ʻumikumaiwa

675 86 7
                                    

Vote and komen 😌





Happy Reading







" Aku menyukai mu. "

Cukup, Kim sudah tidak tahan lagi memendam perasaannya pada pemuda manis itu, Macau terdiam sejenak sambil menatap Kim.

" Oh, maksud mu kau menyukai Porchay." Jawab Macau dengan polosnya.

Ingin rasanya Kim memukul kepala Macau agar pemuda itu sadar kalau Kim sedang mengungkapkan perasaan padanya, " aku menyukaimu, Macau." Ucap Kim lagi.

" Iya, phi Kim. Itu sudah bagus aku yakin Porchay akan menerima mu." Sahutnya sambil menunjukkan jempol pada Kim  yang wajahnya sudah sangat frustasi.

" aku menyukai mu, Macau Theerapanyakul... dirimu, bukan Porchay.." Kim mengulangi kata-katanya lagi tapi kali ini ia mengatakan nama Macau dengan penuh penekanan agar pemuda itu peka.

Macau menunjuk dirinya sendiri, " aku? " Tanyanya.

Kim mengangguk lelah, " iya, aku menyukai mu. apa kau juga menyukai ku? " Tanya Kim, oh... Kimhan seharusnya kau tidak bertanya hal itu pada Macau karena...

" Tidak, karena aku lebih menyukai cheesecake daripada dirimu." Jawab Macau membuat Kim terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi.

" Aku kalah dari cheesecake? " Batin Kim frustasi dengan jawaban Macau.

" Menurut mu apa Macau akan menerima phi Kim? " Tanya Porchay pada sang kekasih.

" Tidak, karena Macau itu terlalu polos untuk mengerti masalah percintaan." Jawab Gaby, pacarnya Porchay. Hubungan mereka sudah berjalan hampir tiga tahun ini.

Porchay mengangguk dan kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat Macau bertanya tentang hubungannya dan Gaby, itu berakhir Porchay harus menjelaskan panjang lebar tentang apa itu pacaran kepada Macau.

Tapi meskipun sudah dijelaskan panjang lebar, pemuda itu bahkan tidak mengerti sama sekali dengan apa yang sudah dijelaskan Porchay padanya, ia hanya mengatakan. " Aku masih tidak mengerti apa itu pacaran, tapi sepertinya itu hal yang ribet... " begitu.

Tak lama Kim dan Macau datang dan mendekati Porchay, mereka tadi memang jalan berempat rencananya Porchay dan Gaby ingin membantu Kim menyatakan perasaannya pada Macau.

Macau duduk di samping Gaby sedangkan Kim disamping Porchay, " bagaimana phi? " Bisik Porchay pada Kim yang hanya menggeleng lemah.

" Aku kalah dari cheesecake, Chay." Jawab Kim.

" Hah? " Porchay tidak mengerti dengan jawaban Kim.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

" Aku kangen kak Marhalt.." Matt dari tadi terus mengatakan kalau ia merindukan kakak.

Ia berguling-guling di kasur milik Macau sampai seprainya tidak berbentuk lagi, " panas...!!! " Teriaknya.

Vegas masuk ke kamar adiknya itu karena dari tadi ia mendengar suara Matt yang terus berteriak tidak jelas, " kau ini kenapa little wolf..? " Tanya Vegas sambil melepaskan tubuh Matt dari lilitan seprai kasur Macau.

" Panas.." rengeknya.

Vegas mengelus rambut blonde Matt dan tiba-tiba terlintas sebuah ide dikepalanya, " kau ingin ke tempat yang dingin, kan? " Tanyanya dan Matt mengangguk.

" Ayo, ikuti aku." Vegas pergi ke luar kamar Macau dan menuju dapur, Matt masih setia berjalan dibelakangnya dengan wajah bingung.

Tiba-tiba Vegas membuka kulkas dan mengangkat tubuh Matt, " nahh, sekarang sudah dingin kan? " Tanya Vegas setelah mendudukkan Matt didalam kulkas.

My Cute Wolf  { JeffTa }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang