{42}

99.7K 8.2K 1.4K
                                    

Assalamu'alaikum
Maaf kalo ada yang typo atau kurang kata

Happy Reading




Pukul 8 pagi Dokter yang di telpon Umma Fitri baru saja datang, Dokter wanita bernama Alisha itu sekarang sedang memeriksa keadaan Syifa yang sejak tadi suhu tubuhnya tidak turun, dan tidak sadarkan diri juga.

Dokter Alisha menyuruh Gus Faqih dan Umma Fitri untuk menunggu di luar kamar saja, dan mereka pun menurut, saat menunggu kabar dari Dokter Alisha di ruang keluarga Ummi Syifa dan Aisyah datang mereka berdua juga ikut khawatir saat dikabarkan oleh Umma Fitri keadaan Syifa jadi mereka memutuskan untuk datang ke Pesantren, tadinya ayah Syifa ingin ikut namun ada rapat mendadak di Perusahaannya.

"Bagaimana keadaan Syifa?" tanya Ummi Anisa.

"Sekarang Syifa sedang di periksa Dokter Alisha di kamar," jawab Umma Fitri.

"Semoga Syifa baik-baik saja ya," ujar Ummi Anisa.

"Aamiin."

Kiara yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Syifa dan Gus Faqih langsung keluar karena terdengar obrolan-obrolan diluar kamar di pagi hari, sejak tadi ia belum keluar kamar karena sedang membereskan barang-barang yang akan ia bawa pulang.

"Ada apa Gus?" tanya Kiara.

"Syifa sakit," jawab Faqih.

"Astaghfirullah, terus sekarang keadaannya gimana?"

"Sedang di periksa dokter," balas Faqih singkat dan jelas.

"Jangan-jangan penyakit Syifa kambuh," gumam Kiara dalam hatinya.

Gus Faqih sejak tadi hatinya tidak tenang, ia terus saja bolak-balik seperti setrikaan, ia sangat khawatir dengan keadaan istrinya, ia terus berdzikir dan berdoa dalam hatinya.

Di kamar Dokter Alisha selesai memeriksa Syifa, ia menepuk-nepuk pipi Syifa membangunkan wanita yang sejak tadi tak sadarkan diri, ia memberikan aroma minyak angin pada hidung Syifa namun tetap tidak ada respon.

"Syifa, hey bangun Syif."

Masih tidak ada respon.

Ia mengambil gelas yang berisi air di meja dekat ranjang lalu ia menuangkan sedikit air ke tangannya untuk ia percikan ke wajah Syifa, berharap dengan cara itu Syifa terbangun.

"Syifa," panggilnya lagi.

"Hmm," Syifa bergumam pelan dokter Alisha bisa bernafas lega akhirnya Syifa merespon juga.

Perlahan, sedikit demi sedikit mata Syifa terbuka cahaya dari arah jendela yang terbuka menyilaukan pandangannya, ia sedikit menyipitkan matanya melihat suasana sekitar, sekarang pandangannya sudah normal dan netra nya tertuju pada Dokter Alisha.

"Dokter Alisha," ucapnya.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga, pasti kamu tidak minum obat dari saya ya?" ucap Dokter Alisha dan mendapatkan gelengan dari Syifa.

"Obatnya habis dok, Syifa ga sempet buat ke Rumah sakit lagi beli obatnya," ujar Syifa.

"Yaudah nih minum obat ini dulu supaya demam kamu turun terus nanti minum obat biasanya ya, ini saya udah bawakan untuk kamu," ucap Dokter Alisha sambil memberikan 2 butir obat pill yang ukurannya kecil.

Syifa mencoba bangkit dari berbaringnya dengan di bantu oleh Dokter Alisha lalu ia sandarkan tubuhnya di kepala ranjang, ia menerima obat yang diberikan Dokter Alisha lalu meminumnya.

Setelah menaruh gelas di meja tangannya terulur memegang tangan Dokter Alisha, tatapannya sendu, beberapa detik kemudian air matanya jatuh membasahi pipi.

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang