-I SEE YOU-
-AONUNETE-Mereka sangat dekat, hingga bisa merasakan napas hangat dan detak jantung masing-masing
Mereka masih saling memandang, keheningan membuat mereka bisa mendengar detak jantung mereka semakin berdetak dengan cepat
Ao'nung kembali menggerakkan ibu jari nya untuk mengelus bibir bawah Neteyam, melihat kearah bibir Neteyam lalu kembali menatap Neteyam dengan tatapan lekat
"Bolehlah aku..?",- Ao'nung memberi kode sesaat sebelum berhenti mengelus bibir Neteyam dan semakin mendekatkan wajahnya dengan Neteyam
Neteyam tau apa yang dimaksud Ao'nung, ia terdiam sejenak untuk mengambil keputusan sebelum ia menganggukkan kepalanya pelan dengan ragu
Ao'nung yang melihat nya pun tidak bisa menahan senyum nya, ia mengangkat dagu Neteyam sedikit naik agar dapat mencumbu nya dengan leluasa karena ia lebih tinggi dari pada Neteyam
Ao'nung semakin mendekatkan wajah nya sehingga bibir nya bisa merasakan bibir Neteyam lalu tanpa basa basi ia mulai mengemutnya dengan pelan sebelum membungkam mulut manis itu sembari menutup matanya
Neteyam membelalakkan matanya, meletakkan kedua tangannya dibahu Ao'nung, meremasnya saat ia merasakan lidah Ao'nung menjulur masuk kedalam mulutnya dan menjilat serta menjelajahi deretan gigi dan juga taringnya sebelum bergelut lidah dengannya
Neteyam belum punya pengalaman untuk ciuman ini karena ini ciuman pertamanya
"Ngh..",- Neteyam menutup matanya, melenguh pelan sesaat ciuman yang tadinya lembut menjadi kasar dan ceroboh
Telinga Ao'nung reflek naik saat mendengar erangan pelan dari Neteyam didalam cumbuan itu, erangannya itu sangat membuat nya gila.. Ia sangat menyukai bagaimana Neteyam mengerang didalam cumbuan itu apalagi jika melakukan sesuatu yang lebih, pasti banyak erangan yang keluar dari bibir manis nya itu
Neteyam kembali mengerang saat merasakan saliva nya menetes dari sudut bibirnya karena ciuman mereka yang ceroboh itu, oh tolong jangan coba menguji kesabaran Ao'nung
Ao'nung mengarahkan tangan kirinya yang sedang memegang pinggang Neteyam beralih menuju kebelakang rambut Neteyam, menekan kepalanya agar ciuman itu semakin dalam
Ao'nung sangat terobsesi dengan bibir manis dan juga erangan Neteyam, ia sangat sangat menyukainya
"Mhn.. A-.. Ngh!",- Neteyam menyadarkan pikiran Ao'nung dengan menepuk dada nya beberapa kali dan erangan yang tertahan di dalam cumbuan itu, ekor nya reflek melingkari lengan Ao'nung
Ao'nung membuka matanya, menatap Neteyam yang memohon kepadanya untuk melepaskan ciuman itu dengan wajah memelas karena ia sudah hampir kehabisan napas
Ao'nung segera melepaskan cumbuan itu hingga membuat seutas benang saliva di sudut bibir mereka dan ekor Neteyam terlepas dari tangan Ao'nung lalu ekor nya kembali bergerak gegabah
Ia melihat Neteyam yang segera menghirup udara dengan kasar dan rakus untuk mengisi kembali oksigen kedalam paru paru nya yang sekarat
Neteyam membuka matanya sembari terengah-engah, melepaskan tangannya dari bahu dan dada Ao'nung saat mata mereka kembali bertemu satu sama lain
"K-kau hampir membunuh ku, skxawng!",- Neteyam memukul pundak Ao'nung sembari mengelap saliva yang mengalir disudut bibirnya
"Pfftt- kau saja yang terlalu lemah..",- Ao'nung terkekeh sembari menjilat sisa saliva disudut bibirnya sendiri
Neteyam mendengus pelan lalu menunduk dan melepaskan kedua tangan Ao'nung dari dirinya, mengambil langkah untuk agak menjauh darinya
"Itu ciuman pertama ku..",- Neteyam berkata dengan malu, rona merah mulai muncul disekitar pipinya
"Dan kau mengambilnya!",- Ia dengan cepat mengangkat kepalanya menatap Ao'nung untuk mengendus marah kepadanya
"Jangan khawatir, itu juga ciuman pertama ku",- Ao'nung menyeringai menatap Neteyam yang tidak percaya saat ia mengatakan itu kepada nya
Ao'nung kembali meraih dagu Neteyam, menatap nya lekat lekat
'You will be mine, Neteyam..',- Ao'nung tersenyum tampan dan Neteyam terpesona dengan senyuman itu, ia tidak pernah melihat Ao'nung tersenyum seperti ini
Mereka terdiam beberapa saat ketika saling melakukan kontak mata yang lekat dan sinar bulan menyinari mereka dimalam hari yang membuat suasana semakin dingin dan canggung
Mereka sudah saling menatap sangat lama, jantung Neteyam kembali berdebar dengan kencang begitu juga dengan Ao'nung
'Apakah ini yang dinamakan dengan cinta?',- Neteyam bergumam pelan didalam hatinya, ekor nya bergerak dengan cepat
Neteyam tersadar dari keseriusan nya saat menatap Ao'nung, ia berdehem canggung dan itu juga membuat Ao'nung tersadar
"K-kita harus pergi dari sini",- Neteyam dengan cepat menepis tangan Ao'nung yang masih berada di dagu nya
Ia meraih busur nya yang tadi terjatuh disamping mereka dan berlari meninggalkan Ao'nung begitu saja
"Hei tunggu!",- Ao'nung segera mengejar Neteyam, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia tau bahwa Neteyam sangat malu saat kejadian beberapa menit yang lalu tetapi Ao'nung tetap berpikir bahwa Neteyam sangat lucu saat sedang salah tingkah terhadapnya
-
Bersambung..
-
Pfftt- aku tau pasti beberapa dari kalian sudah menunggu adegan ini bukan?
AJAJA MAAF KALAU CHAPTER SEBELUMNYA SANGAT MENGGANTUNG KARENA AUTHOR MEMANG SENGAJA XIXIXI
All right, see you in the next chapter.. I see you!
-I SEE YOU-
-AONUNETE-
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU
FantasyOrang langit menyandera Tulkun sebagai ancaman bagi Metkayina, memaksa Ao'nung dan Tsireya diam-diam menyelinap ke klan Omaticaya Dan saat pertama kali bertemu dengan anak sulung dari kepala suku, Ao'nung jatuh cinta dengan Neteyam, putra sulung dar...