Happy Reading💚
Ohho i'm comeback😈
Jangan lupa voment😉
______________
Renjun dan Shaka sedang menjalani hukuman dikarenakan terlambat mengikuti upacara bersama beberapa murid yang lain.
"Gila sih pak Tedi, udah disuruh keliling lapangan, mungutin sampah, terus masih hormat bendera lagi" gerutu Shaka sembari mengambil beberapa sampah plastik yang berada dilapangan.
"Ini lagi, kan ada tempat sampah kenapa masih pada buang sampah sembarangan sih?! heran gue, mata mereka masih guna kan?!"
Renjun terkekeh pelan mendengar gerutuan Shaka sedari tadi.
"SHAKARTA AGHNIBRATA!!YANG BEKERJA TANGAN BUKAN MULUT!" Teriak pak Tedi dari pinggir lapangan.
Shaka semakin dongkol ketika mendengar suara pak Tedi "Shikirti Ighnibriti ying bikirja tingin bikin milit" tiru Shaka pelan sembari mengambil sampah.
Sontak Renjun tertawa terbahak-bahak ketika melihat Shaka menirukan suara pak Tedi.
Mereka terus menjalani hukuman sampai bel istirahat pertama berbunyi._My first and last_
Meisya merapikan alat tulisnya, setelah ini dia akan ke ruang musik untuk memgambil airpods nya yang ketinggalan kemarin.
"Sya, kantin yuk" ajak Anya sembari beranjak dari duduknya.
"Gue mau ke ruang musik bentar" jawab Meisya lalu keluar dari kelasnya. Anya mencebikkan bibirnya lalu mengikuti Meisya.
"Jangan lama-lama ya Sya, gue keburu laper soalnya"
"Gue cuman mau ambil airpods"
Setelah sampai diruang musik, Meisya sama sekali tak menemukan airpods tersebut, dia mulai mencari-cari kesudut ruangan namun tak menemukannya sama sekali.
Meisya kembali mengingat-ingat dimana terakhir kali dia meletakkan airpodsnya."Ketemu?" tanya Anya yang dijawab gelengan oleh Meisya.
"Terus gimana?"
"Nggak tau" jawab Meisya lirih.
Meisya tidak boleh kehilangan airpods tersebut, Meisya kembali mengulangi mencari airpodsnya, Tak tega melihat Meisya yang kebingungan, Anya pun menghampiri Meisya.
"Terakhir lo taro dimana?"
"Gue charger disini" jawab Meisya sambil menggigiti kukunya.
Anya baru kali ini melihat raut ketakutan diwajah Meisya, biasanya sahabatnya itu akan menunjukkan raut wajah sedatar datarnya.
"Yaudah kalo gitu, coba kita cari diluar" saran Anya.
Saat mereka baru keluar dari ruang musik, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Keenan, Kana, dan Arkha.
"Woy habis ngapain?" tanya Keenan menghampiri Anya dan Meisya.
"Habis maling" jawab Anya sekenanya.
"Dih?!,ni monyed satu kalo ditanyain, jawabnya ngga pernah bener perasaan"
Sementara, diam-diam Kana memperhatikan Meisya yang sedari tadi terlihat cemas seperti sedang mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first and last ||Huang Renjun [ON GOING]
Fiksi RemajaSingkat saja bagiku semua tentang nya istimewa Tapi... satu hal yang membuat aku sadar bahwa menyimpan rasa dan memiliki hubungan dengan dia adalah suatu kesalahan yang sangat besar