"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"
Dua minggu telah berlalu hubungan Jenar dan Jihan masih baik-baik aja sejauh ini, Jenar masih setia antar jemput Jihan ke kampus kadang mereka makan bareng juga
Bahkan Jihan sering nongkrong di ukm tata boga supaya bisa di masakin Jenar kaya sekarang dia duduk di sudut sambil baca novel sedangkan Jenar sibuk bikin plating masakanya yang akan dia persembahkan buat Jihan
"Done" seru Jenar melihat kembali hasil makanannya
Sella yang disampingnya penasaran menengok hasil pekerjaan Jenar "uuuhhh" serunya memberikan dua jempol untuk Jenar dengan anggukan semangat
Jenar tersenyum lebar
"Udah buruan kasih" ucap Sella, Jenar ngangguk membawa nampan itu ke meja Jihan, Setelah Jenar pergi Sella cekikikan sendiri
"This is it" seru Jenar
"Wah" senyum sumringah Jihan "bagus banget" Jihan menutup dan menyimpan novelnya disamping meja "ini apa ?" Tanyanya mata Jihan terus mengeluarkan binar terang menatap makanan yang tersaji di depannya
"Pisang goreng" jawab Jenar riang
Senyum Jihan seketika luntur, dia menatap Jenar sambil mengedip ngedipkan matanya "heh ?"
"Pi-pisang goreng" gugup Jenar agak takut di tatap intens oleh Jihan
"Kamu yang bener aja ? Kalo ini mah aku beli di depan aja mbil" protes Jihan yang udah punya ekspetasi tinggi
"kamu cobain dulu, ini tuh beda" elak Jenar "susah aku dapat pisangnya ampe rebutan ama monyet tadi" candanya
Dengan bibir cemberut Jihan mengambil satu dan memasukan kedalam mulutnya menggigit lalu mengunyahnya perlahan
"Gimana ?" Tanya Jenar antusias
"Enak sih" Jihan masih mengunyah dalam mulutnya
"Tuh kan" pede Jenar
"Ya tetep aja pisang goreng" protes Jihan lagi
"Haha iya iya, abis gak ada bahan lagi.. jadi yang ada aja buat ganjel perut"
Jihan mencibir melalui matanya, tapi menggigit lagi pisang goreng di tangannya
"Kamu jadi pulang nanti ?" Tanya Jenar
"Iya.. abis kelas bahasa Ibu juga udah nanyain"
"Mau aku anter gak ?"
Gerakan Jihan berhenti sebentar, "ehm mbil.."
"Aku cuma nganter kok gak akan turun atau ketemu Ibu" balas Jenar yang ngerti maksud Jihan
Jihan jadi gak enak, padahal dia ngerti banget gimana perasaan Jenar karna dia pernah ada di posisi itu seolah merasa gak pantas dan gak penting untuk di kenalin
KAMU SEDANG MEMBACA
Compliquè
Fanfictionmenurut mu kehidupan itu takdir atau pilihan ? ⚠️Jangan di nantikan up. Apalagi double up 🐋🐋🐋