Information:
🌼 [F/n] = Full Name
🌼 [Y/n] = Your name (nama belakang)
🌼 [Fam/n] = Family name (marga)Sekian, selamat membaca.
_____________ ✴✴✴ _______________
*ODA'S POV*"Ah, selamat pagi... Odasaku-san." Dia kembali memanggilku dengan kaku. Sepertinya wanita ini melupakan kejadian hebat tadi malam. Jujur saja rasanya agak menyakitkan karena ia melupakan perkataannya sendiri, melupakan pernyataan cinta dan sikap manja yang ia tujukan padaku. Tapi memang itu konsekuensinya jika aku berhadapan dengan orang mabuk.
'Aku tidak masalah jika dia melupakan yang semalam. Tapi sikapku tidak akan berubah terhadapnya.'
"Ada yang bisa kubantu, love? Ingin minum sesuatu yang hangat?"
[Y/n] terdiam beberapa saat, terlihat sedang mencerna situasi saat ini. Mungkin dia juga terkejut melihatku memanggilnya dengan sebutan lain.
Pada akhirnya wanita itu tetap tidak bisa mengingat kejadian apapun setelah ia pulang dari club walau tetap berusaha mengikuti alur. "Boleh.. air putih saja..." Katanya.
"Tidak mau coklat panas? Atau teh Jasmine? Rasa manisnya bisa menambah energimu di pagi cerah ini." Perlahan kuusap kepala hingga punggungnya. Berusaha memberikan kenyamanan.
"Mn... Boleh saja." Katanya seraya menutup mata, jelas sekali kalau ia sedang menahan rasa sakit di pinggang.
"Tapi sebelum itu, ada hal yang harus kurus." Aku mulai memposisikan diri dan memijatnya perlahan. Tubuhnya pasti sangat sakit setelah melayaniku semalaman.
Kami mengobrol saat aku sedang memijatnya. Membicarakan hal ringan seperti hobi dan kesukaan masing-masing, mengeluhkan keburukan orang-orang di Port Mafia termasuk Dazai, hingga pembicaraan berat mengenai pandangan hidup masing-masing.
Lalu setelah makan siang, aku mulai mengutarakan ide yang sejak semalam hinggap di otakku.
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan besok. Agar sang putri tidak jenuh terjebak di istananya."
"Jalan-jalan...? Ke mana?" matanya tampak sedikit berbinar.
"Ke tempat apapun yang kau mau. Kita juga bisa sarapan di luar bersama."
Kami tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Karena biasanya aku langsung kembali bekerja setelah bertukar salam, memberikan kecupan selamat pagi, dan sarapan bersama. Tapi seperti apa yang dikatakan oleh Dazai, aku harus memberikan banyak perhatian agar [Y/n] tertarik padaku. Karena itu hari ini aku sibuk seharian menemani wanita yang kucintai.
Lalu keesokan harinya, kami pergi pagi-pagi sekali untuk menyantap sarapan bersama di cafe terbaik yang ada.
Wanita yang kucintai masih tampak bingung dan berusaha mengingat-ingat kejadian kemarin bahkan setelah supir menurunkan kami berdua di depan Seaworld.
"Bos, kita sudah sampai." Pintu pun terbuka dan aku turun lebih dulu. Lalu...
"[Y/n]..." Panggilku seraya mengulurkan tangan padanya.
Ia tersenyum dan menerima uluran tanganku tanpa banyak berbicara.
Kencan hari ini sangatlah sempurna. Aku bisa menggenggam tangannya sesukaku dan dia tidak perlu khawatir jika ada temannya yang tidak sengaja memergoki kami.
"Apa kau suka ini?" Tanyaku.
"Ini pertama kalinya aku pergi ke Seaworld." Jawab [Y/n] seraya menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan semburat merah di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Boss's Favorite Toy [Oda Sakunosuke × Reader] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Berawal dari saran seorang sahabat, Oda Sakunosuke - Bos Port Mafia akhirnya setuju untuk memiliki kekasih kontrak. Sosok wanita yang bisa dimainkan dan dibuang kapan saja. Orang itu memberikan upah milyaran per bulan bagi siapa saja yan...