Ryosuke berjalan menuju cafenya. Hari ini dia datang sedikit lebih pagi dari biasanya karena dia ingin membeli roti hangat langganannya. Ini sudah hari ke 3 semenjak kejadian Yuto memergokinya dengan Daiki, dan sejak saat itu pula kekasih chubbynya itu tidak ada mengabarinya lagi. Apa dia marah? Entahlah!
Ryosuke tersenyum saat melihat gerobak penjual roti yang baru ditata rotinya oleh pemiliknya. Disamping lelaki paruh baya penjual roti itu sudah mengantri beberapa orang untuk membeli rotinya. Sepertinya roti goreng hangatnya memang menjadi kegemaran banyak orang.
Langkah Ryosuke mengayun ringan mendekat kearah kerumunan namun seseorang menepuk pundaknya. Dia menoleh mendapati seorang gadis cantik itu semampai tengah menatapnya dengan senyum hangat.
"Mau beli roti goreng, Ryo-chan?" tanya gadis itu riang.
"Ne...kau juga ya?" Ryosuke membalas dengan senyum hangat kearah gadis itu.
"Umm...aku memang sedang ingin makan yang hangat-hangat. Hari ini ada kelas pagi jadi aku berhenti dulu disini."
"Ayo ngantri bersama..." Ryosuke mengajak gadis itu untuk menuju kearah kerumunan penjual roti.
"Lama tidak ketemu Ryo-chan, bagaimana dengan cafe mu?"
"Baru beberapa Minggu kurasa. Cafe ku lumayan, kapan-kapan mampirlah kesana akan kusuguhkan sesuatu yang special nanti." tawar Ryosuke.
"Arigatou ne Ryo-chan, aku pasti mampir nanti!" keduanya kemudian sama terdiam saat mulai mengantri dipenjual roti. 6 potong roti dalam ukuran sedang sudah dibawa Ryosuke Dalama bungkusan bahan kertas menjaga makanan itu tetap hangat ditengah udara yang dingin pagi ini. Ia menunggu gadis tadi yang baru saja selesai membayar rotinya.
"Mau berjalan bersama ke halte? Disana lebih mudah menunggu taksi atau bus." tawar Ryosuke lagi.
"Wakatta..." Keduanya kembali berjalan, menuju halte.
"Ryo-chan...bisa minta tolong?"
"Nani? Jika bisa pasti akan ku tolong."Ryosuke menoleh kearah gadis yang berjalan disisinya.
"Umm....mengenai hubunganmu dengan...kekasihku. Aku sebenarnya senang-senang saja tapi akhir-akhir ini aku...aku agak ragu." Langkah Ryosuke terhenti.
"Apa yang ingin kau bicarakan, Yuko-chan?"
"Mengenai persahabatan kalian. Sungguh aku sama sekali tidak keberatan akan hal itu dan kau tau aku malah mendukung karena aku juga fujo. Tapi, akhir-akhir ini aku agak ragu. Bisakah kau memberi space padanya? Beberapa hari ini aku merasa dia berubah dan jika ku tanya dia pasti menghindar. Sudah dua hari juga aku datang ke apartemennya tapi dia selalu tidak ada. Dan saat aku coba menelpon dia selalu bilang ada di tempatmu, jadi..."
"Dia memang tidur di apartemen ku sejak 3 hari yang lalu. Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan? Kenapa harus berputar-putar dulu?"
"Aa-aku ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (End)
Fanfictioncover @Eiravyanna summary Ryosuke tak peduli, bagaimana orang mendiskripsikan hidupnya dan sempurna seperti apa hidupnya dalam pandangan orang-orang. Bahkan senormal apa kehidupan cintanya, karena bagi Ryosuke hidup dan cintanya hanya dia yang tahu...