Eustass Kid

180 7 1
                                    

★ Karena aku belum sampe puncak pertemuan Onigashima jadi maaf aja ya kalo pictnya salah. Ending ceritanya gajelas.

------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------

       Saat kami (seluruh kru) berjalan bersama menuju tempat pertemuan aku melihat lengan Kid seperti terluka cukup parah. Bukan parah lagi, ia sekarang sudah buntung, tapi aku sudah mengetahui itu. Karena selama di Wano aku terpisah dengan Kid dan Killer karena mereka ditangkap dan dipenjara oleh Kaido.

"Kapten, lenganmu..." Khawatir. Aku mencoba memegang lengan Kid tapi belum sempat bersentuhan Kid langsung menjauhkan tangannya. "Jangan pegang aku." Katanya, akupun langsung menarik kembali tanganku.

"E-ehh maaf kapten! Aku tidak bermaks-"

"Sekarang kita akan menemui Luffy dan Law."

"Baik!"

"Law! Lama tidak bertemu."

"[Name]-ya, kenapa kau datang bersama si merah ini?"

"Kau belum tau ya? Hehehe aku sekarang menjadi kru bajak lautnya."

"Mau saja kau menjadi kru si bodoh Eustass."

"APA KAU BILANG?!!" Pemilik nama Eustass tidak terima dirinya dikatai bodoh oleh Law, dan berpose seolah-olah ingin mengajak Law berkelahi. Law yang diacungi tinju oleh Kid hanya diam dan melirik tak minat pada pria merah ini. Dasar.

"Sudah jangan berkelahi- kita bertemu untuk menyusun strategi kan? Omong-omong dimana Luffy dan yang lainnya?"

"Mereka belum datang."

Kami duduk dan menyusun strategi terlebih dahulu sembari menunggu Luffy dan krunya datang. Beberapa menit kemudian mereka datang, mengucapkan permohonan maaf karena telah datang terlambat. Kami melakukan diskusi untuk menyusun strategi ini ditempat yang cukup tersembunyi.

Aku duduk disebelah Law dan Kid berada didepanku. Setiap gerak gerik yang ku lakukan, mulai dari mengobrol bersama Law sampai ikut berdiskusi, Kid selalu memperhatikanku dengan mata sinisnya seolah tak suka melihatku senang berada didekat Law.

Selama rapat berlangsung dibeberapa kesempatan saat tidak ada pembahasan penting aku atau Law saling memulai pembicaraan. Aku dan Law adalah teman masa kecil jadi wajar saja aku dekat dengannya. Hubungan kami hanya sebatas teman masa kecil saja, tidak lebih.

"Hahahaha baiklah aku mengakui itu."

"Sepertinya asik sekali ya kalian berdua? Ajak aku dong."

"Kapten! Jangan ikut campur, aku sedang berbicara dengan Law."

"Memangnya tidak boleh? Oi Law, aku tidak boleh ikut bergabung?"

"Terserah."

"Lihat, si bodoh ini saja bilang tidak apa-apa."

"Aku tidak pernah berkata begitu."

"Yasudah Law aku akan kembali. Senang bertemu denganmu. Sampai jumpa di pertempuran Onigashima besok!"

Aku melambaikan tangan dibalas oleh Law. Kid menarik pergelangan tanganku erat ke depan rumah kosong. Dia menatapku dengan tatapan tajam. Wajah kesakitanku berubah menatapnya heran.

"Kenapa sih?"

"Kenapa kau dekat sekali dengan si bodoh Trafalgar?"

"Memangnya tidak boleh?"

"Tidak."

"Huh? Dia teman masa kecilku. Aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya."

"Jangan dekat dekat dengan dia."

"Memangnya kenapa? Kau cemburu?" Aku hanya iseng menggodanya. Kid meninggalkanku begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata untuk menjawab pertanyaanku. Tidak jelas memang.

------------------------

Kelompok aliansi kami berkumpul lagi keesokan harinya untuk menjalankan rencana. Kami diam-diam berbaur ditengah pesta kembang api Onigashima dengan menggunakan kostum yang sama dengan bawahan Kaido- Queen. Semua kelompok aliansi menyusup dan berpencar untuk melakukan tugas masing-masing. Harapanku untuk bergabung tim Robin dan Jinbe musnah, aku justru disuruh bergabung mengikuti Kid dan Killer.

Baru saja berapa menit kita menyamar, penyamaran kami terbongkar karena ulah sejoli ini. Ya, si bodoh Kid dan Luffy malah berulah ditengah markas musuh. Karena itu sekarang kami dikejar oleh bawahan Kaido.

"Cepat bodoh! Kau ini lambat sekali."

"Dasar brengsek! Ini semua karenamu kapten! Aku lelah..."

"Dasar."

"O-oi tunggu- apa yang kau lakukan?" Tiba-tiba tubuhku terangkat. Kid meletakkanku dipundaknya, mengangkatku seperti karung beras. Ia meletakkan tangannya di sekitar bagian bawahku. Wajahku merah padam. Aku menundukkan wajahku seolah menyembunyikan wajahku yang memerah di jaket berbulu milik Kid.

"Apa kau tidak lihat kita sedang dikejar musuh? Jika kau kutinggal disana nanti kau bisa tertangkap." Sungguh, Kid sejujurnya tidak ingin menolong apalagi menggendong gadis jelek ini tapi instingnya bergerak sendiri untuk menggendongnya.

Setelah berlari cukup lama dan pasukan Kaido tidak ada satupun yang menyerah kami pun memutuskan berhenti dan melawan mereka walaupun itu akan menghabiskan banyak tenaga dan menguras waktu.

Aku melawan cukup banyak serangan yang menimbulkan beberapa luka disekitar tubuhku yang rawan. Begitu juga dengan Kid dan Killer. Tak jarang juga Kid melindungiku dari serangan. Beruntung kami bisa menghabisi mereka.
























One Piece x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang