17. Kita Masih Muda

435 55 27
                                    

Yujin menepuk bahu Gyuvin pelan membuat Gyuvin langsung menghentikan motornya dan memilih meminggirkan motornya di dekat trotoar jalan.

"Kenapa yang?" Gyuvin menoleh bingung, Yujin malah memamerkan senyum canggung. "Kak, jangan pulangin aku dulu ya," pintanya agak malu.

Gyuvin terlihat bingung. "Loh, mau kemana emang, nanti kakak kamu marah, gimana?"

"Gak akan kok, aku udah izin, aku mau ke rumah kakak kalo boleh."

"Ke rumah aku, serius?" Gyuvin sedikit terkejut.

Yujin hanya mengangguk lucu. "Iya, itu kalo kakak gak keberatan."

Gyuvin berpikir keras. "Aku gak keberatan sama sekali, tapi ini kamu beneran nih gapapa?"

"Iya, gapapa, ayo kak, ya ya ya," Yujin mulai merengek bak bayi, Gyuvin akhirnya mengangguk dan menuruti permintaan sang kesayangan tanpa banyak berpikir lagi.

"Iya sayang, btw kamu pasti bakal seneng karena kebetulan Kak Minhee lagi di rumah sekarang."

"Beneran?"

"Iya, kamu seneng kan, kan kamu nempel mulu sama kakak aku."

"Terus Kakak cemburu?"

"Nggak, cuma heran aja, karena kalian seakrab itu, aku aja sulit banget akrab sama kakak kamu, paling utama sama Bang Heeseung."

"Gapapa, nanti juga bisa akrab kok." Gyuvin tersenyum simpul mendengar ucapan polos Yujin.

"Yaudah kita langsung ke rumah aku ya?"

"Oke."

*****

Daeul hanya duduk diam di kursi ruang tunggu, ia masih merasa sedikit shock karena ayahnya tiba-tiba datang ke rumah dan mengungkapkan hal tak terduga yang selama ini ia tak tahu sedikitpun dan ayahnya mengatakan jika ingin berpisah dengan ibunya, Daeul tentu kaget, dan saat ayahnya pergi begitu saja, hal yang paling tidak di inginkan malah terjadi.

Taerae yang memang punya riwayat asma malah kambuh dan berakhir masuk rumah sakit.

Semuanya di luar kendali dan benar-benar kacau, keluarga Daeul sekarang kacau balau.

Wooseok menghampiri Daeul saat sadar sang anak tengah merenung dan seperti banyak pikiran, ia usap pelan surai hitam legam sang anak dan mencoba memaksakan senyum. "Kakak kamu pasti bakal baik-baik aja." Wooseok mencoba menenangkan, tapi Daeul malah menatapnya seakan meminta penjelasan. "Mi, sejak kapan? Sejak kapan Papi sakit, apa cuma Mami yang tau?"

Wooseok rasa ia tak bisa lagi berbohong lebih lama tentang kesehatan mental Jinhyuk. "Sejak kami masih pacaran dulu dan ya, cuma mami yang tau."

Daeul tersenyum getir, Junseo menatapnya iba, ia tahu sang kekasih pasti begitu hancur.

"Jadi, ini alasan kalian dari dulu gak pernah benar-benar bisa bercerai, jadi karena ini..." Daeul memandang Wooseok sendu.

"Mami sayang sama Papi kamu dengan tulus, kamipun saling mencintai satu sama lain, tapi-"

"Apa ini karena keluarga besar papi, apa ini benar-benar karena mereka? Kalau iya, aku bener-bener bisa semakin membenci Keluarga Lee."

Wooseok diam mematung, ia tak mampu menjelaskan apapun, karena ia tahu pasti hal ini benar-benar bisa terjadi di masa depan dan sekarang perkiraan Wooseok benar-benar sudah terjadi.

Selama ini, Daeul tahu betul bagaimana keluarga besar sang ayah tak pernah menganggap dirinya ada dan bahkan sering mengabaikan keberadaan nya, tidak, lebih tepatnya tak pernah menganggap keluarganya ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and Me We Are Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang