merasa tidak asing

1.8K 115 1
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


Tandai Typo




Happy reading



🍂🍂🍂


Memasuki akhir pekan, tidak ada aktivitas yang menarik, terlihat Hana berlesehan dalam kamar di temani dengan beberapa cemilan, gadis itu terlihat fokus mendengarkan kajian online dengan sebuah buku catatan di tangannya.

"Rindukan masa depan yang membuat mu bersemangat, dan masalah lalu yang bisa menjadi pengingat, sebab hidup hanya sesaat."

"Hidup ini hanya sebentar, karnanya sampaikanlah kebenaran tanpa gentar."

"Bukan dunia yang kita kejar, tetapi keabadian surga. Bersabarlah sebentar, walau yang fana begitu menarik mata ."

"Tak pernah merasa cukup adalah kelemahan dan kekuatan manusia, bila itu di gunakan untuk ibadah, maka beruntunglah kita. Namun bila itu di gunakan untuk dunia, maka matilah kita."

"Manfaatkanlah lidah yang bisa menyalurkan kebenaran, sebelum ia diam karna lilitan maksiat, di hari pembangkitan."

"Musibah dari pujian adalah ujian keikhlasan, sedang cobaan dari celaan adalah ujian kesabaran."

hana menghela nafas usai mencatat beberapa quote dari kajian online yang ia ikuti,
Gadis itu tersenyum melihat quote yang tulis dari salah satu dai ternama.

Tok
tok
tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Hana, gadis itu melirik ke arah pintu terlihat Haris tengah berdiri membelakangi pintu.

"Masuk bang, ngapain di situ." Ujar Hana membereskan buku-bukunya

"Kamu ngapain?" Tanya Haris masuk kedalam kamar Hana

"Kajian online " jawab Hana

Haris tersenyum mendengarnya, ia mengelus lembut kepala Hana
"Masyaallah, adik ku."

Hana terkekeh ringan, sebab pria itu mengelus kepala nya hingga membuat kerudungnya berantakan hingga membuat nya menjadi kesal.
"Abang! berantakan kerudung Nana!" Kesal gadis itu.

Haris terkekeh geli melihat kerudung hana menjadi miring Karna ulah nya.
"Gemes" ujarnya terkekeh

Hana menghela nafas, menatap kesal Haris yang terlihat tampan dengan setelan pakaian formal nya.
"Abang mau kemana?" tanya Hana.

Haris tersenyum menanggapi ucapan Hana
"Pesantren" jawab Haris

"Ngapain? Cari calon istri? " Tanya Hana mengunyah cemilan

Wajah Haris berubah menjadi masam mendengar ucapan Hana.
"Kenapa? Nana salah ya?" Tanya gadis itu menatap Haris

Haris menghela nafas
"Kita di undang kiyai Malik, beliau mengadakan acara di rumahnya, dan kita harus datang." Jelas Haris
"Bukan cari calon istri " sambung nya menghela nafas kesal

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For you Humaira ku. {New Version}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang