11. cinta sosial masyarakat

351 44 6
                                    

"Dalam kehidupan, Cinta itu penting sekali agar kita sebagai manusia bisa dikatakan sebagai manusia yang seutuhnya. Eum... pada masa sekarang, Cinta sering di salah artikan sebagai sarana untuk bersenang-senang, dan lebih parahnya orang banyak menjadikan Cinta sebagai tumpuan kebahagiaan. Tapi, yang dilupakan orang-orang adalah, bahwa Cinta itu bukan cuma soal bahagia dan senang, kan?"

Dosen muda itu berjalan ke depan kelas dengan wajah sumringah. "Ada beberapa hal yang harus kita pahami sebelum menjalin sebuah hubungan. Salah satunya, kalau kita punya masalah dan hubungan ini malah membuat kita merasa tidak nyaman, apa yang harus kita lakukan?"

Jihoon mengangkat tangan. "Putus?"

Yoonbin disebelahnya menghela nafas berat. "Harus banget putus?"

"Kalau hubungan udah nggak kondusif, saling menyakiti dan rasanya udah beda bukannya harys berakhir?" Jihoon bertanya kepada sang Dosen.

"Hmmm... Rupanya memang sebuah hubungan banyak di salah artikan disini." Kata sang Dosen, kemudian menatap Jihoon. "Hubungan itu bukan berubah, tapi ada masanya. Masa dimana Cinta itu sendiri seperti bunga dipagi hari, cantik kan? Baru mekar dan wangi sekali. Tapi siang harinya? Dia mulai layu mungkin karena hujan? Matahari? Angin? Banyak sekali hambatannya. Tapi diakhir hari, dia akan kuncup lagi, dan paginya akan mekar lagi. Lalu... sama juga dengan musim, bunga... akan mati di musim dingin, apa di musim semi akan tetap mati? Tidak kan?"

Hampir semua orang menggeleng. Lagi-lagi kali ini Jihoon mengangkat tangan. "Tapi.. kalau hubungan itu rasanya nggak sama lagi?"

"Kita ini... sangat amat berbeda kan? Semua orang, setiap individu bahkan saudara kandung sekalipun pasti ada bedanya. Apalagi... kalau pasangan kita yang pada dasarnya memang bukan orang yang sama dengan kita. Tapi, bukannya semakin seru? Perbedaan itu menyenangkan kalau kita saling mengerti satu sama lain. Itu adalah salah satu pondasi penting dalam hubungan."

Jawaban sang Dosen membuat beberapa mahasiswa mengangguk setuju. Namun yang dijawab pertanyaannya hanya diam saja tanpa memberikan respon yang pasti.

Sang Dosen kembali ke meja nya. Kemudian menekan tombol layar dan menampilkan perintah tugas.

"Analisis penyebab hubungan cepat berakhir, Analisis penyebab hubungan tetap langgeng." Gumam Yoshi ditempat duduknya.

"Kalian dan pasangan kalian, harus membuat tugas bersama. Narasumber nya bisa berita, artikel, atau wawancara dengan orang terdekat yang menurut kalian bisa diwawancarai. Kalau kalian memilih wawancara, kalian harus menyertakan foto, pasangan/orang yang kalian wawancarai. Oke! Kelas kita sampai disini dulu, saya tunggu ya tugas nya minggu depan."

Semua orang langsung membereskan perlengkapan masing-masing. Begitu juga dengan Junghwan dan Yoshi, keduanya berencana makan siang dulu setelah ini.

"Yosh, gue ke Klub bentar ya. Tungguin gue dikantin." Kata Jihoon terburu-buru, maksud Yoshi dia, Junghwan dan Jihoon akan makan bersama setelah ini.

"Ah, kak!" Junghwan memanggil. "Hari ini ada syuting Podcast kan?"

Yoshi terdiam. "Ah iya lupa. Belakangan ini jadwal gue padet banget. Tugas kita gimana ya?"

"Mau liat artikel aja?"

"Tapi... kalau wawancara orang bakalan lebih menarik nggak sih?" Pertanyaan Yoshi diangguki Junghwan.

"Kalau gitu..." Junghwan berdiri lebih dulu. "Kita wawancara Jaesa aja buat tugas point 2."

"Oh? Ide bagus! Mereka udah pacaran selama dua tahun." Yoshi menghela nafas lega. Ia tersenyum selama tiga detik kemudian cemberut lagi. "Tapi... penyebab putus cepetnya gimana?"

Ditto | HwanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang