Buku kedua dari Every_Rin96 masih tentang Yerin x Boy.
Di buku ini bukan cuma ada Oneshot, tapi juga Twoshot, Ficlet, maybe Songfic too, tentu masih dengan author - author keceh dari grup kebanggan kami : 96 NYARI BERKAH.
Jangan lupa follow sebelu...
Aku yang tadinya berjalan ke arah ruang guru, jadi berhenti karena panggilan seseorang.
Saat aku menoleh ternyata salah satu guru muda di sekolah ini yang juga menjadi teman akrabku.
"Eh Dewi! Iya Wi, baru aja selesai, kamu enggak ngajar? Bukannya ini jam kamu masuk kelas?" tanyaku pada gadis yang akrab di sapa Dewi ini.
"Udah tadi, ini baru selesai. Tadi Pak Hendra enggak masuk di kelas jadi waktu ngajarku di majukan".
Aku hanya menggangguk mendengar penjelasnya, sambil menerima tanganku dia seret masuk ke ruang guru.
Aku merupakan guru muda di salah satu Sekolah Menengah Atas yang cukup bergengsi di kota ini. Lulus dengan predikat cumlaude dan dapat menyelesaikan masa studi selama 3 tahun lebih 3 bulan, membuatku langsung diterima saat mendaftar untuk menjadi tenaga pengajar di sini. Sudah hampir 3 tahun aku mengajar di sekolah ini, selama itu juga aku menemukan berbagai sifat dari siswa dan juga siswa yang ada, yah tak jarang juga siswa laki-laki yang menggodaku dengan candaan tentu saja, namun terkadang itu membuat kekasihku cemburu haha... Aku kadang heran dengannya masa dia cemburu sama anak yang masih mengenakan seragam putih abu-abunya.
Berbicara tentang kekasih, aku memiliki kekasih yang berprofesi sebagai dokter, ya setahun yang lalu dia menyelesaikan masa koasnya, dan tepat setelah itu ia di angkat sebagai salah satu dokter di rumah sakit tempat ia menjalankan koasnya.
Ah iya hari ini aku belom ada mengabarinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(abaikan nama aplikasinya, ngedit pake apk fake soalnya wkwk)
Setelah mengirimkan pesan singkat tersebut, aku langsung merapikan barang-barangku. Disekolah tempatku mengajar memang tidak dituntut untuk pulang sore, jika dirasa sudah tidak ada urusan lagi, kita dibolehkan untuk izin pulang lebih awal. Kebetulan juga kemarin aku habis sakit, jadi tidak ada salahnya izin pulang cepat.
~~~~~~~~~~~~~~~~🍎~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah beberapa lama di perjalanan, sampai juga aku di apartemen tempat aku meneduh di kota rantau ini, ya sebenarnya aku merupakan pendatang di kota metropolitan ini, memilih untuk pergi jauh dari kota kelahiran untuk menyelamat mental sebagai anak kedua yang harus mengalah pada kakak dan juga adeknya.
