Introductory-Part 1

35 1 0
                                    

Rabu, 19 Juli 2017.

Hawa panas mengukus badanku yang kelelahan di dalam angkot, asap truk diesel menembus maskerku yang kuyup karena keringat di sekujur leherku. Hari itu benar benar seperti neraka.

Setelah seharian penuh kami disiksa dengan jobdesk dari osis demi kelancaran pentas seni tahunan, kami pulang ke rumah masing masing membawa cerita dan lelah.

Aku, Kaiden Kadiman, sedang dalam perjalanan pulang ke rumah sembari membayangkan nikmatnya waktu istirahat sesampainya nanti. Aku harus mendapat istirahat setimpal setelah dslr 1kg dan stabilizer 4kg menggantung di tanganku selama 8 jam lebih.

"Duluan ya den, besok kalo sempet gue ngedit di rumah lo"

Dia temanku (aku jijik menyebutnya sahabat) yang turun lebih dulu dari angkot, melihat rumahnya yang lebih dekat dari sekolah membuatku iri dengki. Namanya Lam Lampung, dari kelas sebelah.

Aku pun turun dari angkot didepan jalan dimana rumahku berada. Butuh jalan sekitar 400meter dari depan gapura untuk sampai ke depan rumahku.

"hm? Kayaknya pernah liat dia deh di sekolah"

Pikirku setelah melihat seorang perempuan berkacamata berlari mengejar pedagang tahu bulat di cabang jalan kecil, tanpa alas kaki. Aku melanjutkan langkahku ke rumah, meninggalkannya dengan asumsi "paling kakel"

Setibanya dirumah dan membereskan neraka yang kubawa ke kamar, aku merebahkan badanku di kasur dengan kombinasi kipas berputar dan hp di tangan. Aku mengobrol dengan teman teman kelasku di grup dm, kami berbagi cerita mengenai suksesnya pentas seni hari ini

Hari itu adalah hari terakhirku di kelas 8b. 

Hatsukoi | Lovey Dovey FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang