Kita antara matahari dan bulan. Di saat matahari dikelilingi berbagai planet, sedangkan bulan mengelilingi planet. Dikelilingi dan mengelilingi terdiri atas kata dasar yang sama, namun ketika di tambahkan imbuhan, maknanya jelas berbeda.
Tapi ini bukan tentang keliling, matahari, ataupun bulan dan planet.
– Selamat membaca –
"Haduhhh capek banget gue nemenin si jamet nge galau," gerutu Reandra yang baru saja sampai di rumahnya.
Reandra menuju ke dapur, dia mulai lapar. Tadi di pesta ia sama sekali tak memakan hidangan apapun. Hanya datang, berjabat tangan, melihat drama Raksa, lalu pulang ke toko, dan akhirnya pulang ke rumahnya.
"Yaelah lupa beli belanjaan makanan. Beli mie instan aja deh, mager buat ke pasar," ucap Reandra kemudian berjalan keluar dan mencari warung buka.
"Rean? Mau kemana?"
Baru saja keluar dari rumah, Reandra melihat ada bibi Dara datang.
"Eh bibi... Ini Rean mau ke warung," balas Reandra dengan sopan.
"Mau beli apa?"
"Duh, bibi Dara pake nanya lagi. Pasti kalau gue jawab beli mie instan, bakal di omelin lagi," gumam Reandra dan untungnya tidak di dengar oleh bibi Dara.
"Em, anu, mau beli makanan ringan," jawab Reandra dengan takut-takut.
Mata bibi Dara memicing ketika mendengar jawaban Reandra. Dan setelah itu, bibi Dara menghela nafas.
"Jangan bohong kamu, Rean. Bibi tau pasti kamu mau beli mie instan lagi, kan? Kamu itu anaknya gak pintar berbohong."
Mendengar ucapan sang bibi, Reandra tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya bi, hehe. Habisnya, Rean gak sempat beli bahan makanan."
"Rean, makan aja di rumah bibi, ya?" Tawar bibi Dara.
"Eh? Jangan bi, saya gak mau ngerepotin bibi. Lagian juga baru kali ini lagi kok saya makan mie instan," tolak Reandra sembari melambaikan tangannya di depan dengan cepat dan tersenyum ramah.
"Baru pertama kali gimana? Ini udah kesekian kali bibi dengar kebohongan kamu untuk beli mie instan. Mie instan itu gak baik di konsumsi setiap hari, Rean."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Memories
Fiksi RemajaSenja mengajarkan tentang keindahan dan kebaikan yang tidak perlu disuarakan, atau diumbar. Begitulah hidup, kadang manusia membutuhkan perhatian agar dilihat baik. Jika memang itu tulus untuk kebaikan, biarkan orang lain yang menilai