sebelum matahari menampakkan wujudnya sembari menghangatkan penduduk dibelahan bumi, Sakura dengan mengenakan jaket tebal lengkap dengan sweater pergi menuju rumah Haruka sesuai dengan apa yang dikatakannya via telepon beberapa waktu yang lalu, namun ketika tiba dihalaman rumah itu, Sakura merasa aneh karena keadaan rumah sudah sangat rapi tanpa ada pecahan kaca seperti saat kejadian aneh itu, tak lupa ia mengecek sekeliling rumah dan tidak melihat lagi tulisan teror berupa angka 42 yang mengerikan itu, ntah karena memang dasarnya penakut, Sakura tidak berani memasuki rumah itu sebelum semua nya benar-benar jelas, untuk memastikannya ia menelfon Haruka sekali lagi, dan kemudian teleponnya dijawab
"Haruka-san, apa benar kau dirumahmu?" ucap Sakura
(seseorang di telepon);"benar, masuklah!! aku menunggumu."
Sakura; "mmm sebenarnya aku sudah berada didepan rumahmu, tolong bisakah kau keluar rumah sebentar, aku ingin melihatmu"
(seseorang diteleponnya); "baiklah, tunggu ya..."
setelah itu Haruka yang ia telepon mematikan panggilannya, tak berselang lama kemudian ia muncul membuka pintu dan Sakura pun merasa lega, setelah itu Haruka membuka gerbang rumahnya sebelum menghampirinya
"aaa syukurlah." ucap Sakura ketika melihat Haruka untuk pertama kalinya setelah beberapa hari ia menghilang dan ia langsung memeluk sahabatnya itu
"eee,. kau kenapa?" ucap Haruka
"seharusnya aku yang bertanya seperti itu,." balas Sakura yang kemudian melepaskan pelukannya "kemana saja kau selama ini?" tanya nya
"aku pergi ke rumah nenek untuk menenangkan diri." ujar Haruka
"begitu ya,.,. lalu kau masih mau tinggal sendirian disini setelah kejadian itu?" tanya Sakura yang terlihat masih penuh keraguan
"tentu,.,. karena ini adalah rumahku yang dibeli oleh ayahku dari hasil kerja kerasnya, jadi takkan kubiarkan siapapun mengusirku dari rumahku sendiri." ujar Haruka yang penuh dengan tekad, meski mendengar itu, Sakura tetap tidak percaya dan masih teringat-ingat kejadian waktu itu,
"ayo masuklah!!" lanjut Haruka sembari menarik tangan Sakura, mau tidak mau Sakura mengikuti kemauannya hingga akhirnya ia memasuki rumah yang sebenarnya masih berantakan sama seperti ketika terjadi fenomena aneh beberapa hari yang lalu.
____________________
sin beralih ke lokasi kantor kepolisian Tokyo, Haruka yang masih penasaran dengan adik Himeka meminta bukti kepada Himura jika ia memanglah korban dari kekacauan beberapa hari yag lalu, Himura pun menunjukkan kepadanya list laporan korban resmi yang telah dirangkum dari beberapa rumah sakit diseluruh wilayah Kantou
"lihatlah ini," ujar Himura setelah menunjukkan identitas salah seorang korban
"aaa,. itu dia," gumam Haruka setelah melihat bahwa foto korban itu sama dengan gadis yang ia lihat dirumah Himeka lengkap dengan identitasnya dan juga penyebab kematiannya tertulis dalam list itu, lalu Haruka membayangkan peristiwa naas yang dialami oleh adik Himeka itu, namun ia mengurungkannya
"gak boleh gak boleh.." ujarnya, dan malah Himura berkata;
"saat terjadi suara jeritan aneh itu, sebuah kendaraan transportasi hilang kendali karena sopirnya terkejut dan ironisnya malah menabrak adik Himeka yang berada dibahu jalan."
"jadi itu kematian yang tidak disengaja kan?" ucap Haruka
"sengaja atau tidak, mati tetaplah mati, seberat apapun kita menghukum pelakunya, nyawa dari korban tetap tidak akan bisa dikembalikan." respon Himura yang penuh dengan quote
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Black: Perfect Seifuku
Mystery / ThrillerSMA Fureiya, Sekolah Elit yang dihuni oleh para siswa siswi yang sangat cerdas dengan IQ diatas rata-rata menjadikan SMA ini salah satu sekolah impian di Jepang, banyak penghargaan yang diraih oleh SMA ini, juara Olimpiade sains, matematika, olahrag...