Minji sedang mengemasi barang-barang, ketika Yoon muncul dari ambang pintu, dan langsung menodongkan tangannya yang membentuk sebuah pistol ke pelipis Minji.
Membuat Minji refleks mengangkat kedua tangan, layaknya buronan yang baru saja tertangkap.
“Lo mau kabur kan?”
“Anjing! Gue pikir Ibu kos yang dateng.” umpat Minji.
Gadis itu mengelus dada, sebelum lanjut memasukan baju-bajunya ke dalam ransel besar.
“Lo nggak beneran mau kabur kan, Ji?”
“Menurut lo bagusnya gimana?” Minji balik bertanya tanpa menatap gadis yang kini duduk sila di sebelahnya.
Yoon tampak berpikir sejenak. Dia kemudian menjetikkan jarinya ketika sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya.
“Kayaknya kita harus nyusun strategi sih buat ngerampok Bank.” jelas gadis bersuara nyaring itu.
“Karena nggak cuma lo aja yang nunggak uang sewa kos, gue sama May juga nunggak.” tambah Yoon yang kemudian membaringkan tubuhnya dan menjadikan kedua lengannya sebagai bantal.
Minji mendengus mendengar ucapan Yoon. Dia mengambil buku-buku diatas meja, meletakkannya di karpet, sebelum memberikan penilaian terhadap ide gila Yoon.
“Ngerampok Bank itu terlalu berisiko,” kata Minji santai. “Ya mending kalau berhasil, kalau ke tangkep ujungnya malah pindah kos-an ke penjara.”
“Daripada ngerampok Bank, mending lo berdua cari nenek-nenek janda kaya raya terus nikahin dah. Abis itu bunuh dan hartanya kalian ambil.” May yang sejak tadi asik bermain game pun turut memberikan ide.
Ide gila, tentu saja.
“Atau lo jual diri aja, Yoon. Modal ngangkang doang dapet duit.” timpal Minji no filter.
“Najis anjir!” umpat Yoon.
Minji tertawa meledek. Dia menutup resleting tasnya yang sudah terisi penuh, kemudian beranjak ke dekat pintu.
“Gue mau tinggal sama adek-adek gue.” ujarnya sembari memakai sepatu.
“HAH?!”
Yoon langsung terduduk tegak. Matanya menatap Minji seolah gadis itu kurang waras.
Pasalnya baru kemarin Yoon mendengar Minji berkata kalau moment pemakaman ayahnya, akan jadi moment terakhir kalinya Minji bertemu dengan saudara kembarnya.
Tapi saat ini, Minji jelas-jelas mengatakan kalau dia akan kembali tinggal bersama mereka. Benar-benar tidak waras.
“Lo yakin, Ji? Terus nanti lo bakal ketemu terus sama Hanni, emangnya lo siap?” bahkan May pun sampai menyimpan ponselnya, dan beralih menatap Minji serius.
Minji mengedikan bahunya. “Cuma ini satu-satunya cara biar gue bisa bayar hutang. Gue gak bisa ambil warisannya kalo nggak memenuhi syaratnya dulu.”
“Emang hutang lo berapa njir? Nunggak kos 4 bulan doang kan?”
Yoon sontak tertawa mendengar pertanyaan May. Karena dia tahu berapa nominal hutang Minji.
“Minji punya hutang ke Bu Sugeng 40 juta.”
May memelototkan matanya. “Buset, buat apaan anjir uang sebanyak itu?”
Minji sudah membuka mulut, tapi lagi-lagi Yoon mendahuluinya.
“Lo kira dia ngajak jalan tiga ceweknya pake uang dari mana? Ya ngutang lah sama Bu Sugeng.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me ; Bbangsaz
أدب الهواة"Demi uang sebesar 25 Miliar, lima orang anak yang hubungannya sudah terpecah belah, terpaksa harus berpura-pura hidup rukun di dalam satu rumah yang sama, selama 60 hari." ©xxhrnxx