jealous woman

643 49 38
                                    


"Aku pulaaang " ucapnya semangat apalagi setelah melihat istrinya dengan tenang tertidur di sofa

Ia bergerak ke arah sofa dan membuka bajunya dengan tenang dan bergerak untuk merebahkan dirinya bersama wanitanya ini

Dengan penuh kelembutan ia dengan tenang mengangkat kepala wanita itu kelengannya sebelum kemudian mengelus lembut perut istrinya senang

" My boy sangat tidak sabar menunggumu lahir kedunia ini " ucapnya dan mengecup dahi istri ya kemudian ikut memejamkan mata dan tertidur disana









Jedug

" Aw " ucapnya kesakitan saat kepalanya mengenai lantai dingin dibawahnya " aduh sakitnya " lanjutnya lagi

Wendy beralih menatap orang yang tadi tidurnya begitu nyenyak itu wajahnya bahkan begitu indah karena itu

" Kamu kok dorong aku sih sayang "

" Biarin aku lagi pengen aja "

" Emang ada yah gitu ? "

" Yah ada barusan kan terjadi "

Wendy menghembuskan nafasnya kasar jengkel

" Aku salah apa lagi ? " Tanyanya pasrah

Jikalau dibulan pertama kedua dan ketiga masa masa beratnya istri ngidam  itu tidak ada dikamus Irene maka menjadi wanita pemarah di bulan ke sembilan adalah kebiasaan Irene

Ia tidak tahu kenapa istrinya ini berubah menjadi monster bahkan suka berbuat kasar padanya

Memang pukulan atau cubitannya tidak sesakit sampai harus masuk pengadilan tapi kadang kadang tuh Wendy harus nahan sakit yang lumayan kayak sekarang ini nih mudah mudahan saja anak mereka bukan pemarah dan calon petinju seperti kebiasaan Irene ini

" Jawab aku dong sayang kenapa lagi ? Ini kepala aku sakit banget Irene "

Irene menghela nafasnya kemudian mengambil kotak p3k di meja mereka yang akhir akhir ini menjadi tempat peletakan kotak itu , biasanya di lemari atas kompor tapi berhubung Wendy sering pakai akhir akhir ini jadilah stuck disitu

" Maafin aku yah " ucapnya pada akhirnya mengoles dahi kemerahan itu dengan alkohol mudah mudahan saja tidak biru Karena bisa bisa Wendy terkena gosip baru tentang kdrt

" Aku maafin tapi jelasin dulu kenapa ? " 

Irene menghela nafasnya kasar seperti marah membuat Wendy waspada melihatnya

" Aku enggak tau anak kita kayaknya lagi benci banget deh sama kamu "

Wendy mengangguk paham

" Kali ini bencinya kenapa ? "

Irene menatap Wendy kemudian turun melihat perut Wendy lagi yang telanjang dada itu

Wendy kemudian mengikuti arah mata Irene

" Perut aku lagi masalahnya ? "

Irene menutup mata pasrah dan mengangguk kalah

" Masih kurang sixpack ? Aku tuh udah makan no carbo nge-gym sebaik mungkin biar badan aku bagus tapi kenapa sih anak kita sama kamu masih aja enggak suka , masih kurang ya otot diperut aku "

Irene mendelik kemudian menatap marah Wendy membuat si empunya menggaruk rambutnya takut dia hanya cengar cengir tak jelas

" Emang aku pernah ngomong bencinya gara gara badan kamu kurang sixpack ? "

Wendy heran

" Bukannya kamu bilang perut aku jelek bayi kita benci ? "

Oh ayolah Wendy mulai capek dengan mood ibu hamil kenapa sih anak ini tidak lahir saja hari ini toh udah boleh kok , apa ia Cesar kan saja yah daripada disiksa terus , Wendy kan rindu di sayang sayang Irene

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang