4. Bahasa Bayi

1.4K 171 14
                                    

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

Mars menutup pintu kamar Dane dengan perlahan. Anak beralis camar itu berlari kecil ke arah ranjang besar di tengah ruangan yang ditempati bayi mungil yang sedang tertidur.

Hup

Mars melompat kecil untuk menaiki ranjang Dane. Setelah berusaha memanjat ranjang yang cukup tinggi--menurut Mars--anak beralis camar itu tersenyum lebar.

Mars merangkak kecil lalu mendudukkan diri di samping Iyel yang sedang tertidur.

Kedua tangan bayi mungil itu terkepal disamping kepala dengan bibir yang sedikit terbuka.

Melihat itu, Mars mengusap tangan Iyel yang terkepal menggunakan jari telunjuknya dengan pelan. Tidak lama setelahnya Iyel melenguh pelan lalu menggenggam jari telunjuk Mars.

Tentu saja anak beralis camar itu senang bukan main. Akhirnya hari ini dirinya bisa bebas menggenggam tangan bayi mungil itu sendirian. Tanpa adegan berebut dengan teman-temannya yang lain.

Oh iya, ngomong-ngomong Mars memang menyelinap ke penthouse Dane. Setelah bersusah payah membuka pintu, memasukkan pin, serta mencuci tangan di wastafel Dane yang tinggi--lagi-lagi menurut Mars--lelaki kecil itu akhirnya mendapatkan imbalan yang setimpal. Bermain dengan Iyel.

Dane sendiri entah berada di ruangan mana. Sejak masuk, Mars sama sekali tidak menjumpai Dane.

"Dede nya bangun!"

Mars berucap kegirangan. Sebelah tangan Mars yang tidak digenggam Iyel menusuk-nusuk pelan pipi gembil bayi mungil itu.

"Halo dede, ini Mars!"

Senyuman Mars semakin melebar ketika melihat kedua mata serupa rubah itu terbuka. Jari-jarinya tidak berhenti menekan-nekan pelan pipi gembul Iyel.

Mars suka teksturnya. Lembut sekali seperti boneka dengan kualitas terbaik. Mars jadi suka.

Sementara itu, Iyel menatap Mars tanpa ekspresi. Bayi mungil itu baru saja terbangun dari tidur lelapnya dan langsung disuguhi wajah Mars tepat dihadapan matanya.

Melihat senyum lebar Mars, Iyel mengerjap beberapa kali seperti mencerna keadaan. Mungkin bayi mungil itu bingung karena bukan wajah ayah Dane yang pertama kali dilihatnya pertama kali ketika terbangun.

Begitu nyawanya sudah mulai terkumpul, Iyel ikut tersenyum lebar. Kedua matanya bahkan menghilang tertutupi oleh pipi gembulnya.

"Aaa ao"

"Hihihi, Mars suka dede"

Mars mengusakkan hidungnya dengan hidung mungil Iyel. Tawa Mars semakin keras ketika mendengar pekikan lucu dari Iyel.

"Ooo uaa"

Mendengar ucapan Iyel, Mars menjauhkan wajahnya lalu tersenyum lebar.

"Dede lucu jadi Mars suka"

Cutie BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang