IV

1.9K 117 4
                                    

Heeseung masih terdiam dengan memegang pipi dan terus menangis dalam diam, paman nya terus melanjutkan dengan kegiatan merusak barang-barang

"Hentikan!"

Paman Heeseung langsung berhenti dan menatap orang yang turun dari atas, Heeseung masih diam membeku tidak mau menatap orang yang sedang berjalan

"Rupanya kau menjadi jalang"

"Hentikan omong kosong mu"

"Kau baik-baik saja" tanya Ni-ki

Bisa Ni-ki lihat pipi heeseung menjadi merah, lalu Ni-ki langsung memeluk heeseung mencoba menenangkan nya

"Pergi atau kau akan mati disini"

"Aku tidak takut dengan ancamanmu"

"Ni-ki, Jake dan Sunoo jaga Heeseung, kami akan mengurus nya"

"Aku paham"

Kemudian Jay menarik paksa paman Heeseung ke jalan yang sepi

"Heeseung jangan menangis"

"Hiks, a-aku salah apa?"

"Kau tidak salah, dunia memang kejam untuk orang baik seperti dirimu"

Disisi lain

Sekarang Jay, Sunghoon dan Jungwon sedang berhadap-hadapan dengan paman Heeseung

"Ck, anak kecil sok tau"

Tiba-tiba saja Jungwon muncul dibelakang paman Heeseung dan menusuk jantung nya

Jlebb

Paman Heeseung yang ditusuk langsung jatuh, mata Jay, Sunghoon, dan Jungwon langsung memerah ketika melihat darah segar mengalir

"Salah sendiri menyakiti mate kami"

Kemudian Sunghoon mengambil darah paman Heeseung dan menaruhnya dibotol yang dia bawa

Kembali kepada Heeseung

Sekarang Heeseung masih setia memeluk Ni-ki karena aroma Ni-ki sangat wangi, tanpa sadar Heeseung tidur dipelukan Ni-ki

"Dia tidur"

"Berhati-hatilah, jangan membangunkan nya"

Ni-ki mengangguk paham, kemudian mengangkat badan Heeseung dengan perlahan dan membawanya ke atas untuk membiarkan Heeseung tidur

Ni-ki menidurkan Heeseung di kasurnya, menyelimuti tubuh Heeseung, Ni-ki sempat terfokus pada bibir cherry milik Heeseung, sesaat kemudian Ni-ki tersadar lalu turun untuk menemui saudara-saudara nya

Kemudian Ni-ki duduk diantara Jake dan Sunoo, lalu ada 3 orang datang tanpa lewat pintu (teleportasi) sambil membawa persediaan darah

"Letakkan ini dikulkas Heeseung, kita bisa meminumnya untuk beberapa hari"

"Baiklah"

"Dimana Heeseung?" Tanya Sunghoon

"Dia tidur" jawab Ni-ki

Mereka paham, lalu mereka masuk ke kamar masing-masing, berbeda dengan Jay, dia malah memasuki kamar Heeseung, melihat Heeseung yang sedang tertidur pulas

Jay duduk disamping Heeseung, mengusap surai hitam milik Heeseung, lalu mengusap pipi Heeseung yang terkena tamparan laki-laki tidak punya hati

"Secepatnya aku akan menjadikan mu bagian dari kami, setelah itu kau tidak akan menderita lagi"

Jay hendak pergi, membiarkan heeseung tidur, namun tangannya digenggam oleh Heeseung terlebih dahulu

"Apa aku mengganggumu?"

"Temani aku"

Jay menatap Heeseung yang sedang menatap nya, lalu merebahkan tubuhnya di samping Heeseung, Heeseung langsung memeluk tubuh Jay dengan erat, menenggelamkan wajahnya ke dada Jay

Jay terus mengusap rambut hitam Heeseung hingga Heeseung terlelap tidur, Jay menyandarkan kepalanya ke headboard

Dalam sekejap Heeseung sudah tertidur pulas, Jay mencium kening Heeseung lalu ikut tertidur











Heeseung terbangun dari tidurnya, Heeseung menatap sekeliling, Jay sudah tidak ada dikamarnya, suara ketukan pintu kamar Heeseung membuat Heeseung tersadar dari lamunannya

"Masuk saja, pintu tidak dikunci"

Kemudian Jake masuk dan duduk di samping Heeseung, lalu membenarkan rambut Heeseung yang berantakan

"Mandilah, semua sudah mandi"

Heeseung masih belum ingin menjawab, lalu menatap jam yang ada didinding, masih pukul 04.23

"Nanti saja, aku ingin tidur lagi"

"Ini sudah pagi"

"Aku masih ingin tidur"

Tidak ada pilihan lain, Jake langsung mengangkat badan Heeseung, dan membawa nya masuk ke dalam kamar mandi

"Jake, turunkan aku"

"Tidak, kita akan mandi bersama"

"Kau belum mandi?"

"Belum"

Lalu Jake menutup pintu kamar mandi dengan kaki nya, Jake menurunkan Heeseung dan menyuruh nya membuka baju

"Bisa kah kau berbalik badan?"

"Kita ini sama-sama laki-laki"

"Uhm.."

Akhirnya Heeseung berbalik badan dan membuka baju nya, bisa jake lihat bahwa pinggang Heeseung sangat ramping

Lalu Jake ikut membuka baju nya, dan jake mulai menghidupkan shower nya, Heeseung masih sibuk dengan menggosok tubuhnya

Jake memutar badan Heeseung, membuat dia dan Heeseung saling bertatap-tatapan

"Ada apa?"

Jake mendekatkan wajahnya ke leher Heeseung, Heeseung masih mencerna apa yang akan Jake lakukan, Jake mencium leher Heeseung, lalu Jake membisikkan sesuatu

"Leher mu begitu mulus, rasanya ingin ku gigit"

Heeseung kaget dengan penunturan kata-kata Jake, Jake mencium dan meninggalkan sebuah tanda kepemilikan di sana, Heeseung yang sudah tau ini tidak benar mencoba menghentikan Jake

"Emhh" 1 desah lolos dari bibir Heeseung

Jake terus memberi tanda kepemilikan di leher Heeseung, Jake menyuruh Heeseung mendongak lalu memberi tanda tepat pada jakun Heeseung

Jake mengarahkan Heeseung untuk bersandar pada dinding kamar mandi, dengan menurut Heeseung mematuhi nya

Setelah puas bermain di leher Heeseung, bibir Jake beralih ke dada kiri Heeseung, Jake memasukkan dada kiri Heeseung dan menghisap nya kuat

"Eunghh jakehh"

Heeseung menggigit bibir bawahnya agar suara desah nya tidak terdengar, Jake menghentikan kegiatan dan menatap Heeseung, lalu Jake mencium bibir Heeseung

Tidak ada pilihan lain selain Heeseung membalas ciuman Jake, Jake membawa tangan Heeseung ke lehernya, lalu Jake memegang pinggang ramping milik Heeseung

Heeseung benar-benar terbuai oleh ciuman Jake, Jake menggigit bibir bawah Heeseung meminta akses masuk untuk mengabsen deretan gigi Heeseung

Jake memperdalam ciuman itu, dan membiarkan saliva mereka mengalir ke dagu, Heeseung merasakan stok oksigen nya mulai menipis, Heeseung memukul bahu Jake

Memberi isyarat bahwa Heeseung mulai kehabisan oksigen, lalu jake melepas ciuman mereka dan mengusap saliva mereka yang mengalir didagu








































tbc.

vampire || allxheeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang