Trigger Warning: Hardcore sex, BDSM (Bondage & Discipline), etc.
Keterangan:
🌼 [F/n] = Full Name
🌼 [Y/n] = Your name (nama belakang)
🌼 [Fam/n] = Family name (marga)Sekian, selamat membaca.
_____________ ✴✴✴ _______________
*ODA'S POV*
Jika boleh jujur, saat ini aku merasa begitu marah. Terlalu marah sampai rasanya ingin memukul sesuatu. Pertama, wanita itu rupanya tidak menganggapku spesial. Ia menganggapku sebagai atasan. 'Mana ada atasan yang memperhatikannya sampai seperti ini? Apa mungkin usahaku dirasa kurang cukup untuk merebut hatinya?' Lalu alasan yang lain adalah, ia mudah sekali dekat dengan pria asing di bar. Meski sudah menaikkan getaran pada vibrator berulang kali, [Y/n] tetap berbicara dengan ramah pada pria lain.
Sepertinya aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya hingga merasa cemburu hanya karena alasan sederhana.
Wanitaku yang masih polos meski sudah ditiduri berkali-kali itu memang harus kuberi pelajaran. Setidaknya sampai ia menyadari posisinya sebagai kekasihku.
Saat ini aku sedang berada di kamar pribadiku. Tempat yang jarang sekali kupakai setelah menandatangani kontrak dengan [Y/n]. Kamar yang didominasi warna hitam dan merah ini memiliki desain yang terlalu mewah, kadang hal itu membuatku kurang nyaman. Meski sudah menjadi bos sekalipun, aku masih kesulitan dengan pola hidup mewah. Aku terbiasa hidup sederhana saja sejak kecil.
Kunyalakan rokok sambil berjalan ke arah jendela, menatap pemandangan malam Yokohama seraya memikirkan perkataan Dazai beberapa saat lalu.
"Odasaku mungkin harus lebih memperhatikannya. Coba ajak [Y/n]-chan jalan-jalan. Sekalian berkencan seperti orang pada umumnya."
"Ah, atau coba hal baru saja. Tunggu disini ya, aku akan kembali dengan barang bagus."
Setelah itu ia pergi entah kemana, dan kembali padaku untuk menyerahkan sebuah suitcase. Isinya? Tentu saja kumpulan mainan aneh yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Ternyata Dazai sangat mengerti soal memanjakan wanita. Tidak heran jika ia selalu membawa wanita yang berbeda tiap hari.
Malam ini aku akan menghukum [Y/n] hingga ia tidak bisa memikirkan apapun selain aku. Alasan memilih kamar ini sebagai lokasi yang bagus adalah... ranjang besar di kamarku memiliki kanopi yang dihias dengan kain satin semi transparan berwarna merah sebagai tirai. Jika seseorang datang dan ingin menyampaikan laporan atau menyampaikan informasi, maka tubuh indah milik kekasihku tidak akan terekspos sepenuhnya.
Semua sudah kupersiapkan dengan baik. Hanya tinggal menunggu saja sampai wanita itu kembali. Lalu--
"O-Odasaku-san, ini aku." Suaranya yang terdengar bergetar dari balik pintu membuatku berhenti melamun.
Dia datang...
Tak lama, pintu pun terbuka, memperlihatkan wanita yang tampak kacau.
Meski getaran pada benda kecil yang terpasang di vaginanya sangat kuat, [Y/n] tetap berjalan perlahan mendekatiku.
Ku alihkan pandangan pada kaca jendela dengan sengaja. Karena aku bisa saja mengurungkan niat untuk menghukum [Y/n] jika melihat wajah memelas miliknya.
"Kau pasti senang dikelilingi pria-pria asing di bar." Sindirku.
"I-itu.. tidak benar Odasaku-san.. hh..."
Wanita itu mencengkeram roknya sendiri karena merasa tidak tahan. "A-aku tidak ah- tertarik dengan satu pun.. dari mereka.."
Celana dalamnya pasti sudah dipenuhi cairan orgasme yang keluar. Entah sudah berapa kali aku membuatnya mencapai puncak kenikmatan di toilet atau mobil saat pulang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Boss's Favorite Toy [Oda Sakunosuke × Reader] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Berawal dari saran seorang sahabat, Oda Sakunosuke - Bos Port Mafia akhirnya setuju untuk memiliki kekasih kontrak. Sosok wanita yang bisa dimainkan dan dibuang kapan saja. Orang itu memberikan upah milyaran per bulan bagi siapa saja yan...