[4] kepintaran Aluna

578 57 4
                                    

Saat ini snow sedang berada di ruang rapat bersama dengan raja darian dan para menteri.

"Mohon maaf yang mulia, saya sebagai menteri perdagangan mengeluh karena para warga sedang mengalami krisis ekonomi, barang jualan mereka sedang tidak bisa di produksi karena bahan yang akan di produksi sudah terbakar hangus, dan bahan bahan itu terbuat dari kayu hingga membuatnya cepat terbakar" ucap menteri perdagangan

"Saya juga yang mulia, saya mewakili para nelayan ingin menyampaikan bahwasanya dipedalaman laut selatan sudah tidak terlihat adanya ikan ikan berenang, beberapa nelayan menyelami laut selatan dan mereka tidak melihat adanya ikan disana. Mohon yang mulia memberikan solusi atas masalah ini" ucap menteri perikanan

Aluna yang mendengar itupun lantas berdiri lalu berjalan santai ketengah tengah meja, hingga membuat para menteri dan raja Damian bingung.

"Snow kemarilah" ucap Darian menatap tajam snow.

'ou wuftt ouu uu'

'heii aku punya solusinya' ucap Aluna sambil berputar putar.

"Apa yang kau katakan aku tak mengerti" ucap Darian

"Yang mulia maaf menyela, sepertinya snow tau tentang solusi atas masalah para menteri" ucap Zulfan menjelaskan.

'ouuu ouu wuftt uu'

'zulfan kau yang terbaik' ucap Aluna melompat lompat riang.

"Benarkah? Jadi solusi apa itu snow?" Ucap Darian kembali menatap Aluna.

Aluna memikirkan bagaimana caranya mengatakan kepada mereka tentang solusi masalah para menteri.
Aluna menatap sebuah pena bulu dengan tinta hitam pekat tak jauh darinya.

Lantas dia berjalan mendekati pena itu lalu mulai mengambilnya dengan cakar mungilnya.

Sontak hal tersebut membuat para menteri tercengang. Bagaimana mungkin seekor serigala putih kecil bisa menulis seperti itu.

Aluna mulai menuliskan solusinya diatas kertas putih yang masih kosong.

Hingga 30 menit berlalu, Aluna menyelesaikan menulisnya lalu kembali berjalan kearah Damian dan melompat kearahnya hingga membuat Darian kaget dan reflek memeluk erat Aluna.

"Hati hati, jangan kau ulangi perbuatan mu ini, itu berbahaya bagimana jika aku tak bisa menangkapmu kau akan jatuh" tegur Darian pada Aluna yang hanya menatap Darian polos.

'ouu ouu'

'maaf lagi' ucap Aluna menundukkan kepalanya.

"Tidak apa apa, aku memaafkan mu, lain kali tidak akan ada toleransi untukmu" ucap Darian mendudukan Aluna di meja, lalu berjalan kearah para menteri berkumpul sambil membaca kertas yang berisi tentang solusi yang diberikan Aluna.

"Astaga yang mulia maaf saya lancang tapi ini adalah solusi terbaik yang saya fikir ini benar benar bisa membantu solusi dari menteri perdagangan dan menteri perikanan" ucap Zulfan menyerahkan lembar kertas itu kepada Darian.

"Solusi dari menteri perdagangan bahwasanya kita bisa menjual berbagai macam jenis sayuran dan buah buahan yang didapat dari hutan, dan kita bisa mengambil masing masing biji dari buah itu lalu menanamnya dilahan kosong daerah kawasan istana ini, bukankah itu solusi yang lumayan menguntungkan untuk kita yang mulia, bahkan solusi lain kita bisa menjual beberapa kain dari ulat sutra, kita bisa membangun tempat khusus untuk tempat berkembang biak ulat sutra penghasil kain sutra, hingga kita tidak hanya memproduksi barang barang yang terbuat dari kayu tapi kita bisa memproduksi kain dan bahan makanan" ucap Zulfan menjelaskan

"Dan solusi untuk menteri perikanan adalah membuat terumbu karang buatan, atau jika tidak kita bisa kelaut Utara untuk mengambil beberapa bibit terumbu karang dan membudidayakan terumbu karang di tempat khusus jika sudah berkembang kita bisa menaruhnya kedasar laut yang tidak terlalu dalam, snow bisa meyakinkan bahwa ikan ikan akan kembali ke laut selatan"

I'AM A BABY WHITE WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang