10/10

436 69 91
                                    

8. 00 AM

Jeffrey baru saja tiba di kantor dan langsung menatap ke arah Joanna yang sudah menghidupkan monitor. Fokus pada pekerjaan dan enggan menoleh ke arahnya seperti biasa. Karena sebelumnya, wanita itu selalu menunggu kedatangannya.

"Esnya mana, Jeff?"

Tanya Jeremy yang sudah menunggu kadatangan Jeffrey. Atau lebih tepatnya es amerikano yang selalu pria itu bawa setiap hari senin pagi. Karena Jeffrey tidak pernah absen melakukan ini barang sekali.

"Lupa, beli saja sendiri!"

Jeffrey langsung memberikan kartu pada Jeremy. Sebab dia benar-benar lupa karena banyak pikiran sejak kemarin. Karena Joanna masih marah atas insiden ini.

Seharian, Jeffrey tidak fokus kerja. Bahkan, dia melewatkan makan siang. Karena Joanna melakukan itu juga. Hingga waktu pulang tiba dan Jeffrey sengaja mengkori si wanita. Namun dia tidak bisa langsung berbicara dengan Joanna, karena ada Tamara dan Clara juga.

Ting...

Setelah memasuki lift, Joanna diam saja. Begitu pula dengan Jeffrey yang kini sudah berdiri di depannya. Sembari menggigit bibir bawah. Sebab dia benar-benar takut salah bicara dan membuat wanita itu semakin marah.

Ting...

Lift kembali terbuka. Jeffrey dan yang lain sudah keluar semua. Termasuk Joanna yang ternyata sudah pesan ojek online sebelumnya. Membuat Jeffrey jelas merasa kecewa sekarang.

"Kalian bertengkar?"

Jeffrey mengangguk singkat. Sedangkan Jeremy yang baru saja bertanya hanya terkekeh pelan. Sebab merasa jika tingkah mereka menggemaskan. Karena selama enam bulan ini mereka hampir tidak pernah bertengkar.

6. 00 PM

Joanna baru saja tiba di rumah. Dia melihat ayahnya yang sudah duduk di teras. Lalu bangkit dari duduknya saat melihatnya datang. Sebab pagi tadi dia berangkat lebih awal karena menghindari bertemu orang tuanya.

"Joanna, berapa biaya operasinya? Akan Ayah usahakan sampai dapat segera!"

Joanna menggeleng pelan. Lalu bergegas menuju kamar. Sebab dia akan tetap berpegang teguh pada pendirian. Jika dia akan operasi pada enam bulan yang akan datang.

Setelah memasuki kamar, Joanna langsung memakan roti yang sempat dibeli sebelum pulang. Sebab dia malas makan di rumah karena sudah pasti akan ditanya-tanya oleh orang tuanya. Sedangkan dia sudah jengah dan tidak mau lagi membahas hal ini dengan mereka.

Beberapa hari kemudian.

Hari ini hari sabtu. Joanna masih mendiami Jeffrey karena insiden itu. Dia juga tidak membalas pesan apalagi mengangkat telepon pria itu.

"Mau sampai kapan kamu mendiamiku? Aku minta maaf, aku tahu aku salah. Tapi ini semua kulakukan untuk kebaikanmu juga."

Ucap Jeffrey saat berada di depan Joanna. Ketika si wanita sedang menunggu ojek online datang. Sebab saat ini hujan datang dan mungkin saja, si driver sedang meneduh sekarang.

"Pergi! Aku tidak mau melihatmu lagi. Kita sudahi saja hubungan ini."

Jeffrey yang mendengar itu jelas tidak terima. Tangannya mengepal dan matanya sudah berkaca-kaca. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ada beberapa rombongan orang yang mulai datang.

Tidak lama kemudian ojek online Joanna tiba. Wanita itu langsung naik setelah memakai helm dan jas hujan. Sebab hujan memang masih belum reda sampai sekarang.

Setengah jam kemudian Joanna tiba di rumah. Dia langsung masuk tanpa menyapa ibunya yang sedang duduk di teras. Sendirian. Karena ayahnya sudah tidak pulang sejak bertanya berapa biaya operasinya.

REALITY [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang