Obrolan pertama

290 57 2
                                    

"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"

"Belum dingin banget, berarti masih baru,," gumam Jenar, dia lalu mengedarkan pandangannya guna mencari pemilik dompet ini,,

Senyumnya merekah ketika netra nya menangkap sosok yang di yakini pemilik dompet sedang mendorong pintu keluar dengan kantong belanja di tangannya,

Kontan Jenar sedikit berlari meninggalkan stollernya

Terlambat Jihan sudah keluar dari supermarket dengan segera Jenar mengejarnya

Jenar melambaikan tangan yg memegang dompet Jihan

Mulutnya terus buka tutup, ragu ingin memanggil, hingga akhirnya

"JIHAN"

Jihan yang merasa namanya terpanggil kontan menoleh, dahinya berkerut bingung, karna merasa tak kenal orang yang barusan memanggil namanya

Jihan jadi menunjuk dirinya memastikan kalo orang itu benar memanggil dia,

Jenar mengangguk semangat lalu belari kecil kearah Jihan

"Ada apa yah ?" Tanya Jihan tanpa membiarkan Jenar mengambil nafas

Jenar mengatur nafas lebih dulu, lalu menyodorkan dompet yang ia temukan

"Punya lo bukan ?" Tanya nya

"Ohh" mulut dan mata Jihan membulat, bikin Jenar senyum lucu

Jihan mengambil dompetnya "iya,, kok bisa ada sama lo ?"

"Lo gak akan percaya kalo gue nemuin itu di dalam frezer Eskrim"

Jihan lalu menepuk dahinya,, menggeleng kecil karna keteledorannya, "gue percaya kok, terakhir kali gue nyimpen Hp di dalam kulkas" cengir Jihan,,

Jenar mengangkat alisnya tak percaya, lalu tertawa kecil,

"Eh bentar,, lo kok tahu nama gue ?"

"Tadi gue buka dompet lo dan liat kartu mahasiswa lo,"

"Ah iya iya" Jihan ngangguk ngerti

"Btw thanks yah..." Jihan terdiam ingin nyebutin nama tapi kan dia gk tau

"Jenar" sebut Jenar,

Jihan ngangguk "Jenar, sekali lagi makasih" Jihan ngangkat dompetnya

Jenar pun ngangguk "sama-sama"

Mereka lalu terdiam canggung,

"Ehmm kalo gitu" Jihan kasih gestur kalo dia harus pergi

"Ah iya silahkan,"

"See yah" canggung Jihan

"Ya kita pasti ketemu lagi" yakin Jenar

Jihan angkat alis karna Jenar yakin banget, karna belum tentu mereka ketemu

'impossible secara kota ini gede banget' batin Jihan gak terlalu yakin,

"Nanti gue teraktir kalo bener kita ketemu lagi" balas Jihan

"Deal" sambut Jenar

Jihan senyum lalu dia beneran pamit pergi kali ini,, dia jalan kedepan buat nyari taxi,

Begitu pun Jenar jalan balik ke supermarket

Jenar lalu noleh kebelakang buat liat Jihan lagi

Ternyata Jihan juga lakuin hal yang sama

Pandangan mereka ketemu cuma beberapa detik, karna mereka buru-buru mengalihkan lagi pandangannya

Hingga senyum malu tampil di bibir keduanya.

CompliquèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang