8. Already familiar?

763 113 17
                                    

-I SEE YOU-
-AONUNETE-

"Astaga, kamu makan sangat rakus sampai berlepotan begitu",- Neteyam terkikik dan menggelengkan kepalanya

Neteyam menghela napas nya dan mengambil sisa kain yang ia bawa disamping busur nya yang berada di tanah dan mengelap beberapa sisa buah di sekitar mulut Ao'nung

Ao'nung hanya diam melihat Neteyam, rona merah sedikit muncul di pipi nya dan detak jantungnya berdebar dengan cepat

'I-ini terlalu dekat, tetapi aku menyukainya.. Dia menjadi lebih sangat cantik jika berada lebih didekat denganku',- Ao'nung ingin sekali berteriak sekuat-kuatnya akibat terlalu senang tetapi ia tahan dan berteriak didalam hati saja

"E-ekhem! Terimakasih..",- Ao'nung berdehem canggung, telinganya naik turun beberapa kali

Neteyam mengangguk pelan, sudah siap mengelap sisa buah yang berlepotan di sekitar mulut Ao'nung dan menyimpan kembali kain itu

Ia berbalik dan lanjut memetik buah lebih cepat karena hari sudah semakin gelap dan mereka harus melakukan perayaan makan malam penyambutan untuk tamu

Ao'nung hanya melihat sekitar pemandangan gua, masih terkesan dengan tempat ini

Neteyam mengambil kantong kain yang berisi buah itu dan menaruhnya disisi cawat nya di sebelah pisau nya lalu mengambil busur dan berdiri sembari meletakkannya kembali busur itu di punggungnya

"Ayo bocah ikan, kita harus pergi karena makan malam sebentar lagi akan dimulai",- Neteyam berjalan meninggalkannya

Ao'nung segera berdiri dan berlari menyusul Neteyam

-I SEE YOU-
-AONUNETE-

Mereka kembali ke Kelutral, rumah Na'vi hutan yang berada di sekitar pohon jiwa yang besar

"Sial, kita terlambat",- Neteyam bergunggam pelan dan mulai berjalan cepat saat acara makan malam itu sudah dimulai beberapa menit yang lalu

Neteyam berjalan melewati Na'vi Na'vi hutan lainnya yang sedang duduk melingkar didepan api unggun untuk bergabung dengan keluarganya dan Ao'nung mengikutinya dari belakang

"Dari mana saja?",- Neytiri bertanya dengan khawatir saat kurang dari dua jam anak sulung nya hilang tanpa kabar

"Memetik buah",- Neteyam mengambil kantong buah itu disamping cawatnya, berjongkok dan menaruh buah itu di beberapa daun besar

Ao'nung merasa banyak tatapan yang menuju kearah nya, hingga ia tidak fokus dan menginjak salah satu ekor dari Na'vi hutan itu

"Harghh!",- Na'vi hutan itu mengerang dan mendesis saat Ao'nung tidak sengaja menginjak ekor nya

"Ups maaf-",- Ao'nung berbalik dan dengan cepat berada di samping Neteyam

Sedangkan Lo'ak, Kiri, Tuk dan Tsireya hanya menertawakan sifat konyol Ao'nung

Neteyam sudah siap menaruh buah itu dan memberikan hidangan kepada Na'vi Na'vi hutan lainnya, ia duduk disamping Lo'ak dan Ao'nung menyusulnya dengan duduk disamping Neteyam

"Bro, kalian sudah akrab? Aku melihat kalian sudah dekat saja",- Lo'ak bertanya saat melihat Neteyam tidak canggung lagi ketika bersama Na'vi lain disampingnya

"Tidak",- Neteyam berkata datar sembari mengambil pisau yang berada di samping cawatnya dan mengupas kulit buah yang lain, bukan buah yang ia petik

Tsireya hanya terkikik saat melihat wajah kakak laki-laki nya yang cemberut saat mendengar jawaban dari Neteyam

Kiri hanya menggelengkan kepalanya melihat mereka, sebenarnya ia tidak tertarik untuk bergabung makan malam tetapi ia dipaksa oleh Jake dan Neytiri

Beberapa menit kemudian diantara mereka hening, kecuali Jake yang sedang berbicara dengan Neytiri dan juga obrolan kecil dari Tuk dan Tsireya

Neteyam sudah selesai mengupas beberapa buah dan ia menyimpan pisau nya disamping cawatnya lalu memberikan buah itu kepada Tuk, Kiri, Tsireya, Lo'ak, Jake, Neytiri dan yang terakhir adalah Ao'nung

"Terimakasih",- Ao'nung memulai pembicaraan dengan Neteyam agar keadaan tidak terlalu canggung dan tegang diantara mereka

Neteyam mengambil sisa buah dan memakan nya sembari melihat api unggun didepan mereka

"Em.. Aku bahkan belum tau siapa namamu",- Ao'nung ingin tau secara jelas dan detail tentang bocah hutan itu

"Neteyam te Suli Tsyeyk'itan",- Neteyam langsung berkata dengan cepat hingga Ao'nung tidak sempat memproses kata-katanya didalam otaknya, Ao'nung menghela napas

"Bisa lebih perlahan?",- Ao'nung menatap Neteyam membalikkan kepalanya untuk menatapnya

"Neteyam..",- Ia berkata dengan pelan, sesuai kemauan bocah air itu

"Citayam?",- Ao'nung mencoba meniru perkataan Neteyam

"Neteyam",- Neteyam mendengus kesal saat mendengar Lo'ak menertawakan Ao'nung yang menyebutkan namanya dengan salah

"Neteyam..",- Ao'nung berkata sembari mengangguk pelan beberapa kali sebelum menatap api unggun

"Senang berkenalan dengan mu, Neteyam",- Ao'nung kembali membalikkan kepalanya untuk menatap Neteyam tetapi Neteyam sudah membalikkan kepalanya kedepan tetapi menunduk

"Jika kau?",- Neteyam kembali menatap Ao'nung, ingin tau siapa nama dari bocah air itu

"Ao'nung",- Na'vi Karang itu tersenyum saat bocah itu menanyakan siapa namanya, mungkin ia pikir mereka akan semakin dekat atau mungkin lebih dari kata dekat..

-

Bersambung..

-

-I SEE YOU-
-AONUNETE-

I SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang