(C) 16. Tidak diduga

307 30 7
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
-----------------------------------------------------------

"Hmm?.." suara lirih diikuti naiknya salah satu alis biru indahnya.

Tangan putih halus yang tadinya tengah memegangi gagang cangkir putih berornamen kan bunga merah muda, kini ia letakkannya di atas meja dengan ditemani beraneka ragam camilan manis.

Kepalanya kemudian menengadah, memandang langit biru cerah.

"Baru saja beberapa hari, tapi kalian sudah membuat dunia itu kacau saja."

Tak lama setelah mengatakannya ia kemudian beranjak dari kursi, sedikit berjalan santai dengan maksud menyentuh batang pohon besar didepannya. Pohon yang sungguh besar dan lebat, kamu tidak akan bisa melihat puncak pohon itu jika kamu tidak berada di posisi yang cukup jauh darinya.

Angin kemudian bertiup lembut, menggoyangkan rambut biru panjangnya yang indah. Hampir bersamaan dengan datangnya angin, pohon besar itu kemudian memancarkan cahaya emas terang. Semakin lama semakin terang hingga seakan telah mencapai batasnya, semua cahaya kemudian berkumpul di satu titik. Segumpal cahaya yang mengecil hingga seukuran biji buah salak kemudian terjatuh tepat di telapak tangan gadis tersebut.

"Wow. untuk seukuran makhluk di dunia itu, kekuatanmu cukup besar ya, nak" ujarnya sebelum cahaya tersebut menjadi partikel debu yang lalu menghilang bak tertiup angin.

"Nah.. waktu kalian sudah habis anak-anak." gumamnya saat seringai menghiasi bibir merah mudanya.

꧁✿🌺🔘🌺✿꧂


"Grrooaarr!!"

*Sring*

"K-kapten!"

"Cepat pergi, atau kamu akan dimakan Beast jika mau plonga-plongo di sini!" Pekikku kepadanya sebelum ia mengangguk panik lalu dengan kencar menjauh.

Berbarengan dengan menjauhnya ia, para Beast kembali berdatangan kearah ku.

"Hmph! Waktu bermain sudah habis, kalian sangat tidak beruntung bertemu denganku."

Lantas aku maju, berjalan mendekati para Beast yang sudah menunjukkan taring mereka. Beberapa tebasan ringan dan sedikit elakan, satu persatu dari para Beast lalu terpenggal.

Bukannya berkurang malah semakin banyak Beast mendekat, tetapi hanya Beast tingkat rendah saja yang mendekatiku dengan ceroboh. Para Beast sebenarnya memiliki insting yang tajam, akan tetapi sangat jarang Beast tingkat rendah memilikinya.

Aku terus menerus mengeluarkan aura membunuh, dan itu sudah cukup untuk membuat Beast tingkat menengah secara naluriah akan menjauh. Jadi bisa disimpulkan ada dua kemungkinan tingkat Beast yang akan datang menyapaku, tingkat terendah dengan kebodohannya atau tingkat tertinggi dengan kekuatannya.

Walaupun aku berharap bisa bertemu Beast tingkat tinggi, tapi aku sadar waktunya tidaklah tepat.

«Milim»

Tidak lama setelah beast terakhir terpenggal, aku kemudian menangkap suara seorang pria yang bergema dari earphone di telingaku. Hm?..Suara ini...Guy?

"Bukankah sangat jarang kamu menghubungiku di saat seperti ini. Ada apa?"

«Cepatlah kembali ke kamp mu.»

"Ya ya ya, aku sedang dalam perjalanan kesana."

«Kembali sekarang, anak buahku menemukan ada yang lain selain para Beast ikut dalam pertempuran ini.»

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang