Prolog

55K 6.7K 4.9K
                                    

Haiii semua <3

Kalian tahu cerita ini dari mana?

Absen pake nama kalian dong!

Sequel LAVENDER!

Ga harus baca Lavender dulu kok. Tapi kalo mau baca malahan lebih baik💘

Novel lavender sudah tersedia di Gramedia dan online shopee ya💘
Inget! Jangan beli bajakan!

Warning!
Jangan salah lapak yaa / atau sebut karakter cerita lain di cerita ini. Belajar menghargai hal sekecil apapun itu🦋

SIAP BERKELANA PADA KISAH CALISTA LAGI?

Aku ingetin sekali lagi, ya. Ambil positifnya, buang negatifnya.

<3 Happy reading!!

****

"Dunia nggak kejam, yang kejam itu para penghuninya," ucap Calista memulai pembicaraan.

Sore ini, ia menghabiskan waktu duduk di taman bersama Al untuk mengistirahatkan pikiran sejenak dari tugas-tugas yang menumpuk. Ini saja butuh tenaga ekstra untuk bertemu karena sebelumnya Andrew tidak mengizinkan. Kakak lelakinya itu masih saja posesif padahal sudah punya pacar sendiri. Bahkan dalam seminggu, ia dan Al hanya dijatah 1 jam waktu bertemu.

"Hem." Al menyahut singkat. Tak terlalu mendengarkan, karena lebih memilih menatap Calista dari samping sambil tersenyum. Sesekali ia mengelus lembut pipi cewek itu dengan ibu jari.

"Setan resign aja kalo gini. Manusia udah ngewakilin kelakuannya soalnya," imbuh Calista saat tadi membaca berita di TV banyak pelecehan yang korbannya anak di bawah umur.

"Hem." Al manggut-manggut sok setuju.

Calista memutar bola matanya malas. Respon Al tidak mengenakkan sekali. Cowok itu malah fokus pada setiap inci wajahnya dari tadi.

"Mata lo nggak bosen apa ngeliatin mulu dari tadi?" sarkas Calista galak langsung dijawab gelengan.

"Enggak bosen," kata Al santai dengan raut polos. "Seneng malah."

Calista mengembuskan napasnya berat. Memilih tak menanggapi lebih lanjut. Semilir angin sejuk menerpa wajahnya membuat rambut coklatnya agak sedikit berantakan.

Al yang peka, langsung gesit mengumpulkan helaian-helaian rambut itu ke genggaman tangan, berniat mengucirnya. Dengan telaten ia merapikan rambut itu, sesekali menciumnya untuk menikmati wangi vanilla yang ada di sana.

Rambut itu sudah terikat dengan rapi. Tetapi Al sengaja meninggalkan beberapa helaian yang jatuh di depan agar membuat Calista lebih manis di matanya.

"Manis banget gilaaa, cewek gue ini," gumam Al memuji langsung direspon dengan senyuman Calista.

"Eh, kamu Al kan, ya?!" Ujaran itu datang dari cewek imut berkacamata yang tiba-tiba datang membuat Calista dan Al langsung menoleh kaget.

"Iya. Lo siapa?" tanya Al to the point menampilkan ekspresi datar. Ia tak suka waktunya bersama Calista diganggu.

"Aku Kia loh, yang waktu itu kamu tolongin pas jatuh dari motor." Cewek itu begitu antusias walaupun tatapan Calista membiusnya dari tadi.

Al mengangguk-angguk, langsung ingat kejadian itu. "Ohh," sahutnya singkat lalu merangkul Calista. Dilanjut dengan mengelus lembut pundak cewek itu

Kia tersenyum senang. Akhirnya ia bertemu lagi dengan pahlawannya waktu itu. Jujur begitu melihat, ia langsung mengagumi sikap dan ketampanan Al.

Kia baru sadar ada orang lain selain Al. Ia lalu menatap Calista heran. Mungkin lebih ke takjub karena ada perempuan semanis ini, auranya pun mengintimidasinya dari tadi. Mulutnya sudah terbuka ingin bertanya siapa gadis ini, tapi tak jadi karena Al bertanya.

"Terus ngapain lo ke sini?" tanya Al seraya mengangkat satu alisnya.

"Aku ke sini mau ketemu kamu dan ngucapin makasih." Kia tersenyum lebar. "Makasih, ya, waktu itu udah nolong aku hehe. Pake gendong segala lagi, jadi ngerepotin."

Mampus gue! batin Al lalu melirik Calista takut. Alamat remuk ni badan digebukin para pawangnya.

Calista tersenyum smirk, melirik Al sinis sambil manggut-manggut. "Ohhh. Baik banget yaa lo, Al."

Pujian itu mungkin terdengar lembut, tapi efeknya sanggup membuat badan Al langsung berkeringat dingin.

"Eh, ini namanya siapa?" tanya Kia penasaran menatap Calista.

Al sudah ingin menjawab, tapi didahului Calista.

"Calista Shaqueena," ujar Calista seraya bangkit berdiri. Ia juga mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Kia menyambutnya langsung. "Salam kenal yaa, Calista. Aku Kia. Semoga kita jadi teman dekat."

Calista tersenyum saja sambil melepaskan jabatan tangan.

"Kalian adik kakak, ya?" tanya Kia memastikan. Ia akan mendekati Calista untuk PDKT dengan Al.

"Oh, bukan." Al langsung menjawab. Ikut berdiri. Ia langsung merangkul pinggang Calista mesra. Mulutnya sudah ingin menjawab status mereka sekarang, tapi Calista ternyata mendahului.

"Al Cakrawala is My Fiancé," ujar Calista tegas sembari tangannya menyelipkan beberapa helaian rambutnya ke belakang telinga, bertujuan untuk memperlihatkan cincin di jari manisnya kepada Kia.

****

TBC.

Konfliknya bukan pelakor kok santai. Ini cuman bumbu aja. Biar mereka saling cemburu.

Ga rame akun unpub lagi wkwk

My Fiancé : tunanganku

Queen is back huhuuuu. Mngkin yang ini kasusnya kecil-kecil gitu, lebih banyak manisnya. Hehe. Kaya dibikin perepisode masalah kelar.

Sapa yang seneng?😭😭😭🤙🤙🤙

GIMANA SAMA PROLOGNYA?

NEXT GA NIH?

SPAM EMOT ♥️ INI SEBANYAK-BANYAKNYA YUK!

Spam nama "Calista" 🔥

Thank you! See you next chapter<3

Salam hangat,
Star dan para tokoh🦋

Follow Instagram :
@calzeylions_wp @starsshine1603 @official.lionix @shinelions16

Dan para Rp, kalian bisa seru-seruan di sana :
@drystancalzeylions
@andrewcalzeylions_
@markcalzeylions
@equelzxavior_
@calistashaqueenaa
@alcakrawala_
@kenan.calzeylions
@defancalzeylions
Gabung Chanel Telegram : Starsshine. Seru-seruan di sana!
Tiktok : @Dragonlions36 @calzeylions2320

Sweet but psycho! [ Lavender 2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang