Part 11

2.9K 466 93
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

"Kau gila ya?" Kai menatap Baekhyun tak percaya. Dia mengerutkan dahinya karena melihat Baekhyun tersenyum terus sejak masuk ke dalam mobilnya.

"Sebentar lagi aku akan gila sepertinya." sahut Baekhyun. Yang bukannya membuat Kai puas dengan jawaban itu, tapi justru malah menambah kerutan di dahi pria itu.

Ada yang salah dengan Baekhyun sepertinya. Batin Kai.

"Ya! Jangan membuatku takut! Kau kenapa? Ceritakan padaku!"

Hhhh...

Baekhyun sudah memasang sabuk pengamannya. Lalu dia menoleh pada Kai.

"Kau tidak akan percaya kalau aku bilang ini."

"Apa?"

"Kau tahu 'kan kalau Park Chanyeol itu si Mr.Park?"

"Euhm. Lalu?"

"Kami sepakat untuk membesarkan Jaehyun bersama-sama."

Kai menautkan sepasang alisnya dan lalu mulai mengemudikan mobilnya, meninggalkan halaman apartemen Baekhyun.

"Jaehyun dimana sekarang?" tanya Kai kemudian.

"Di rumah. Aku meminta salah satu Asisten rumah tangga di rumah appa untuk menemani dia." jawab Baekhyun.

"Jadi Kai-ah! Apa menurutmu keputusanku sudah tepat?"

Kai mengangguk kecil. "Kau masih muda. Kau masih butuh pendamping dan Jaehyun juga demikian. Tidak ada alasan untuk tidak menerima pria itu. Dia pria yang baik."

"Memang kau kenal dia? Kalian hanya bertemu dua kali aku rasa."

"Kau tahu ada sebutan pria lebih gampang bergaul 'kan? Itulah yang terjadi, meski baru kenal, kami beberapa kali pergi minum bersama."

"Jinjja? Kau tak pernah cerita padaku!"

"Tidak semua yang kami lakukan harus kau ketahui."

"Kau dapat nomor telponnya dari siapa? Kau menghubungi dia saat Jaehyun sakit."

"Ck! Tadi aku sudah bilang 'kan, kami beberapa kali pergi minum. Kalau aku tak punya nomornya, bagaimana aku bisa menghubunginya untuk mengajaknya minum?"

Baekhyun mengangguk-angguk kecil. "Kai-ah!"

"Euhm."

"Apa menurutmu aku salah mengambil keputusan?" Baekhyun menatap Kai.

"Tidak ada yang bilang kau salah mengambil keputusan. Jangan berpikir seperti itu, seolah-olah keputusan yang kau ambil itu salah. Pikirkan saja dirimu, kebahagiaanmu dan anakmu. Yang lainnya, lupakan kalau memang harus. Tinggalkan kalau memang itu yang terbaik."

"Terima kasih selalu ada untukku." ujar tulus Baekhyun. Dia beruntung memiliki Kai disisinya. Masa sulit yang harus dia jalani, menjadi sedikit ringan berkat kehadiran sosok sang sepupu.

Kai selalu meyakinkan dia, keputusan berpisah dengan Junmyeon adalah yang terbaik di saat terbesit dalam benaknya kalau saja dia bisa menahan diri dan bersabar.

Masih sangat jelas dalam ingatannya, saat dia sudah bercerai dari mantan suaminya itu. Dia menangis dan terus menyalahkan dirinya juga keputusan yang sudah dia buat.

Saat itu, Kai memeluknya dan mengatakan...

"Tak ada yang perlu kau sesali. Tak ada gunanya kau menangis untuk orang seperti itu. Kau layak mendapat yang lebih baik Baek-ah."

[ END ] A story about my son and himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang