rumah besar nan mewah milik ayah Haruka sedang dikelilingi oleh police line, Sakura yang melihat hal itu menjadi khawatir dengan keadaan Haruka yang sedari kemarin tidak bisa dihubungi, karena dipenuhi oleh polisi dia hanya bisa melihat dari luar keadaan rumah yang sangat kacau dengan pecahan kaca dimana-mana, lalu ia mengitari rumah itu, hingga menemukan tulisan besar berupa angka '42' di dinding belakang rumah tersebut yang ditulis dengan warna merah seperti darah, dan itu menjadi area yang paling banyak dikerumuni oleh polisi,
angka '42' adalah angka yang dipercaya sebagai tanda sial di masyarakat jepang, bagaimana tidak, angka '42' bila diucapkan dengan kata akan berbunyi 'shini' yang artinya 'mati', oleh karena itulah hal apapun yang berhubungan dengan penomoran nyaris tidak ada yang menggunakan angka tersebut, bahkan di hotel manapun tidak mnyediakan kamar dengan nomor 42, jika ada kamar dengan nomor 41, maka kamar selanjutnya pasti bernomor 43.
"mengerikan sekali, jadi, inikah teror?" gumam Sakura setelah melihat kondisi rumah, lalu tanpa sengaja ia melihat Hoshino yang tiba-tiba nampak dari kerumunan polisi itu
"ehh,. itu kan,.,.,. " gumamnya lagi, penasaran dengan apa yang dilakukan Minami bersama polisi-polisi itu, Sakura berniat untuk menemui nya, ia menunggu di momen yang pas untuk menemuinya.
sementara itu di sisi lain, Hoshino yang berada didalam garis polisi itu pun mulai melancarkan aksinya, dengan kelebihannya, ia menyentuh dinding bertuliskan angka '42' itu dengan mengenakan sarung tangan, kemudian ia memulai memejamkan mata, tak lama kemudian,
setelah membuka matanya kembali,ia sudah berada di alam atau dimensi yang lain dengan seorang diri, seluruh polisi yang menemaninya lenyap karena berada dialam dimensi yang berbeda dengannya, di dalam dimensi itu waktu mundur beberapa saat sebelum adanya tulisan '42', Hoshino yang akan memulai investigasinya dialam itu tidak sadar bahwa tepat dibelakangnya muncul penampakan kaki manusia penuh darah yang melayang di udara
dilain sisi, Sakura penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Hoshino, meletakkan telapak tangannya di dinding membuatnya nampak seperti orang aneh, namun beberapa saat kemudian, para polisi memegangi badan Hoshino dan terlihat mereka semua mulai panik
"ehhh,. kenapa dia?" tanya Sakura kepada dirinya sendiri setelah melihat Hoshino tiba-tiba pingsan dan di angkat oleh polisi-polisi itu.
beralih ke kantor kepolisian Tokyo tempat dimana Haruka, Rina dan Erika berada......
dipagi hari, kantor itu sangat dipenuhi orang, semuanya sibuk bekerja tanpa memperhatikan hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka masing-masing, beragam kasus yang harus segera dipecahkan dan laporan kasus terjadi di seluruh wilayah membuat semuanya terlihat seperti budak waktu, terlebih ini adalah kantor pusat yang menaungi seluruh wilayah keamanan nasional di Negara tersebut,
Haruka yang sedari kemarin seperti orang ling-lung pun tidak mengatakan sepatah kata selain 'tidak', padahal interogasi itu hanya untuk memvalidasikan informasi yang disampaikan oleh Minami semata, namun semua menyadari bahwa kondisi mental Haruka sepertinya agak sedikit terganggu yang membuat pihak kepolisian terpaksa mendatangkan seorang psikolog, ayah Haruka yang mulai cemas dengan keadaan putrinya menyetujui hal itu, sementara itu, Rina dan Erika memutuskan untuk pergi ke lokasi kejadian perkara setelah mendapat informasi bahwa Minami mengalami hal yang tidak mengenakkan.
"oyyyy, cepatlah sedikit." teriak Erika kepada supir mobil yang mengantarnya
"tapi ini sudah kecepatan 80 km/jam." ucap Himura yang menjadi supir mereka
"tambah lagi dong, kecepatan penuh 160 lah." tambah Erika
"tidak bisa, jika lebih dari ini, kita bisa kena tilang, you know?" ucap Himura
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Black: Perfect Seifuku
Mystery / ThrillerSMA Fureiya, Sekolah Elit yang dihuni oleh para siswa siswi yang sangat cerdas dengan IQ diatas rata-rata menjadikan SMA ini salah satu sekolah impian di Jepang, banyak penghargaan yang diraih oleh SMA ini, juara Olimpiade sains, matematika, olahrag...