Cinta & Kasih Sayang

285 15 19
                                    

Naruto - Masashi Kishimoto
Date a Live - Kōshi Tachibana
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Mio Takamiya]
.
.

Malam hari ini.

Dua orang melangkah di tepi pantai sambil bergandengan tangan. Mereka mengenakan pakaian sederhana meskipun keadaan tengah dingin. Keduanya merupakan pasangan yang unik.

"Naru."

"Ya, Mio-chan?"

"Penginapan ini gak buruk juga."

Uzumaki Naruto terkekeh.

"Benarkan? Tapi kau malah ngotot gak mau ke sini."

Uzumaki Mio cemberut.

"Aku cuma takut gak bisa menghabiskan waktu berduaan denganmu, itu saja."

Naruto salah tingkah.

"O-Oh, begitukah? Maaf, aku pikir kau gak suka pantai atau sejenisnya."

"Ke mana saja aku mau... selama bareng kamu tentunya, hehe."

Naruto menggaruk pipinya. Pemuda itu merasa malu saat ini.

Mio mengamati Naruto sambil menyengir, karena menurutnya, tak ada yang lebih lucu selain melihat ekspresi malu suaminya itu.

"Geez, kau ini suka sekali menggodaku, dattebayo."

"Yah, habisnya aku sayang banget ama kamu, hihi."

Naruto memerah wajahnya.

Mio tertawa geli.

Mereka meneruskan perjalanan sampai salah satunya berhenti sejenak. Naruto memperhatikan langit gelap di atasnya.

Mio penasaran.

"Kau baik-baik saja?"

Naruto berkedip lalu beralih ke arah istrinya itu.

"Ah, maaf, aku cuma... teringat memori lama, itu saja," ujar Naruto.

Mio terdiam sejenak.

Tidak seperti Naruto, dia terlahir dari seluruh mana bumi yang terkumpul pada satu titik, sehingga membuatnya bisa 'muncul' tanpa kehadiran orang tua.

Tentunya alasan Mio bisa seperti sekarang ini, tidak lain dan tidak bukan, karena pengaruh lelaki di sampingnya ini.

Naruto mengajarkan banyak hal padanya.

Pengetahuan.

Cara berkomunikasi.

Namun, masih ada hal yang penting lagi, selain dua unsur itu.

Yaitu emosi.

Melalui emosi, Mio bisa memahami betapa berharganya kehidupan, dan sadar bahwa hidup harus dipenuhi kenangan yang indah. Baik bersama keluarga maupun pasangan tercinta.

"Memori lama ini... apa menyangkut dunia lamamu?" tanya Mio.

Naruto tersenyum.

"Dan fakta kalau aku shinobi terakhir usai berperang dengan leluhurku.. ya, tebakanmu benar," ujar Naruto.

"..."

Mio memeluk pemuda itu.

Naruto terkejut.

"Mio-chan?"

Mio mengangkat wajahnya lalu tersenyum lembut.

"Jika kau merasa sedih, atau butuh sandaran, kau seharusnya sadar... bahwa aku akan selalu ada untukmu."

"..."

Naruto memeluk balik.

Tidak berselang lama.

Mereka berhenti berpelukan.

"Merasa mendingan?" tanya Mio.

Naruto tersenyum.

"Yah, berkatmu," balas Naruto.

Mio tertawa geli.

"Aku cuma lakukan tugasku sebagai seorang istri. Itu saja."

Naruto tertawa canggung, lalu teringat sesuatu.

"Kalau dipikirkan lagi... ini sudah setahun sejak pernikahan kita, bukan? Apa kau ingin sesuatu untuk merayakannya?" tanya Naruto.

Mio tersenyum, mengelus perutnya sendiri.

"Kalau soal itu... aku sudah dapat hal yang kuinginkan, dan kebetulan mereka kembar."

Naruto melebarkan matanya.

"T-Tunggu bentar, kembar katamu?"

"Um, aku mengeceknya lewat penglihatan khususku, dan yup mereka kembar."

"..."

Naruto meninju udara. Tawa pemuda itu terdengar penuh kebahagiaan.

"Aku akan menjadi seorang ayah! Woohooo!"

Kurama terkekeh.

"Heh, selamat untukmu, Naruto."

'Makasih banyak, Kurama!'

Melihat tingkah suaminya, Mio hanya tersenyum.

Mereka mungkin berasal dari dunia berbeda.

"Um, Naru."

"Ya?"

Akan tetapi, walau demikian, ada unsur penting yang menyatukan mereka.

"Bisa gendong aku sampai ke kamar? Aku ngantuk."

"Laksanakan!"

Cinta & Kasih sayang.

END

Sepertinya ada sedikit drama nyelip, tapi ya sudahlah, setidaknya ini pairing favorit author, wkwk :D

Nah, JaO edisi satu tutup buku, nantikan seri JaO yang berikutnya :)

Just a OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang