Dia Memang Imut Terkadang

279 23 14
                                    

Naruto - Masashi Kishimoto
Classroom of the Elite - Shōgo Kinugasa
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Fuuka Kiryuuin]
.
.

Konoha High School merupakan salah satu sekolah ternama di Jepang. Tingkat prestasi kebanyakan murid dari akademi ini rata-rata bagus.

Saat ini, seorang gadis berambut platinum dengan iris mata violet, berjalan santai di lorong sekolah.
Kebanyakan murid memperhatikan kehadirannya.

"Ah, Kiryuuin-san rupanya."

"Sudah pasti urusannya dengan Uzumaki-kun lagi, bukan?"

"Aku penasaran ada hubungan apa di antara mereka."

Kiryuuin Fuuka adalah nama dari siswi itu.

Dia merupakan seorang siswi dari keluarga konglomerat sekaligus anak dari salah satu donatur KHS.

Fuuka dikenal sebagai murid yang angkuh, tapi di sisi lain, hal ini didasari karena kemampuan akademik dan fisiknya yang di atas rata-rata.

Namun, ini bukan berarti dia dibenci, sebaliknya banyak siswi yang ingin menjadi sepertinya, baik dari segi penampilan maupun kepintaran.

Fuuka terus berjalan sampai berhenti di pintu masuk kelas ini.

Saat masuk ke dalam, untuk sesaat, pandangan gadis ini tertuju pada seseorang.

Orang yang dimaksud merupakan lelaki berambut kuning dengan iris mata biru. Siswa ini tampak sibuk membaca novel di kursinya.

Dia menghampiri siswa itu, mengabaikan fakta kalau dirinya sedang diperhatikan murid lain di kelas ini.

Siswa itu menyadari kedatangannya.

Dia tersenyum.

"Fuuka-san rupanya, ada perlu apa denganku?"

"Uzumaki, aku harap kau gak lupa janji kita hari ini," kata Fuuka.

"Oh, tentu saja, mana mungkin aku bisa lupa hal itu," ujar Naruto.

Uzumaki Naruto adalah nama dari siswa ini.

Bagi warga sekolah, Naruto adalah salah satu murid dengan etika dan kesopanan yang bagus, ramah tidak lupa baik.

Namun, semenjak satu bulan yang lalu, entah mengapa Fuuka selalu menagih 'janji' pada Naruto.

Hal ini tentunya menjadi pertanyaan semua orang. Karena bagi mereka, Naruto tidak seperti kebanyakan siswa yang berusaha menjadikan Fuuka sebagai kekasihnya, maka dari itu hal ini benar-benar di luar nalar.

Fuuka menyeringai tipis.

"Bagus, sepulang sekolah, di rumahku seperti biasa."

Naruto mengangguk.

Fuuka yang merasa puas pergi dari kelas ini.

Tidak berselang lama.

Bel sekolah berbunyi.

Naruto menyimpan novel ke dalam tas.

Pelajaran berikutnya dimulai saat itu juga.

--.--

Sore hari ini, Fuuka berada di halaman rumahnya yang sudah dilengkapi meja dan kursi khusus. Entah untuk apa perlengkapan tersebut.

Fuuka duduk tenang di salah satu kursi, sesekali mengamati waktu di arloji-nya.

Tidak lama kemudian.

Seorang pelayan datang ke tempat ini.

"Fuuka-sama, tamu yang Anda tunggu sudah datang."

Just a OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang