[BL] Welcome to the Nightmare Live

CHAPTER 22

Lantai bawah tanah pertama: Kamar mayat

.
.
.

"Zzz...Zzzz..."

Lampu di atas kepala mengeluarkan suara mendengung yang tidak stabil.

Karena sudah tua dan tidak diperbaiki, pintu lift agak macet saat dibuka. Ruang di dalamnya jauh lebih besar dari lift biasa. Dinding abu-abu besi tertutup rapat dengan karat coklat kemerahan, yang hampir terlihat seperti darah kering dalam cahaya redup.

Wen Jianyan menggertakkan giginya dan memaksa dirinya untuk masuk.

Dia tidak tahu apakah itu efek psikologis, tapi dengan bau desinfektan yang kuat, masih ada bau samar di lift, yang membuat orang merasa tidak nyaman.

Pada panel tombol di lift, hanya ada dua tombol: lantai pertama dan lantai bawah tanah.

Tombol "-1" menyala.

Dengan suara mesin yang mendengung, elevator turun sedikit dan kemudian mulai turun perlahan.

Telepon di saku Wen Jianyan bergetar dua kali.

Dia berhenti, mengulurkan tangan, dan mengeluarkan telepon dari sakunya.

Meski masih belum ada sinyal, dua baris kata muncul di layar:

【Karena sejumlah besar NPC dalam hal ini, untuk memastikan kualitas siaran langsung Anda, layanan aplikasi latar belakang Nightmare akan dibuka untuk Anda.】

【Silakan terus bekerja keras untuk menciptakan pengalaman menonton yang lebih menarik dan inovatif bagi para penonton!】

Teks menghilang.

Wen Jianyan melihat bahwa aplikasi dengan ikon gelap muncul di layar di beberapa titik.

Hanya ada satu kata yang tertulis di bawah ini: Nightmare.

Dia mengklik ikon tersebut dan menemukan bahwa ada semua yang ada di dalamnya kecuali rentetan. Itu hanyalah versi mini dari seluruh antarmuka siaran langsung. Tidak hanya memiliki informasi kartu ID, tetapi kau juga dapat memeriksa poin dan ranselmu, dan bahkan berbelanja di toko sistem.

Tugas utama saat ini telah diperbarui di bilah tugas:

【Selesaikan tugas patroli di lantai bawah tanah pertama dalam waktu dua jam.】

【Tingkat Penyelesaian: 0%】

【Quest sisi kesulitan tinggi diperbarui: Lindungi NPC Qi Shen di lantai bawah tanah pertama.】

Wen Jianyan menoleh sambil berpikir dan menatap Su Cheng.

Su Cheng melirik Qi Shen yang ada di depan, dan Wen Jianyan segera mengerti.

Tampaknya tugas pihak lain harus sama dengan tugasnya. Tugas utamanya adalah menyelesaikan patroli, dan misi sampingannya adalah melindungi NPC. Pada kasus ini...

Wen Jianyan melangkah maju, meletakkan tangannya di bahu Qi Shen, dan menghela nafas panjang.

"Hei, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus dipatrolikan di lantai bawah tanah. Bukankah itu hanya kamar mayat? Mungkinkah mayat di dalam masih bisa hidup kembali?"