15. The End, Let's go to the home [1]✏

93 14 0
                                    

Asahi berlari mengejar Shadow, ia dapat berlari mendekat dalam sekejap mata sambil mengeluarkan sebuah pedang dengan gagang berbentuk salib yang ajaibnya memunculkan laser biru sebagai mata pedang hanya dengan menggeser dua jari tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asahi berlari mengejar Shadow, ia dapat berlari mendekat dalam sekejap mata sambil mengeluarkan sebuah pedang dengan gagang berbentuk salib yang ajaibnya memunculkan laser biru sebagai mata pedang hanya dengan menggeser dua jari tangan kanannya.

Kemampuan yang tampak hanya muncul di film sihir ini, bisa dengan mudah dilakukan oleh Asahi yang selama ini dikira hanya manusia biasa.

"Kau tidak akan bisa kemana-mana lagi Shadow, aku akan membuatmu kembali ke tempat seharusnya kau berasal!"

"Heuh, kau pikir semudah itu, maka hadapilah ini."

Shadow memberi perlawanan dengan mengerahkan beberapa pasukan makhluk aneh yang ia buat dari bayangan tentunya. Namun, bukanlah bayangan biasa, makhluk-makhluk ini tampak dapat menyerang secara fisik tapi, tidak termusnahkan oleh fisik lawannya.

Asahi mengarahkan tangan kanannya tepat di depan dadanya dan mulai menekuk jari manis beserta kelingkingnya hingga membentuk sebuah pistol sekarang. Tampak mulutnya bergerak membaca doa dalam batin dan seketika keluar cahaya biru sekali lagi yang langsung berpengaruh ketika dihempaskan oleh Asahi.

Serangan Asahi berhasil menaklukkan para makhluk bayangan Shadow, namun itu membuatnya kehilangan keberadaan Shadow. "Dimana kau Shadow? Kau takut sekarang?" Panggil Asahi yang matanya terus berkeliling mencari Shadow.

"Asahi!"

"Semuanya... kalian baik-baik saja?"

"Kami tidak apa-apa, tapi, Asahi.. apa yang terjadi padamu? Kau.. kau sangat berbeda sekarang."

Semua orang mulai menatap Asahi dengan penuh kekhawatiran bukan lagi kekesalan. Mereka kini lebih takut dengan apa yang terjadi dengan Asahi ketimbang jalan keluar dari tempat ini. Asahi sadar kalau ia harus menjelaskan segalanya cepat atau lambat dan waktu itu adalah sekarang.

"Jauh sebelum aku bersama kalian, hal ini sudah terjadi kepadaku. Hanya saja, aku bisa bertahan dan sampai pada titik ini bersama kalian. Jika saja, aku tidak mengenal kalian, semua ini tidak akan terjadi, aku minta maaf."

Flashback memory...

Asahi berjalan dengan langkah yang tegas dan teratur menuju ke kelas bersama seorang guru di depannya. Hari ini adalah hari pertama ia menempati sekolah barunya dan untuk ketiga kalinya ia pindah sekolah.

Penyebab Asahi selalu pindah sekolah adalah karena ia selalu dikucilkan dan dijauhi oleh para murid dikelas maupun lingkungan sekolah. Mereka tidak nyaman dengan kehadiran Asahi yang sangat berbau misteri dan takut terjadi sesuatu bila mendekatinya.

Asahi sudah cukup sabar menghadapi hal-hal seperti itu, ia memang tidak peduli pada siapapun dan tidak ingin berteman dengan siapapun juga. Bukan karena murni dari keinginannya, tapi, demi keselamatan mereka semua. Terhitung sudah 300 tahun sejak dirinya melihat dunia yang semakin berubah dari waktu ke waktu, cukup melelahkan dan belum ada akhir dari perjalanannya.

Find The Truth In Our Memories [Treasure Part] - Complete ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang