𝟑. 𝐃𝐚𝐲 𝟐

157 33 8
                                    

Happy reading ›_‹

Happy reading ›_‹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“mau kemana?”

Mark tampak membenarkan letak tas punggungnya, “cabut” balasnya kemudian meninggalkan cowok berbadan bongsor hadapannya.

“tumben, ga ke tongkrongan dulu?” Lucas, salah seorang teman Mark, ikut bangkit dari kursinya kemudian mengikuti langkah Mark.

“absen dulu”

Lucas mengangguk paham, “terus lo mau kemana?” tanya Lucas saat Mark terlihat membereskan barangnya dengan sedikit tergesa – gesa.

“ke tempat bang Doy” jawab Mark tanpa menatap wajah Lucas.

“masih lo disana?” tanya Lucas, lagi.

Kali ini Mark menatap wajah Lucas sambil memakai tas punggung andalannya, “masih lah, kapan gue berhenti?”

“gue kira setelah bokap lo tau, lo langsung berhenti”

Mark menggeleng, “sejak kapan perkataan pak tua itu penting bagi gue?” lalu terkekeh.

“dia bapak lo bego” Lucas tak habis pikir.

“ga peduli” Mark mulai meninggalkan area kelas dan juga Lucas yang masih membereskan buku – bukunya kemudian berlari menyusul Mark.

“lo gak takut bokap lo ngelakuin sesuatu?” tanya Lucas begitu mensejajarkan posisinya dengan Mark.

“coba aja kalo berani”

“lo nantangin Vino Achalendra?”

Mark mengangkat bahu acuh, “ga usah banyak bacot lo, mau ikut gue atau nggak?” tanya Mark begitu sampai ke parkiran.

“nggak—”

“MARK”

Kedua pemuda itu kompak menoleh ke arah sumber suara.

Mark berdecak kesal sedangkan Lucas tersenyum lebar, “hai, cantik” sapa Lucas dengan senyuman konyol nya.

Gadis yang disapa cuma ngelirik Lucas dengan wajah sinisnya sebelum mendekat ke arah Mark dan memeluk tangan cowok itu

“Kamu mau kemana?” tanya gadis berambut pendek itu.

“Pulang” jawab Mark, dingin.

“Barengggg” rengek gadis itu.

“Gak bisa, gue harus ke bengkel dulu” tolak Mark.

𝟑𝟎 𝐝𝐚𝐲𝐬 | 𝐦𝐚𝐫𝐤 𝐥𝐞𝐞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang