part 8 # Philia

31 5 46
                                    

"Yuri-kun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuri-kun...?"

Yuri yang masih duduk ditempat percetakan sedikit tersentak saat suara seseorang memanggilnya. Dia menoleh dan mendapati Kyoko tengah berdiri menatap kearahnya.

"Kenapa bolos lagi? Ini sudah yang ketiga kalinya dalam sebulan. Kau tahu, aku tidak mungkin terus-terusan berbohong pada Ryo-Nii dan juga sensei tachi!"

"Aku tidak pernah memintamu berbohong. Kau sendiri yang dengan suka rela mengisi absenku." sanggah Yuri.

"Itu karena aku tidak mau membuat Ryo-Nii sedih."

"Kau masih menyukai kakakku?" tuding Yuri lansung.

"Aku...? Iie..." Kyoko berusaha mengelak.

"Kau pernah bilang kalau kau menyukai Ryo-Nii kan?"

"Itu benar! Dan kau juga bilang ada kualifikasi kelewat tinggi yang harus aku penuhi jika aku ingin menjadi kekasihnya." mereka ini duduk berdampingan satu sama lain.

"Tentu saja...hanya yang terbaik yang bisa memiliki kakakku..." kata Yuri bangga.

"Seperti siapa? Kau ...?"

"Kyoko-chan..." Kyoko menoleh, menatap kearah Yuri yang kini juga menatapnya terkejut. Kyoko tersenyum lembut.

"Aku tahu...." lirihnya membuat Yuri seketika terdiam.

.........

Lewat tengah hari, baru Daiki beranjak dari tidurnya. Dia sedikit ragu apakah harus menghubungi Ryosuke sekarang atau nanti. Dia ingin bertemu dengan kekasihnya itu. Sejak kejadian beberapa hari lalu, mereka sama sekali tidak saling berkomunikasi baik itu pesan atau pun telepon. Daiki rindu suara renyah Ryosuke, rindu senyum hangatnya dan tepatnya Daiki sangat merindukan Ryosukenya itu.

"Apa tidak lebih baik aku temui dia saja?" Daiki memutuskan mengambil kunci motornya saat ponselnya tiba-tiba berbunyi. Ino Ni-chan is calling...

Daiki mengeryitkan dahi, heran. Ini hari Sabtu kan? Begitu pikirnya namun akhirnya dia mengangkat juga telpon itu.

"Moshi-moshi..."

"Hey pemalas! Dimana kau bocah?"

"Hey hey...ada apa ni Ni-chan. Kau tahu hari ini hari Sabtu dan jadwalku ke sauna pukul 4 sore. Dan lagian kenapa suaramu mesti berbisik-bisik seperti itu?"

"Cepat kesini kau tukang buat onar!" suara Ino terdengar kesal.

"Nani?"

"Kau benar-benar dalam masalah. Ada orang yang mencarimu!"

"Siapa? Aku rasa tak pernah punya janji temu?" Daiki heran karena memang dia jarang janjian dengan orang selain kekasihnya Ryosuke, bahkan hampir tidak pernah.

"Namanya Tuan Yabu Kouta. Dia ayahnya Ryosuke! Mati kau pengu!"

Deg!

Daiki terkejut bahkan kunci motor yang dipegangnya hampir terjatuh.

Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang