Para tamu undangan berdatangan memenuhi ballroom tempat pernikahan Jeno dan Renjun akan dilangsungkan.
Cuaca hari ini cerah, secerah senyuman Jeno yang merekah setelah melihat betapa cantiknya Renjun yang berdiri dihadapan cermin besar di ruang ganti. Jadi begini rasanya menjadi saksi dari keindahaan seorang Huang Renjun di hari pernikahannya.
Akhirnya.
"Apa aku terlihat gugup?" Tanya Renjun.
"Terlihat cantik."
Renjun memukul lengan Jeno pelan, lalu menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Entah percaya atau tidak, tapi Haechan sepertinya jauh lebih gugup darimu. Dia bahkan terlihat pucat." Kekeh Jeno sambil membantu Renjun merapihkan tuxedo-nya.
"I know! Haha, tadi aku melihat wajahnya."
Mereka berdua sibuk dengan dunianya sendiri sampai tak mendengar suara ketukan pintu.
Cklek.
Jeno mengangkat sebelah alisnya ketika melihat siapa yang berdiri diambang pintu.
"Tidak mengetuk?"
"I did, kalian terlalu bahagia sampai tidak mendengar."
Renjun menghembuskan nafasnya pelan, mencoba tetap tenang walau dalam hati mempertanyakan untuk apa Jaemin menghampiri mereka.
"Kau butuh sesuatu?" Tanya Jeno.
"Renjun."
"Hm?" Jeno terlihat tak suka.
"Aku ingin bicara dengan Renjun."
Untuk kali terakhir. Silahkan.
"Ceritakan padaku tentang Lee Jeno." Dengan popcorn ditangannya, Shotaro seakan siap untuk mendengarkan gosip dari kehidupannya yang baru ini.
"Jeno? Ada apa dengannya?"
"Aku hanya ingin tahu orang seperti apa dia dimata orang yang pernah bertemu dengannya."
Jisung menerawang. "Well, dia seorang penulis terkenal, tapi sangat tertutup sehingga aku tidak tahu kehidupannya dibalik jutaan copy buku best-seller miliknya itu. Namun setelah mengenal Prof. Lee, satu hal pasti dari seorang Lee Jeno adalah dia sangat mencintai Renjun."
"Tunangannya?"
"Ya, seorang model papan atas. Namun ia menutup rapat hubungannya dengan Jeno, jadi tak ada satupun orang yang tahu. Tapi dari Prof. Lee aku mengetahui fakta bahwa Renjun sama sekali tidak mencintai Jeno."
"Really?"
"Dia bahkan berselingkuh dengan teman modelnya, Na Jaemin."
Senyum Shotaro tertahan. "Tragis."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRÍTI FORÁ
FanfictionDi dunia ini kami dapat dua kesempatan untuk hidup kembali. Aku ingin terus bersamanya disetiap kehidupan yang ada, bisakah aku? "Bagaimana jika kita tidak bertemu di kehidupan selanjutnya?" -Renjun. "Aku akan menemukanmu lagi dan lagi entah dikehid...