^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar. Sekali lagi dia harus dihadapkan dengan surat dari sekolah yang spesial ditujukan untuknya. Sudah tak terhitung berapa kali perempuan cantik itu menerima surat panggilan orangtua seperti itu. Hampir setiap bulan, hah... mungkin hampir setiap minggu dia mendapatkan surat semacam itu.
Entahlah! Saat ini, apalagi ulah putra tunggalnya hingga dia kembali harus berhadapan dengan kepala sekolah tempat putranya menimba ilmu.
"Jaehyunie berulah lagi?" tanya seorang pria yang memiliki kulit lebih gelap dari kebanyakan orang Korea. Pria itu sepupunya, anak dari adik ibunya. Kim Jongin, dia biasa memanggilnya Kai.
"Begitulah!" Baekhyun menundukkan kepalanya sembari memijat pelan pelipisnya.
"Kau tidak pernah mengatakan ini pada Kim Junmyeon?"
"Untuk apa?"
"Dia ayahnya Baek-ah, harusnya dia tahu anaknya suka berulah disekolahnya."
"Dia tak pernah peduli lagi pada Jaehyunie sejak dia menikah lagi."
"Tapi..."
"Sudahlah! Jangan membuatku semakin muak dengan menyebut-nyebut nama pria itu. Hah..."
"Hmm... aku rasa Jaehyunie butuh sosok kuat yang bisa mengimbanginya."
"Maksudmu?" Baekhyun menegakkan kepalanya, menatap curiga sepupunya yang sedang sibuk membersihkan lensa kamera yang sedang dipangkunya.
"Menikahlah!"
"Hah... berapa kali aku harus mengatakan padamu, aku tidak mau menikah lagi!"
"Tidak mau karena kau belum menemukan orang yang tepat saja. Kau sadari atau tidak, Jaehyun butuh sosok ayah."
"Aku bisa menjadi ayah dan ibu sekaligus untuk Jaehyun."
"Kau memang ibu yang luar biasa Baekhyun-ah, tapi kau bukan ayah bagi Jaehyun. Katakan padaku, dari semua kegiatan yang dilakukan Jaehyun, bagian mana yang bisa kau ikuti. Hmm..."
Baekhyun terlihat bingung. Otaknya kembali merangkai setiap kejadian yang terjadi selama tujuh tahun terakhir ini. Ya... tujuh tahun sejak dia berpisah dengan mantan suaminya.
Jaehyun masih berusia tiga tahun saat dia memutuskan bercerai dari Kim Junmyeon. Bukan tanpa alasan, dia memutuskan untuk berpisah karena mantan suaminya itu berselingkuh dengan salah satu teman semasa sekolah dulu. Yang notabene termasuk dalam lingkaran pertemanan mereka.
Sebenarnya Kim Junmyeon tak ingin bercerai, tapi namja itu pun tak mampu bila disuruh memilih ingin tetap bersama siapa. Dengan berat hati, Baekhyun memilih mundur. Dia bukan wanita hebat yang bisa berbagi suami dengan wanita lain.
Sejak itu dia hanya hidup berdua dengan Jaehyun. Bekerja keras seorang diri demi mencukupi kebutuhan sang buah hati. Kim Junmyeon? Di tahun pertama hingga tahun kelima pasca perceraian mereka, namja itu masih sering berkunjung untuk kemudian membawa Jaehyun ke rumahnya, istilahnya berbagi tugas dalam membesarkan putra mereka.
Namun setelah itu, Jumyeon menjadi sangat jarang menemui Jaehyun dan sekarang bahkan tak pernah. Dia tak tahu apa alasan pria itu menjauh dari putra mereka. Pria itu tak bisa memberikan alasan pasti saat Baekhyun bertanya. Perkembangan Jaehyun, hanya diketahui pria itu dari sambungan telpon. Itu pun tidak bisa dikatakan sering.
Baekhyun paham, Junmyeon memiliki keluarga baru, tentunya dia lebih sibuk dengan keluarga barunya. Tapi... Baekhyun tak lagi ingin memikirkan apapun tentang pria itu. Terserah apa yang ingin dilakukan pria itu. Yang terpenting baginya saat ini, dia hidup bahagia meski hanya dengan Jaehyun. Buah hatinya itu adalah sumber kebahagiaan, kekuatan yang selalu mampu dapat membuatnya teguh berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ END ] A story about my son and him
Fanfiction"Pernahkah Eomma tak menuruti apa yang kau inginkan Jaehyunie?" "Eomma!" "Eomma kecewa, teramat sangat kecewa. Tapi... hhhh... eomma tak akan menyalahkanmu. Apa yang terjadi padamu semua karena salah..." "Aku yang salah eomma. Bukan eomma... hiks...