4. misteri coklat dari haruto

557 88 5
                                    

Pagi yang cerah menyambut kelima orang yang tengah sibuk dengan masing-masing kesibukannya. Setelah seminggu menempuh hidup baru, Jeongwoo yang memang sudah terbiasa dengan hari yang padat kelihatannya mudah untuk menyesuaikan diri.

Jeongwoo mengambil jurusan Penyiaran dan Jurnalistik, dia suka membaca berita dan menonton acara-acara yang memiliki pembawa acara. Meskipun dijurusan ini kebanyakan menganalisis bahan lama seperti koran, Jeongwoo tetap suka. Kelasnya juga menyenangkan.

Sedangkan Jihoon yang mulai naik semester agak kewalahan dengan tugas beberapa mata kuliah Bisnis yang dia ambil. Dirinya juga ingin mendaftarkan diri untuk mendapat lisensi Peramu Saji semester depan, jadi sekarang dirinya lumayan sibuk.

Haruto?

Hmmm, dia sering bolos kelas pagi jika tidak dengan Junghwan dan Jeongwoo. Tapi dikelas lain Haruto lumayan rajin. Itu juga karena dia masuk dijurusan yang sesuai dengan keinginannya. Haruto masuk dijurusan Seni Musik, sejak kecil dirinya sudah sangat jatuh cinta dengan Musik dan bercita-cita menjadi Produser.

Dan Yoshiㅡ

"Sekian untuk kelas hari ini. Jangan lupa segera submit tugas kalian sebelum jam 12 malam ini."

Baru saja dirinya ingin beranjak dari kelas, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Dan ketika dirinya berbalik. "Junghwan?"

"Hai, kak." Sapa Junghwan terdengar canggung.

"Lo dikelas ini juga? Bukannya lo anak Filsafat?" Tanya Yoshi kebingungan.

Keduanya berakhir berjalan berdua keluar dari kelas. Junghwan menjelaskan kalau dirinya suka matematika jadi dia ambil satu kelas yang sama.

Meskipun canggung, dan lebih banyak Yoshi yang bertanya mereka sampai tidak sadar kalau keduanya sudah berada didepan Cafe Jihoon. Didalam sana sudah ada Jihoon yang kelihatan kewalahan menangani pesanan.

"Kakak kerja disini?"

Yoshi mengangguk kepala. "Ini Cafenya Jihoon. Gue kerja dulu ya, bye!"

Junghwan baru tau dimana Yoshi bekerja. Ternyata tidak begitu jauh dari Asrama dan Kampus mereka. Mungkin kapan-kapan Junghwan akan mampir, untuk kali ini dia akhirnya kembali ke Kampus.

Sebenarnya Junghwan ada kelas lagi setelah ini.

•••

"Eh?"

"Kenapa, Woo?"

Jeongwoo menoleh, ada Jihoon dan Yoshi yang kelihatannya baru selesai mencuci baju karena membawa keranjang pakaian. "Coklat gue ilang lagi, kak!"

"Lagi?"

Jeongwoo mengangguk dengan wajah kesal. "Ishh! Siapa sih yang iseng? Udah dibilangin jangan makan punya orang sembarangan."

"Apa orang yang sama ya? Kemaren gue bawa sisa cake dari Cafe. Pagi ini juga ilang." Kata Yoshi heran.

"Jangan-jangan ada pencuri disini?"

Jihoon berdecak. "Pencuri makanan? Rata-rata disetiap kamar ada kulkas mini kok, masa sih masih nyuri?"

Ketiganya terdiam. Disetiap lorong terisi 3 kamar, dengan masing-masing kamar berisi 3 orang. Satu lorong total ada 9 orang. Untuk saat ini dilorong mereka hanya ada 8 orang karena Asahi belum kembali.

"Jungwon alergi coklat. Yoshi, lo sama gue juga nggak makan coklat itu berarti ada 4 orang yang kemungkinan ngambil coklat lo." Kata Jihoon menjelaskan.

Jeongwoo menutup kulkas kemudian mendekati Yoshi dan Jihoon. "Haruto juga enggak, dia yang ngasih tuh coklat nggak mungkin banget dia makan lagi."

"Haruto ngasih lo coklat?"

Yang ditanya mengangguk. Yoshi terkekeh melihat wajah polos Jeongwoo. "Lah? Lo sama Haruto pacaran?"

"Hah? Enggak woi, kak! Gila kali gue sama Haruto sahabatan dari orok." Bantah Jeongwoo dengan menggebu.

Yoshi dan Jihoon saling menatap curiga. "Alasan apaan dah itu?"

"Aish! Udah ah jangan ngalihin, kita balik ke tersangka. Jadi ada tiga orang yang mungkin coklat gue. Siapa kak?"

Jihoon berpikir sejenak. "Junghwan, Beomgyu kalau engga ya Kak Lucas."


•••


"Coklat?" Jeongwoo mengangguk.

Beomgyu menggeleng. "Gue nggak suka coklat."

"Jangan bo'ong lu!"

"Dih? Serius anjir. Lagian dua malam ini gue nginep dirumah, baru juga balik. Lo nggak liat ni koper gue?" Tunjuk Beomgyu, dan benar saja memang ada koper disana.

"Kak Lucas roommate lo kan?"

Beomgyu menganggukan kepala, kemudian menggeleng. "Bukan dia juga, kak Lucas alergi coklat."

Jeongwoo mendengus. "Berarti tinggal satu orang."

Dan secara kebetulan, Junghwan yang terlihat baru pulang melintas di depan mereka. Jeongwoo segera mengikuti Junghwan dan menarik paksa tangan anak itu menuju kulkas.

"Apaan woi? Tarik-tarik segala?" Kesal Junghwan.

Jeongwoo menunjuk kesisi kosong kulkas. "Lo makan coklat gue?"

"Coklat?"

"Iya! Yang Haruto kasih pas akhir tahun kemaren. Lo tau kan itu coklat mahal gue bahkan makan itu cuma sebulan sekali perbagian!"

Junghwan menarik sudut bibirnya dengan senyuman remeh. Melepaskan tangan Jeongwoo yang menarik keras lengannya.

"Woo, kemaren lo mabuk terus lo abisin semua coklat lo." Jelas Junghwan menahan tawa. "Oh iya, lo juga ngambil Carrot Cake nggak tau punya siapa dikulkas. Nggak inget lo?"

Jeongwoo terdiam, "hah?"

Junghwan menggelengkan kepalanya keheranan. "Kalo nggak percaya liat aja baju kotor dikeranjang, baju lo kemaren isinya coklat sama remahan kue."

"G-gue yang makan?"

"Park Jeongwoo bego lo kebangetan tau nggak?"

**

Ditto | HwanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang