Pagi itu saat Dahyun hendak berangkat kerja, ia dikejutkan oleh kehadiran Mark yang telah berada di depan rumahnya, duduk di atas motornya yang terparkir.
“lo mau pergi kerja?” tanya Mark yang masih duduk di atas motornya.
Dahyun mengangguk, “iya” jawabnya, belum sempat bertanya kenapa cowok itu bisa berada di rumahnya sepagi ini.
“kalo bolos sehari aja, gapapa kan?”
Dahyun kemudian menggeleng, “nggak sih”
“oke, kalo gitu temenin gue ya” Mark mulai menstarter motornya tanpa persetujuan Dahyun sama sekali, “ayo naik” perintahnya pada Dahyun.
Dahyun sebenarnya pengen nolak, tapi Mark sudah datang pagi – pagi kesini jadi sifat gak enak–kan nya menolak untuk bilang tidak.
“kita mau kemana?” tanya Dahyun sambil menaiki motor Mark.
“temenin gue nyari sepatu futsal” jawab Mark sebelum menarik gas motornya hingga membuat Dahyun hampir terdorong kebelakang, beruntung cepat – cepat gadis itu menarik kaos milik Mark.
“kamu mau bunuh aku ya?”' teriak Dahyun yang ketakutan dengan kecepatan motor Mark saat itu.
Sementara Mark hanya tersenyum dibalik Helm nya
Hingga beberapa menit kemudian, keduanya sampai di parkiran sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota itu.
Setelah sampai Dahyun hanya mengekori kemana Mark pergi, mulai dari masuk ke toko baju, setelah itu ke toko sebelahnya lagi, kemudian masuk lagi ke toko lain setelah sebelumnya tidak ada yang menarik perhatiannya sama sekali.
‘Katanya nya mau nyari sepatu?’ batin Dahyun yang sebenarnya mulai capek ngekorin bocah itu.
Beberapa saat kemudian, Mark akhirnya masuk ke dalam toko sepatu, memilah – milih deretan sepatu futsal disana.
“yang ini bagus” tunjuk Dahyun pada salah satu sepatu yang menarik perhatiannya.
Mark menggeleng, “gue udah punya yang model itu”
Dahyun iseng cek harga sepatu yang baru dia tunjuk dan kemudian matanya membulat sempurna, “sepatu doang 600 ribu?” ringisnya.
“yang ini bagus ga?” Mark menunjukkan sebuah sepatu futsal dengan campuran warna hijau dan merah.
Gadis itu meraih sepatu tersebut dan iseng melihat harga nya, “harga satu sepatu bisa hidupin gue selama sebulan” gumam nya tak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟑𝟎 𝐝𝐚𝐲𝐬 | 𝐦𝐚𝐫𝐤 𝐥𝐞𝐞✔
Fiksi PenggemarMark harus menjaga calon kakak iparnya selama 30 hari kedepan, bukankah itu pekerjaan yang cukup mudah? tapi kenapa saat semuanya berjalan dengan lancar, Mark tiba - tiba ingin menggantikan sang kakak?