Surat-suratan

6 1 0
                                    

BACA PART SEBELUMNYA UNTUK KONTEKS LEBIH BAIK

"Good morning students, hope you all having a great day and a great morning."

Beliau adalah guru yang pandai mengajar dan pandai berbicara.

Kami diajar dengannya selama 3 jam mata pelajaran hari ini, dan terasa seperti mendapat materi 3 bulan kedepan. Dengan cepat buku kami penuh dengan catatan dan latihan, tidak ada satupun yang tidak memperhatikan.

"tangan gue pegel banget, masih pagi padahal. Gila tu ya guru semua mua kudu di kerjain"

"lu nya aja kali yang ga biasa, padahal di kelas 7 pak Anhar lebih brutal"

"bahasa inggris tuh ribet den, kudu pake apatuh apostromi apalah, kan kalo salah tulis pegel bulak balik roll tip"

"apostrof bego, latihan nulis sana"

Bel berbunyi, jam ke 4 sudah dimulai. Bu Endang memberi kami pr dengan tega nya setelah 3 jam pelajaran penuh dengan menulis. Terdengar riuh keluh desah murid murid di kelasku.

Hanya satu yang terlihat berlapang dada menerima tugas. Ialah yang kemudian menjadi penanggung jawab mata pelajaran bahasa inggris karena sering dipuji akan catatannya yang sangat rapih. Caera seorang.

Ternyata dia memang benar benar pandai, dan aku merasa sedikit iri kepadanya.

Aku harus mengubah caraku mencatat materi pelajaran, kulihat catatan miliknya terlihat mudah dipahami karena penggunaan warna pulpen yang beragam. Merah disana, biru disitu, oranye sebagai kotak, hijau sebagai lingkaran, itu semua sangat menenangkan pembaca.

Sebaliknya catatanku teramat monoton sehingga seringkali aku malas membacanya kembali.

Berbeda dengan lam yang dengan ringan tangan nya hanya memotret dan tidak menuliskannya.

"caca"

"hm?"

Dia menoleh malas kepadaku.

"pinjem catetanlu boleh gak? Gue mau nyatet ulang"

"hm"

Dia langsung memberikannya seakan tak peduli dengan mahakarya yang telah ia tulis.

Dia menggunakan kertas binder untuk mencatat segalanya. Judul materi ia buat seunik mungkin diatas halaman pertama. Segalanya tertulis dalam poin poin atau kalimat definitif. Tidak ada bekas roll tape sama sekali, ia memilih mencoretkan beberapa garis arsir pada kesalahan penulisan.

Aku sangat takjub dengannya, sungguh tertata dan terkesan sebagai orang yang rajin.

Rahasia terakhir, segalanya ditulis hanya dengan sarasa.

Aku berfikir untuk membeli binder beserta kertasnya, dan mengikuti jejak dirinya dalam mencatat materi. Walau keadaan tulisanku sangat buruk kupikir membuatnya lebih menarik adalah hal yang universal.

Caera mengetuk meja ku.

Ia berbisik kepadaku sembari menutup samping wajahnya dengan jaket.

"keknya lo kepo banget sama catetan gue"

"eh ga gitu, cuma keren aja kalo diliat"

"keren dimananya? Isinya kurang gitu"

"rapih aja gitu, menarik, rajin juga ya elu"

"gausah gitu segala lu"

Ia kemudian mengambil selembar kertas binder dan menulis sesuatu.

Ia memberikan kertas binder itu kepadaku, yang sudah terlipat.

Caera: tulis di kertas aja ngobrolnya, btw makasih kalo menurutlu catetan gue bagus

Apakah ini artinya aku harus membalasnya dengan menulis sesuatu? Rasanya sangat aneh, baru saja kemarin kami 'berkelahi' lalu hari ini kami surat menyurat seperti di zaman sd.

Kaiden: gue mau nanya deh, lu nyatet semua mapel apa tertentu doang?

Caera: semua, cuma mapel diluar ipa mtk bindo bing gue cuma catet yang hafalan doang

Kaiden: dari kelas berapa?

Caera: kelas 7, tapi yang bagus kaya ada hiasannya kelas 8

Kaiden: niat bgt gw suka

Caera: suka?

Kaiden: mksdny lu rajin banget, gue suka orang yang belajarnya niat kek gitu, gue jadi ikutan smgt

Caera menerima pesan terakhirku, dan menutup kepalanya dengan jaket.

Apakah dia sedang sakit? Pusing barangkali? Pikirku.

Terlihat pula dari gesturnya, ia memalingkan kepalanya dariku.

Apakah aku menulis sesuatu yang mengganggunya? Aku semakin dibuat bingung olehnya.

"ca, lu kenapa?"

Aku mulai terbiasa mengobrol dengannya, terlepas dari kami hanya baru bertemu 2 hari.

Caera: gpp mksh y

Saat aku hendak menulis balasanku, ketua kelas kami mengambil perhatian kami sekelas.

"yak, jadi kan sekarang harusnya udah mapel sbk, tapi gurunya masih diluar sampe jam ke 5, jadi nanti sbk cuma 1 jampel doang"

Satu hal yang pasti, kita menembus jam istirahat lebih awal.

BERSAMBUNG

Hatsukoi | Lovey Dovey FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang