III

1.8K 114 5
                                    

Heeseung masih sibuk dengan laptop dan ponselnya, mereka berenam menatap Heeseung yang sedari tadi mengerjakan tugasnya

Merasa diacuhkan, akhirnya Jay berjalan mendekati Heeseung dan meletakkan dagunya di bahu Heeseung

"Jangan mengacuhkan kami"

"Aku hanya mengerjakan tugas"

"Kau terlalu fokus"

"Maaf"

"Kalian lapar? Akan ku buatkan makan"

"Tapi.." kali ini Jungwon yang berbicara

"Tapi apa?" Tanya Heeseung

"Kami adalah vampir" kata Jungwon

Sempat terjadi keheningan, kemudian Heeseung memecahkan keheningan

"Hahahaha, tidak mungkin kalian hanya bercanda kan"

"Apakah wajah kami terlihat bercanda" tanya Jake

"Tidak mungkin vampir berada di dunia nyata, vampir hanyalah cerita dongeng belaka"

"Tapi kami benar-benar vampir, apa kau tidak berfikir bahwa mana ada manusia yang hidup ditengah hutan" kata Sunoo

Ucapan sunoo ada benarnya juga, kemudian Heeseung menatap mereka berenam, Heeseung baru saja sadar bahwa wajah mereka sangat pucat

Heeseung langsung berteriak dan terjungkal ke belakang, sambil terus mundur, mereka langsung berdiri melihat Heeseung yang terjungkal

"P-pergi, a-apa mau kalian"

"Kami tidak akan melukai mu"

"Heeseung, kami tidak akan melakukan apapun padamu"

"A-aku tidak mau mati"

"Percaya lah pada kami" kata Ni-ki

"Apakah aku bisa percaya pada kalian"

"Pegang lah janji kami"

Kemudian Sunghoon membantu Heeseung berdiri, awalnya Heeseung ragu menerima bantuan dari Sunghoon karena tidak ada pilihan lain akhirnya Heeseung menerima bantuan Sunghoon

Heeseung duduk diam diantara Ni-ki dan Jungwon, Heeseung masih sibuk memainkan baju bawah nya yang dia pakai, dan tingkah Heeseung membuat mereka menatap Heeseung dengan tatapan gemas

Jungwon tidak kuat lagi, akhirnya Jungwon mencubit pipi Heeseung karena dia benar-benar merasakan gemas

"Eungg, jangan dicubit"

"Kau terlalu menggemaskan"

"Dimana orang tua mu" tanya Sunoo

"Orang tua ku..."

Semua terus menatap Heeseung yang sedang diam, seperti sedang mencari jawaban

"Aku dibuang oleh mereka sejak kecil, jadi aku tidak tau mereka dimana"

"Maaf, aku tidak bermaksud"

Kemudian Heeseung tersenyum manis kepada Sunoo, seakan tidak terjadi apa-apa

"Tidak apa, kalian istirahat lah, aku akan melanjutkan tugas ku"

"Kau yakin sendirian dibawah sini?"

"Aku yakin"

Dengan terpaksa mereka berenam pergi ke atas meninggalkan Heeseung dibawah sendiri, merasa tinggal Heeseung sendiri dibawah

Heeseung langsung menangis mengingat kejadian dia dibuang waktu dia berumur 10 tahun

Flashback on

"Bundaa, jangan tinggalkan Heeseung sendiri"

"Ayo cepat, aku tidak mau banyak orang melihat kita"

"Aku bukan ibu mu"

Lalu wanita paruh baya itu menepis genggaman heeseung dengan kasar dan pergi meninggalkan Heeseung

"Bundaa"

Heeseung langsung menangis melihat kedua orang tuanya meninggalkan nya begitu saja di depan jembatan

Heeseung terus menangis, dia tidak tau ingin kemana waktu itu, akhirnya Heeseung memutuskan untuk pergi mencari panti asuhan terdekat

Setelah 15 menit berjalan Heeseung telah sampai di depan panti asuhan, kemudian ada seorang satpam yang mendekatinya dan bertanya

"Hei nak, apa yang kamu lakukan sendirian disini"

"Hiks, Heeseung dibuang oleh bunda"

Satpam itu langsung paham dan mengajak Heeseung masuk kedalam dan tinggal di panti asuhan

Flashback off

Sekarang Heeseung sedang duduk sambil menatap layar laptop tanpa ada semangat, karena ada seseorang yang membuat nya mengingat kejadian 11 tahun yang lalu

Sunoo terus menatap Heeseung yang sedang diam seperti mayat, merasa bersalah karena dia Heeseung menjadi mengingat masa lalu nya

Heeseung mengusap air mata yang sedari tadi menetes karena mengingat masa lalu nya

"Huhhh... Semangat Heeseung, jangan cengeng" kata Heeseung yang terus menguatkan dirinya sendiri

Kemudian Heeseung melanjutkan tugas yang tadi sempat tertunda karena acara menangis nya

Heeseung beranjak dari tempat duduknya dan pergi kedapur untuk membuat kopi, karena tugas Heeseung terlalu banyak, dia akan tidur larut malam karena tugasnya

Setelah selesai membuat kopi Heeseung kembali duduk dikursi nya dan melanjutkan tugas nya, Sunoo terus memperhatikan Heeseung tanpa ada niatan untuk mengganggu nya

"Aku tau kamu Sunoo"

Sunoo yang ketauan sedang memperhatikan Heeseung langsung mendekati nya dan duduk disamping Heeseung

"Maaf kan aku soal tadi, aku benar-benar tidak mengetahui nya"

"Tidak apa, aku sendiri tidak mempermasalahkan nya"

Dengan percaya diri Heeseung menunjukkan senyuman manisnya ke Sunoo

"Kenapa tidak tidur"

"Aku harus mengerjakan tugas"

"Sampai semalam ini?"

"Biasanya aku tidak tidur"

"Astaga"

Tok tok tok

Sunoo dan Heeseung langsung memusatkan perhatiannya ke pintu yang baru saja diketuk

Baru saja terdiam, pintu itu langsung dipukul-pukul oleh seseorang dari luar, Heeseung sendiri tau siapa pelakunya

"Sunoo, pergi lah ke atas, aku akan menangani nya"

"Kau yakin"

"Aku yakin"

Dengan berat hati Sunoo langsung naik tanpa menoleh ke Heeseung sama sekali

Kemudian Heeseung berjalan mendekati pintu rumah dan membuka nya, bisa dia lihat ada lelaki paruh baya yang sedang berdiri didepannya

"Apa mau paman"

"Beri aku uang"

"Aku tidak punya uang sama sekali"

"Jangan berbohong"

Lalu paman Heeseung mendorong Heeseung dengan kuat hingga Heeseung tersungkur didekat tembok, paman Heeseung langsung masuk dan merusak barang yang ada didalam sana

"Hentikan, ini semua bukan barang-barang ku"

Heeseung mencoba menghentikan pamannya, namun paman nya sama sekali tidak berhenti, lalu pamannya menampar Heeseung

Plakk

"Anak tidak tau diuntung!, Jika kamu tidak lahir pasti mereka tidak akan meninggalkan mu"

Heeseung terus memegang pipi nya yang panas, Heeseung menangis karena rasa nya begitu menusuk hati

































tbc.

vampire || allxheeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang