CHAPTER 2(2)

235 40 1
                                    

DECAI MIDDLE SCHOOL<Sial, dia adalah penguasa penipuan>(2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DECAI MIDDLE SCHOOL
<Sial, dia adalah penguasa penipuan>
(2.2)


.

.
.


Sebelum bergegas ke pintu, Wen Jianyan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik--

Dia berhenti di pintu ruang tugas.

Berbeda dengan pintu lainnya, ruang tugas terkunci.

Pria muda itu berjongkok, menyentuh gemboknya dengan jari-jarinya yang ramping, dan entah dari mana mengeluarkan seutas kawat besi. Dia membengkokkan kabel besi dengan familiar dan dengan lembut mengaduknya di lubang kunci.

"Klik."

Kunci membuat suara renyah.

Hanya dalam beberapa detik, pintu ruang tugas bergeser ke dalam.

"Huh ..."

Wen Jianyan berdiri dan menghela napas lega, dan di antara jari-jari yang terkulai, kawat besi menghilang secara ajaib.

"....."

"....."

Jumlah orang di ruang siaran langsung, yang masih menurun, tiba-tiba mandek dan terdiam sejenak.

Wen Jianyan mendorong pintu ruang tugas dan melangkah masuk.

Menurut peta barusan, tempat ini adalah bangunan asrama kuno dengan hanya tiga lantai. Lantai pertama adalah aula dan kamar kecil, dan lantai dua dan lantai tiga adalah asrama.

Peta itu tertutup karat, jadi dia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang tertulis di atasnya. Namun, jumlah asrama di setiap lantai sangat terbatas, sehingga skala sekolah ini tidak boleh terlalu besar.

Wen Jianyan mengetahui beberapa hal tentang sekolah tua dengan dana terbatas.

Artinya...

Mereka harus memiliki tempat terbatas untuk menyimpan barang-barang penting.

Jika ada tempat dimana dia dapat mengumpulkan informasi paling banyak dalam waktu sesingkat-singkatnya, inilah kesempatan terbaiknya.

Seperti gaya seluruh asrama, ruang tugas juga sangat kumuh.

Tempat tidur sempit diletakkan di dinding, tempat guru yang bertugas bisa beristirahat, beberapa buku ditumpuk berantakan di rak buku, jadwal asrama digantung di dinding, meja diletakkan di dekat jendela, dan jendela luar yang biasanya digunakan untuk berbicara dengan siswa juga dikunci sekarang.

Wen Jianyan tidak menunda sedetik pun dan segera mulai mencari dan mengobrak-abrik dengan kelincahan yang tidak bisa ditandingi oleh orang biasa.

Laci dan lemari yang terkunci dibuka satu per satu dan segera diperbaiki.

[BL] Welcome to the Nightmare Live  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang