-I SEE YOU-
-AONUNETE-"Tunggu Ao'nung-",- Neteyam segera mencengkram tangan Ao'nung yang mencoba meraba tubuhnya
Ao'nung menatap Neteyam dengan penuh napsu, sedikit menyeringai sebelum merapatkan tubuh mereka hingga saling bersentuhan
"Ao'nung..",- Cengkraman itu segera terlepas sesaat Neteyam merasakan hawa napas panas Ao'nung mulai menerpa leher nya
"Ao'nung!",- Ia mendorong bahu Ao'nung segera saat merasakan lidah Ao'nung menjilati lehernya dan mulai mengigit nya pelan
"Yes.. my dear?",- Ao'nung menatap Neteyam yang sangat gugup kepadanya, melihat Neteyam menelan saliva nya dengan susah payah
"A-apa yang kau lakukan?",- Neteyam mencoba mendorong Ao'nung, ia tidak begitu nyaman nempel dada dengan nya
"Aku hanya ingin menandaimu..",- Ao'nung kembali mengarahkan kepalanya menuju leher Neteyam dan kembali menjilatnya
"Ngh..-Ao'nung!",- Ia tersentak saat merasakan sedikit perih di bagian leher
"A-.. Ah! K-kumohon.. Jangan tinggalkan bekas di tempat yang terbuka!",- Ao'nung yang mendengarnya kembali menyeringai, sesekali mengigit pipi Neteyam
Ao'nung kembali membuat hasil karya di leher Neteyam, sedangkan Neteyam hanya sesekali sibuk mengerang kecil
-I SEE YOU-
-AONUNETE-Ao'nung membuka matanya, terbangun karena mimpi anehnya
Ia merenung sejenak untuk mengingat mimpi itu, ia bermimpi bahwa Bangsa Langit menyerang klan Omaticaya dan Hometree
Itu membuat Ao'nung waspada hingga tidak bisa tidur, ia sibuk menatap langit langit yang indah dimalam hari..
Ia tersadar dari lamunan nya sesaat merasakan gerakan kecil disebelah nya
Ao'nung memiringkan kepalanya, menatap Neteyam yang tertidur pulas di dadanya
Ia melihat sedikit pergerakan Neteyam yang mencoba untuk lebih dekat dengannya, mencari kehangatan disaat angin dingin menerpa mereka dimalam hari
Ao'nung sedikit tersenyum sesaat ia melihat kissmark disekitar leher Neteyam, ia berbalik dari tidur telentang dan memeluk Neteyam untuk memberikan kehangatan lebih kepadanya
Ia hanya bisa memberikan kissmark di lehernya karena saat ia ingin melakukan sesuatu lebih, Neteyam malah berkata bahwa ia belum siap dan itu membuat Ao'nung sedikit sedih dan kecewa tetapi ia hanya menurut dan membiarkan Neteyam agar bisa beradaptasi dengan tubuhnya terlebih dahulu baru melakukan sesuatu yang lebih
Ia pun mencoba tidur kembali saat mendengar Neteyam mendengkur pelan, ia merasa tenang dan lega ketika menyadari Neteyam kembali tertidur pulas
-I SEE YOU-
-AONUNETE-(Ao'nung POV)
'Hari demi hari berlalu, kami berdua menjadi sangat dekat dan akrab.. Mungkin?',-
'Dan ya.. Neteyam mengajarkan ku banyak hal tentang budaya klan nya',-
'Sedangkan aku mencoba mengajarkan nya untuk menggunakan senjata yang biasanya digunakan oleh Bangsa Langit',-
-I SEE YOU-
-AONUNETE-"Pertama tama, saat kau menarik busur dan panah mu.. Kau harus meletakkan kaki kanan mu dibelakang dan dada mu harus sedikit miring lalu di condongkan kedepan",- Neteyam memberikan contoh kepada Ao'nung, ia menarik busur dan panah nya dengan elegan yang membuat Ao'nung terpaku melihatnya
"Mata harus fokus kedepan untuk mencari mangsa yang kau incar..",- Selesai menjelaskan, ia terdiam sejenak untuk memfokuskan sesuatu didepannya
Ao'nung menatapnya dengan teliti dan tak selang berapa lama, panah Neteyam segera melesat kedepan dan membidik batang pohon didepan hingga tersangkut secara sempurna
Ao'nung membelalakkan mata nya saat melihat kekuatan memanah Neteyam yang begitu hebat hingga bisa tersangkut di batang pohon yang tebal itu
Neteyam tersenyum, menurunkan busurnya dan segera menaruh busurnya di dahan pohon disamping nya lalu berlari kedepan untuk mencabut panah nya yang tersangkut di batang pohon itu
Ia menarik panah nya tanpa kesusahan lalu segera berbalik dan mengambil busurnya, memberikannya kepada Ao'nung
"Ini, cobalah",- Ao'nung mengambil nya dan mencoba mempraktikkan apa yang tadi Neteyam contohkan dan juga penjelasan nya
-I SEE YOU-
-AONUNETE-"Kurasa ini bukan ide yang bagus..",- Neteyam sedikit ragu sesaat Ao'nung menyerahkan senjata kepadanya
"Jangan khawatir, ini sama halnya saat kau mengajarkan ku cara memanah.. Hanya perlu memfokuskan targetmu dan seperti halnya ingin menguasai senjata, ulangi ulangi dan ulangi",- Ao'nung menatap Neteyam sejenak sebelum mengambil tangan Neteyam dan memberikan senjata itu kepadanya
Neteyam segera melihat senjata itu dengan teliti sesaat sebelum menemukan simbol "RDA", telinga nya langsung meninggi
"Dari mana kau mendapatkan senjata ini?",- Neteyam menanyakan dengan penuh kecurigaan tetapi Ao'nung hanya mengangkat bahunya seolah-olah ia tidak tau
"Aku tidak tau-",- Perkataan Ao'nung langsung terpotong sesaat melihat Neteyam membanting kan senjata itu ke tanah dan segera menginjak-injak nya dan menendangnya kedepan
"Aku tidak berniat untuk belajar bersenjata walaupun ayahku pernah sesekali mengajariku..",- Neteyam mendengus tegas, segera mengambil panahnya yang ia letakkan di atas dahan pohon dan pergi meninggalkan Ao'nung
Ao'nung mengerang kesal dan prustasi, ia juga segera mengambil senjata yang tadi dilempar Neteyam ke tanah dan bergegas mengejarnya
"Hei ayolah, apakah kau hanya akan belajar bersenjata dengan ayah mu?",- Ao'nung berjalan disamping Neteyam sembari membersihkan sisa tanah yang berada di senjata itu
Neteyam berhenti, segera berbalik menatap Ao'nung dan mendesis kepadanya
"Kau berada disini untuk belajar bukan mengajar, skxawng!",- Neteyam sekali lagi mendesis kepada nya dan segera berbalik dan meninggalkan nya lagi, ia kesal karena Ao'nung menganggap rendah dirinya bahwa ia pikir dirinya tidak bisa menggunakan senjata itu
-I SEE YOU-
-AONUNETE-'Pftt- aku masih heran mengapa Neteyam suka sekali memanggil ku skxawng..',-
'Apakah aku sebodoh itu? Hmm.. Kurasa tidak',-
-
Bersambung..
-
-I SEE YOU-
-AONUNETE-
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU
FantezieOrang langit menyandera Tulkun sebagai ancaman bagi Metkayina, memaksa Ao'nung dan Tsireya diam-diam menyelinap ke klan Omaticaya Dan saat pertama kali bertemu dengan anak sulung dari kepala suku, Ao'nung jatuh cinta dengan Neteyam, putra sulung dar...