Author's Note: Hasil dari Roleplay antara Wolf dan takalune
Tadinya mau sama female Dazai. Tapi kami berdua rupanya tidak rela jika kehebatan Oda hanya dinikmati oleh si boti perban seorang. So.... Selamat membaca.______________________________________
“Kamu tahu?”
Saat itu kamu mendengar, desas-desus langka yang biasa hanya ada di dunia fiksi romansa. Seluruh kolegamu membicarakan hal itu, membayangkannya sebagai sebuah mimpi indah.
Kamu menggaruk kepala, merasa heran. Selama hidup, kamu tidak peduli dengan apapun selain mengurus keluarga. Yang terpenting adalah fakta bahwa kalian masih bisa hidup satu hari lagi, tidak perlu sulit mencari pangan.
Kantung mata hitam, paras pucat yang ditopang tubuh kurus kurang asupan. Wujud mayat yang masih berharap untuk hidup demi orang tua dan saudara dalam pertumbuhan.
Entah apa yang akan terjadi esok, apakah kamu masih bisa bertahan atau runtuh di atas tanah sampai tertiup angin kencang.
“Tahu apa?” Tanyamu balik kepada mereka yang mendekat untuk bercerita.
“Itu loh! Lagi tenar di semua Sosmed! Masa tidak tahu? Katanya sih, Bos Port Mafia sedang mencari kandidat untuk dijadikan kekasih!”
Setengah hati kabar itu kamu dengarkan. Tentu saja berita yang aneh itu tidak kamu ketahui karena ponselmu yang malang tidak memiliki data internet sejak seminggu terakhir. Selain itu tidak ada minimarket atau restoran yang memiliki akses wi-fi di dekat rumah. Sambil lanjut mengerjakan pekerjaan di tangan, dengan singkat dan penuh kelelahan kamu menjawab, “begitu ya.”
“Kau tidak tertarik?” Salah seorang Kolega semakin mendekatkan wajahnya, seakan begitu terkejut menonton reaksimu yang biasa saja.
“Tertarik untuk apa?”
“Menjadi kandidat.”
Hembusan nafas panjang keluar dari mulut kering.
“Tidak. Untuk apa? Kalau kalian mau, boleh-boleh saja. Itu adalah hak kalian. Tapi jangan menarikku dalam sesuatu yang berisiko besar ini.”
Seringai kecil penuh jahil muncul menghias wajah para kolega wanita yang menutup pemandangan sekitar.
“Yakin? Sang Boss Mafia bersumpah akan membiayai wanita-nya per-bulan loh.. sebanyak milyaran.”
Apapun yang sedang kamu kerjakan pada detik itu terhenti secara mendadak. Kedua tanganmu tidak bisa bergerak, kepalamu terasa sedikit pusing, dan badanmu berkeringat tegang.
Apakakah benar ada manusia di dunia ini yang dapat mengeluarkan uang sebesar itu demi orang lain? Memangnya legal? Pasti dia akan meminta syarat yang aneh-aneh.
Semakin banyak pertanyaan bertumbuh di dalam kepala, semakin kau merasa gila.
Kamu sedang bertarung dengan moral, identitas, pendirian, hingga rasa gengsi dalam diri saat ini. Satu melawan empat tidak pernah disebut adil dari segi manapun, bahkan jika itu bersama diri sendiri.
“Kalian.. kalian bercanda..” —Dengan nada yang begitu serak juga bergetar terucap.
“Tidak.“
Duniamu pun runtuh berkeping-keping di atas kepala.
Seluruh kehebohan yang diciptakan oleh organisasi kegelapan Port Mafia itu berawal dari usul seorang eksekutif yang mengkhawatirkan keadaan sang bos.
Oda Sakunosuke - Bos Port Mafia baru saja kembali setelah menyelesaikan negosiasi dengan organisasi lain di Kyuushuu. Dengan raut lelah, pria itu memasuki ruangan pribadinya. Sedikit memainkan dasi, melonggarkannya sedikit sebelum melepas jas dan menggulung lengan kemeja sebatas siku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Boss's Favorite Toy [Oda Sakunosuke × Reader] ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Berawal dari saran seorang sahabat, Oda Sakunosuke - Bos Port Mafia akhirnya setuju untuk memiliki kekasih kontrak. Sosok wanita yang bisa dimainkan dan dibuang kapan saja. Orang itu memberikan upah milyaran per bulan bagi siapa saja yan...