Introductory-Part 3

9 0 0
                                    


Senin, 31 Juli 2017.

Hari pertama diriku di kelas 9 tiba, aku benar benar gugup karena terus terpikir jika aku akan canggung berbicara dengan mereka.

Aku belum mengenal banyak murid di angkatanku, bisa dibilang aku introvert.

Aku masuk ke kelasku di 9a yang terletak di lantai satu. Dengan reflek aku melihat seisi kelas dan mencari Lam, kupikir hanya dia yang bisa ku andalkan saat ini.

Lam belum tiba di sekolah. Padahal rumahnya lebih dekat daripada rumahku ke sekolah.

Langsung saja aku memilih bangku paling belakang di pojok kanan. Sebisa mungkin aku tidak berprilaku aneh di hari pertama, agar teman sekelasku tidak mendapat kesan buruk terhadapku

Tibalah seseorang ke bangku di sampingku, dan mengambil tempat duduk.

Tamat sudah harapanku untuk lam duduk di sebelahku. Aku sedikit panik namun merasa tidak perlu di khawatirkan.

Aku menoleh ke arahnya, sekilas aku seperti mengenalnya. Ia membalas menoleh kepadaku.

"Gawat, dia kan,,,"

Aku semakin panik, bahkan sekarang ketakutan karena berpikir dia mungkin adalah seorang stalker. Bagaimana jika dia mau membunuhku? Aku kehilangan akal sehat untuk beberapa detik.

Aura mencekam dari dirinya yang kurasakan seperti menusuk tulang ku. Seketika dia menepuk pundakku seakan memanggil. Aku pun menoleh. Namanya adalah Caera Azzahra dari nametag yang kulihat.

"halo~"

Dia menyapaku lembut dengan suara rendah, aku semakin takut. Keringat dingin menutup dahi ku.

Aku membalasnya dengan senyum kecil dan anggukan kepala. Aku merasa salah tingkah dan dunia akan berakhir sebentar lagi. Kenapa aku tidak membalasnya dengan halo?

Dia menatapku tajam lagi. Rasanya tidak asing setelah melihat foto itu. Aku bingung harus melakukan apa. Aku harus tetap bersikap normal agar tidak dicap aneh dengannya, karena tetap saja dia adalah teman sekelasku.

Aku mengumpulkan keberanianku.

"kamu dari kelas 8 apa?"

Dia tidak menjawab, melainkan sedikit menunduk dengan tatapan yang sama. Sesaat setelahnya dia melihatku lagi.

"kelas 8d"

Dengan cepat dia membuang muka. Sungguh perilaku yang aneh bahkan untuk diriku sekalipun.

"buset si lam setahun sekelas sama orang se dark gini?"

Waktu menunjukan pukul 7.30 pagi.

Saat ini, lam tidak akan mungkin beralasan "kesiangan" ataupun "terjebak macet", gerbang juga sudah ditutup 5 menit lalu, satu hal yang pasti adalah dia tidak akan datang. Mataku pasrah saat melihat seorang guru masuk kedalam kelas.

"good morning students"

"eh? Bahasa inggris? Salah jadwal kayaknya gue nih"

Murid murid lain ramai berbisik bisik dengan sebelahnya. Nampaknya mereka sama risaunya dengan aku.

"asik dah kelas 9 nih kalian, bakal banyak disabet sabetnya sama materi"

Sebutnya sembari membereskan barang bawaannya. Aku semakin risau dihari pertama ini.

"ok class, my name is Endang, I am this class's homeroom teacher, im 46 and my main subject is English. Let's cooperate for the next 12 months"

Risauku hilang, rasa penasaran terjawabkan. Namun, bukankah sekarang ini jadwal matematika?

Ngomong ngomong, aku belum pernah sama sekali diajar dengan beliau, jadi ini adalah pertemuan pertama kami. Kupikir dia cukup menyenangkan, di usianya yang berkepala empat, energinya seperti anak muda.

"eh ada era?"

Caera disebelahku berdiri dengan mulut menganga. Bu Endang mengisyaratkannya untuk tidak berkata apa apa sambil mengedipkan matanya.

Lagi lagi aku dibuat bingung dengan kelas ini. Aku mencoba melupakan beberapa hal mencolok yang mengusik pikiranku hari ini. Aku tetap harus fokus pada pelajaran hari ini.

Bu Endang menggunakan 2 jam pertama untuk menjelaskan beberapa hal tentang kelas 9, membentuk jadwal piket, hingga barisan tempat duduk, hingga rencana acara kelas.

Beliau keluar kelas saat bel berbunyi, ini berarti mata pelajaran matematika.

Hatsukoi | Lovey Dovey FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang