siapa dia?

1.9K 131 2
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Tandai Typo

Happy reading



🍂🍂


Pukul 14.00. sepulang sekolah,  Hana memilih langsung kembali kerumahnya. Sebab rasa yang nyeri luar biasa, terus bersarang di dadah nya.

"Assalamu'alaikum" gumam gadis itu, tak memiliki tenaga berteriak seperti biasa.
Tak satupun orang menjawab salamnya, suasana rumah terlihat lebih sunyi dari biasanya.

Kaki gadis itu melangkah menuju dapur, terlihat Ratna tengah berbincang dengan rekan kerjanya melalui panggilan suara.
Menyadari keberadaan putrinya, Ratna menutup panggilan nya. Menghampiri Hana yang terlihat pucat dari biasanya.

"Kamu baik baik saja nak? " Tanya mama Ratna.
"ada yang ingin kamu ceritain?" Tangan Ratna tutur mengelus tangan putrinya.

Gadis itu tak menjawab, ia menyandarkan kepalanya pada pundak ibunya.
"Nana nggak papa, cuma capek sedikit." Ujar Hana pelan.

Mendengar ucapan Hana, tangan Ratna tutur mengelus tangan putrinya hingga menyentuh urat nadi. Ratna seorang dokter ia tau mana denyut nadi yang normal dan yang tidak normal.
Saat Ini wanita itu tengah merasakan denyut nadi yang sangat lemah dari tangan putrinya.

Perasaan khawatir menghantui pikiran wanita itu, ibu mana yang tidak khawatir kala mengetahui anaknya tidak baik baik saja. Namun ia enggan menunjukkan ke khawatiran itu sebab ia tak ingin putri nya tau tentang penyakit yang Hana derita selama ini.

"Kamu istirahat ya, dulu mama mau-

"Mau ambil vitamin?" Potong Hana menatap sang ibu.
"I-iya, sayang."

"Maafin Nana ma, tapi kali ini Nana nggak mau minum itu."
"Nana mau tidur di kamar mama boleh?"

Ratna mengangguk mengiyakan ucapan Hana, sebab ia tau saat ini putri tengah merindukan almarhum suaminya.

🍂🍂

Pukul 16.00. setelah meminum obat yang di berikan oleh Ratna, membuat hana tertidur hingga sore hari.

Sayup ia mendengar suara sang ibu, yang mengusik ketenangan tidur nya.

"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wa barakatuh " ujar Ratna mengakhiri panggilan telefon.

Wanita itu menoleh ke samping, melihat Hana tengah menatapnya.
"Sudah bangun sayang." tanya Ratna menghampiri Hana

Gadis itu mengangguk, membenarkan ucapan sang ibu.
"Telfon dari siapa ma?" Tanya Hana

"Abang kamu," tangan Ratna tutur membenarkan rambut Hana
"Katanya file perusahaan yang harus di kerjakan sore ini ketinggalan di rumah. Jadi, Abang kamu belum bisa pulang kalau belum mengerjakan file itu." Jelas Ratna.

Hana mengangguk paham mendengar ucapan sang ibu, dalam benaknya terukir rasa iba pada Haris. Sebab pria belum bisa pulang jika file perusahaan belum di kerjakan.

Sebenarnya pria itu bisa saja mengerjakannya di rumah namun, Hana tau jika Haris sangat tidak suka menunda-nunda pekerjaan.

Hal itu membuat Hana berinisiatif untuk mengantar file pada Haris.
"Ma.." panggil Hana
"Iya sayang" jawab Ratna menyentuh urat nadi Hana
"Boleh Nana minta file nya? Biar Nana aja yang antar. Kasian Abang..." Tutur gadis itu menatap sang ibu.

For you Humaira ku. {New Version}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang