Masa lalu tidak berhak mengatur masa depan. Masa lalu hanya berhak memberikan pelajaran dari kesalahannya kepada masa depan agar tak terulang kembali.
– Selamat membaca –
Hari itu nenek Rina benar-benar memperlakukan Reandra layaknya cucu kandung sendiri. Dia bahkan membiarkan Reandra cuti sementara selama sehari dan membayarkannya makan di restoran, padahal Reandra terus saja menolak karena takut membebani nenek Rina.
Setelah selesai, Reandra langsung pulang. Hari ini dia tak akan ke pantai dulu karena sudah cukup ia istirahat. Reandra kali ini tak lupa untuk membeli bahan makanan agar tak di ceramahi oleh bibi Dara.
Saat Reandra masih berjalan santai sambil bersenandung kecil, atensinya teralihkan pada sesosok laki-laki bertubuh bongsor yang sangat familiar di pandangan dan juga ingatannya.
"Ngapain dia ke sini?" Gumam Reandra sembari terus memperhatikan pria bertubuh bongsor tersebut.
Reandra membuntuti pria bertubuh bongsor tersebut. Dia berjalan pelan dan menjaga jarak dengan pria itu sekitaran 20 meter. Takutnya, jika pria itu melihat Reandra, dia masih mengingat Reandra. Reandra takut terlihat. Reandra benar-benar menjaga jarak dengan pria itu agar tak tertangkap.
"Kali ini lo bakal kemana lagi?" Gumam Reandra masih membuntuti pria bertubuh bongsor tersebut dengan kantung belanjaan yang masih ia pegang.
Reandra yang masih mengikuti pria itu tak sengaja menginjak sebuah botol plastik hingga menciut, dan tentu saja itu menimbulkan bunyi yang cukup berisik. Sangking berisik nya, pria itu juga sadar dan akhirnya menoleh ke belakang. Reandra yang tau bahwa pria itu akan menoleh ke belakang dengan cepat bersembunyi di balik tempat sampah yang cukup besar.
"Duhh... Dia lihat gue gak, ya?"
Reandra terus saja bergumam takut. Bagaimana jika pria itu sadar dengan Reandra yang mengikuti di belakangnya sedari tadi? Bisa bahaya untuk keselamatannya.
Reandra mengintip kembali, ternyata pria itu sudah berjalan kembali ke depan, dan itu membuat Reandra bernafas lega dan kembali membuntuti pria bertubuh bongsor tersebut.
"Sumpah nih orang bakal kemana sih?!" Gerutu Reandra ketika pria yang ia buntuti itu masih terus saja berjalan.
"Sampai dia ke rumah lamanya, gue gak akan biarin!"
Reandra sedikit berlari kecil ketika pria yang di depannya itu mulai menjauh. Reandra semakin was was ketika tau ke arah mana pria itu berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Memories
Teen FictionSenja mengajarkan tentang keindahan dan kebaikan yang tidak perlu disuarakan, atau diumbar. Begitulah hidup, kadang manusia membutuhkan perhatian agar dilihat baik. Jika memang itu tulus untuk kebaikan, biarkan orang lain yang menilai