4: Radars Party

116 16 0
                                    

Seusai kegiatannya di kampus Gianna kembali ke rumahnya, sementara Karina seperti biasa pulang bersama dengan Hans, sebelum pulang tadi Karina masih mengingatkan Gianna untuk datang ke closingan yang dibicarakan olehnya tadi.

Gianna tertarik untuk ikut tapi Gianna takut dirinya berlebihan saat ada disitu, ya Gianna are the girls who get crazy at once about that stuff, Gianna bisa jadi addict akan kesenangan duniawi tersebut.

Saat di Menengah Atas adalah masa masa nya super addict terhadap hal seperti itu, tapi setelah Gianna melihat kakaknya yang lebih berantakan dia berfikir untuk memberhentikan addict nya akan alkohol yang dulu diminum olehnya layaknya obat saat dia sedang ditimpa oleh masalah.

Ya thats everyones life, terkadang saat ditimpa dengan masalah baru yang tidak tahu solusinya apa malah jadi manusia rakus yang kewalahan sendiri akan hidupnya yang dia pikir paling berantakan.

Seperti biasa keadaan rumah saat Gianna pulang sangat sepi, dan Gianna suka dengan keadaan ini ketimbang disaat ada kakaknya yang diam seharian dirumahnya, jika keadaan rumah sesepi ini biasanya Gianna menyempatkan dirinya untuk berdiam sendiri di luar dari daerah kamarnya.

Gianna sekarang ada di dapur menikmati air putih yang dulu membantunya untuk berhenti meminum alkohol, look into past jika Gianna kecapean dengan aktivitasnya Gianna bisa langsung menghabiskan banyak tegukan wine yang dikoleksi oleh kakanya di dapur.

But past is still past, and then we just growth.

Dulu Gianna dan kakaknya melalui masa yang sangat sulit, pertama ayahnya meninggalkan Gianna, kakak, dan Alm. Mamahnya karna selingkuh, dan kemudian setelah ditinggalkan tidak lama dari itu mamahnya jatuh sakit karna didiagnosa mempunyai penyakit stroek dan jantung yang akhirnya meninggalkan Gianna dan kakaknya, ya kalian tahu masalah terberat di hidup adalah saat ditinggalkan oleh kedua orang tua secara perlahan, yang membuat Gianna berpikir that shes not worth to spending hes life anymore.

Biasanya saat memikirkan hal ini Gianna selalu sedih dan meneteskan air matanya, tapi tidak untuk sekarang karna Gianna sudah dewasa masa selama dia menjalani hidupnya, masa selama dia bangkit dari keterpurukannya, dia menemukan banyak manusia dengan masalah yang membuatnya belajar tentang hidup, dan mulai berfikir untuk berhenti sok sedih banyak orang diluar sana yang lebih terpuruk darinya.

Disaat Gianna sedang meratapi hidupnya, ada suara pintu terbuka yang Gianna yakin itu adalah kakaknya, Gianna lebih memilih untuk segera bangkit dari tempat duduknya dan segera pergi ke kamarnya, karna sekarang Gianna sudah mendengar suara yang tidak mengenakan.

Saat Gianna ingin segera pergi dari tempatnya, lagi Gianna melihat adegan yang sangat menjijikan dan ya kakaknya sedang bercumbu dengan seorang laki laki secara terang terangan di hadapan Gianna dan saat melihat adegan itu Gianna menekan gelasnya hingga menimbulkan suara pecahan gelas yang membuat kakak dan pasangannya menoleh.

Dan yang lebih parah lagi, kakak nya tidak hanya bercumbu dengan pasangan biasa, tetapi..

"Kale ?!"

*
Drt Drt Drt

Karina menjauhkan tubuhnya dari Hans berniat mengambil handphonenya yang berdering, " Babe sorry" ucapnya dan mengambil handphone di nakas dekat dengan kasur yang ditiduri olehnya dan melihat layar telfonnya.

gigi hadid is calling...

"Hallo Gi, lo mau jo-"

Bitter Sweet | lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang