Senja
– Selamat membaca –
***
"Bangsat!!"
"YEEE GUE MENANG LAGI!!"
"Curang lo!" Tuduhnya.
"Yeuuu, gue menang secara adil ye. Lu nya aja yang bodoh main."
"Sombong bener."
"Nah, karena gue dah menang, sesuai perjanjian, lo traktir gue selama seminggu."
"Lah anjir!!"
"Shut! Raksa, lo gak boleh nolak, ini udah lo sendiri yang ngasih perjanjiannya, kan? Udah sini uangnya, gue mo beli basreng."
Dengan tampang tak ikhlas, Raksa memberikan uang nya sebesar Rp 50.000,00 pada temannya itu.
Raksa yang sudah badmood itu lantas pergi dari sana.
Ting!
Buru-buru Raksa mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, melihat notifikasi apa yang muncul di ponselnya itu.
Lisayang(1)
Hari ini aku mau ketemuan sama kamu. Kita ketemu di kafe dekat toko bunga seperti biasaNamun mood Raksa kembali membaik karena kekasihnya itu mengechat nya.
Berhubung Raksa juga lumayan dekat dengan posisi kafe tersebut dan tak membawa motor, Raksa memilih berjalan kaki saja. Toh, cuma lewati 6 toko saja sudah sampai.
"Apa gue sekalian bawain bunga, ya, biar romantis?" Gumamnya saat melewati toko bunga.
Raksa masuk ke dalam toko itu, dan hanya melihat satu karyawan saja.
"Halo, ada yang bisa saya bantu?" Ya, itu Reandra.
"Saya mau beli satu buket bunga mawar, untuk kekasih saya," ucap Raksa dengan senyum lebar.
"Njir, nih orang kentara bucin banget. Ampe nyebut kekasih, lagi. Pas putus tau rasa lo!" Ucap Reandra dalam hati, sedikit julid.
Reandra berlari kecil mengambil satu buket bunga yang sudah memang ia siapkan sejak baru masuk ke toko. Berjaga-jaga, kalau ada yang memesan tinggal ambil saja, tak perlu repot-repot lagi untuk membuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Memories
Novela JuvenilSenja mengajarkan tentang keindahan dan kebaikan yang tidak perlu disuarakan, atau diumbar. Begitulah hidup, kadang manusia membutuhkan perhatian agar dilihat baik. Jika memang itu tulus untuk kebaikan, biarkan orang lain yang menilai