...

2.7K 273 18
                                    

Netranya terbuka kala suara bisik kecil mengintrupsi pendengaran.

"Manager-nim"- sunoo bangun dengan tangan mengusap kasar mata nya yang enggan terbuka

Usapan itu di hentikan kala netra laki2 di hadapan nya melihat betapa kasar usapan tangan itu

"Mandilah lalu bersiap"- bisik sang manager pelan lalu berjalan ke arah ranjang sebelah nya dengan cepat

Sunoo menatap pantulan wajah nya di cermin,ada lingkar hitam yang cukup terlihat di bawah matanya

Kaki nya berlari kecil keluar rumah dan masuk ke dalam mpbil,mengambil tempat tepat di samping kemudi

Itu adalah tempatnya,tempat dimana ia harusnya berada

"Yatuhan sunoo- kenapa dengan wajahmu??"-salah satu staf make up bertanya dengan khawatir juga bingung
Bagaimana bisa wajah itu tiba2 memiliki luka padahal semalam baik2 saja

Beberapa orang disana menatap ke arah 2 manusia itu

"Aku tergores kayu saat.."-

"Saat apa? Aku yakin kau terluka dalam perjalanan pulang kan?"- ucapan pemuda rubah itu terpotong kala wanita yang biasa merias dirinya berujar pelan buat sunoo sedikit gugup

"Mereka meninggalkanmu lagi?"- wanita itu bertanya dengan raut wajah khawatir sembari membawa sunoo duduk di bangku paling ujung,dimana hanya bangku itu yang kosong

Sunoo gelengkan kepala sambil tersenyum,kemudian wanita itu memulai pekerjaan nya

Bagaimanapun pemuda di hadapan nya itu hanyalah anak laki2 yang baru saja tumbuh dewasa,memerlukan kasih sayang juga seseorang yang harus kendukung nya

Kegiatan mereka padat,bahkan ketika jam sudah menunjukan pukul 3 pagi mereka baru saja selesai dengan prerecord di music gang

Netra nya menatap mobil yang melaju pelan membelah jalanan kota yang cukup sepi

Kemudian ia menghela nafas kembali

Ia harus terbiasa,ini bukan sekali atau dua kali
Tapi sudah ratusan kali.

Harusnya kaki kecil itu dapat terbiasa
Tapi nihil,pertengahan jalan setapak kakinya menjadi kram membuat sunoo harus putuskan mengambil duduk di bangku taman yang remang sembari sesekali pijat kecil lutut dan betisnya yang terasa kaku

Tangan nya menekan pin lalu memutar knop pintu

Klek

Mata rubah itu bertubrukan dengan mata rusa milik pemuda yang kini berdiri dengan wajah yang kelewat datar.

"Apa kau tidak bisa pelan?"-pertanyaan sarkas itu terdengar dingin dan menusuk membuat langkah kecilnya terhenti.

"Ma-maaf hyung"- ujarnya pelan setengah berbisik di tengah sunyinya rumah tinggal itu

"Kalau lewat tengah malam,jauh lebih baik kau tidak usah pulang"- pemuda yang lebih tua beberapa tahun dari nya itu berjalan melewati yang lebih muda kembali tanpa ekspresi

Sunoo merebahkan tubuhny,kakinya seperti mati rasa.ia enggan mandi atau berganti baju
Lagi pula ia beryukur,hujan tidak turun kembali pagi ini..

Ia mencoba banyak hal

Otaknya harus berfikir jernih

Ia butuh sesuatu yang menenangkan kepala nya yang mulai memikirkan banyak hal

Tangan nya mengambil earphone berkabel,memasang di telinganya dan menyambungkan nya pada ponsel miliknya

To my youth-bol4

Lagu kesukaan nya,air matanya perlahan menetes
Berkali2 ,tidak ia keringkan. Setidaknya dadanya takann terasa sesak saat bangun dari tidurnya nanti

Ia ingin menyerah

Tapi ini mimpinya.

Ia ingin berhenti

Tapi bagaimana dengan hidupnya yang tidak memiliki siapa2

Matanya ia paksa untuk terpejam

Justru panas yang di rasa

Deru nafas panas itu terdengar dari pemuda bermata rubah yang masih tertidur dengan keringat membanjiri kening dan pelipisnya

Rintihan kecil terdengar,pemuda lain nya di kamar itu enggan menatap

Tidak ingin ada rasa kasihan,itu yang dirasa benar

Kemudian manager-nim masuk ke kamar guna bangunkan sebab hari ini mereka hanya akan makan bersama tanpa ada kegiatan

"Ya tuhan ! Sunoo-ya"- managernim menggoyangkan tubuh sunoo yang begitu panas,pemuda itu demam tinggi.

Mata lelaki itu menatap kesal ke arah pemuda yang masih memainkan ponselnya

Suara gebrakan pintu terdengar,sosok yang termuda terlihat tergopoh masih dengan handuk melekat pada tubuh tinggi itu
Netranya menatap sang meneger dan satu orangyang terbaring di ranjang dengan wajah pucat penuh rasa khawatir.

Kemudian teriakan terdengar

"Ya shim jaeyun kenapa kau diam saja hah!"- managernim membentak pemuda aussie itu dengan keras,marah sebab yang lebih tua enggan peduli sedikitpun

"Apa?!"-

"Kau bertanya apa?dimana fikiran mu adikmu sakit dan kau hanya diam?"- lelaki itu semakin kesal buat beberapa pemuda yg berada di kamar lain nya berlari ke kamar dengan 3 penghuni itu

"Dia bukan adikku!!"- jake,pemuda itu ikut meninggikan suara nya

"TERSERAH TAPI KUBERITAHU KALIAN! SUNOO JUGA BAGIAN DARI KALIAN! BERAPA KALI HARUS AKU KATAKAN BAHWA DIA REKAN KALIAN!"- amarah yang di tahan lelaki dewasa itu kini sedikit meledak,kesal bagaimana dua tahun lebih ia menyaksikan kegilaan 6 pemuda itu

Ia mengangkat tubuh sunoo cepat,membawa pemuda itu menaiki mobil dan baru sadar pemuda bermata rubah itu tidak mengganti bajunya..

"Hyung"- sunoo berujar pelan,buat managernin menatap pemuda itu pilu

"Kenapa?kita akan kerumah sakit kau demam parah"-

Sunoo gelengkan kepala,matanya terasa begitu panas

"Aku ingin pulang,aku lelah"- ujarnya,air matanya menggenang detik berikutnya meluruh tanpa jeda

Ia benar benar lelah,tubuh dan fikirannya terasa begitu sakit

Blue And Gray(Snharem) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang