"Prof, kau gila?!"
"Tidak ada pilihan lain."
"Tidak, kita pikirkan cara lain--"
"Terlalu lama, ini yang paling cepat."
"Prof--"
"Jisung, kau hanya perlu menyuntikan dua cairan itu saja, sudah."
"Dan artinya aku akan membunuhmu. Apa kau sadar bahwa kau baru saja memintaku untuk membunuhmu?!"
Mr. Lee menutup mata sambil memijat dahinya. Situasi menjadi sekacau ini hanya karena satu hal. Satu hal konyol.
Tidak. Itu sangat berarti.
"Lakukan, Jisung."
"Tidak--"
"Yang satu cairan untuk menghentikan jantungku, dan yang hijau itu, cairan yang akan mempertahankan ingatanku."
"Cairan itu bahkan belum sempurna. Bahaya jika disuntikan pada manusia berumur lebih dari lima-puluh-tahun. Ini terlalu beresiko untuk tubuhmu."
Jisung benar. Tapi lagi, apa yang bisa ia lakukan sekarang? Tidak ada.
"Lakukan, malam ini."
"Tidak--"
"Aku tidak bisa membiarkan anakku sendirian disana."
Hari ini, Jeno dan Renjun memutuskan untuk datang ke hotel milik Mark untuk melihat ballroom yang akan menjadi tempat mereka mengadakan pernikahan, esok hari.
Benar. Besok mereka akan menikah.
Jangan tanya seberapa bahagianya Jeno sekarang. Lelaki itu bahkan tak hentinya bersenandung dibalik kemudi. Tangan kanannya terus menggenggam Renjun seakan takut kehilangan.
Sama dengan Jeno, Renjun-pun tidak bisa menahan kebahagiaannya. Walau tidak dapat dipungkiri, masih ada yang mengganjal perasaannya. Apalagi setelah mengetahui jika Jaemin sama dengannya, mengingat semua yang terjadi.
Bagaimana kalau Jaemin mengacau?
Tidak akan.
"Renjun, kau dengar aku?"
"Ya?"
"Ayahku ingin bertemu. Jadi setelah ini, kita langsung kerumahnya ya?"
"Oh, alright. Dia sedang tidak sibuk?"
Jeno menggeleng. "Sepertinya sejak pensiun dia tidak pernah sibuk. Dia jadi pengangguran saja, haha!"
Pensiun?
•°•</3•°•
"Apa semua sesuai ekspektasi kalian?"
Renjun mengangguk antusias. Mark tidak mengecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRÍTI FORÁ
FanfikceDi dunia ini kami dapat dua kesempatan untuk hidup kembali. Aku ingin terus bersamanya disetiap kehidupan yang ada, bisakah aku? "Bagaimana jika kita tidak bertemu di kehidupan selanjutnya?" -Renjun. "Aku akan menemukanmu lagi dan lagi entah dikehid...